Laporkan Masalah

Kemampuan keuangan daerah dalam mendukung pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Nias tahun 2001-2007

WARUWU, Faahakhododo, Mamduh Mahmadah Hanafi, M.B.A., Ph.D

2009 | Tesis | S2 Magister Ekonomika Pembangunan

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kemampuan keuangan daerah dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Nias. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk merumuskan kebijakan yang tepat dalam pengimplementasian dan terwujudnya otonomi daerah sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 22 yang telah dibaharui menjadi Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 yang telah dibaharui menjadi Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data skunder: APBD, PAD, Kabupaten Nias. Data diperoleh dari bagian Keuangan, Dinas Pendapatan Daerah dan BPS Kabupaten Nias. Alat analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Hasil analisis tahun anggaran 2001-2007 adalah: Rata-rata pertumbuhan PAD sebesar 36,60 persen dan pertumbuhan tertinggi adalah Retribusi Daerah 35,73 persen, Penerimaan Lain-lain 31,69 persen, Pajak Daerah 27,99 persen dan Laba BUMD 4,59 persen.Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah; Sumbangan dan Bantuan memberikan kontribusi rata-rata 81,27 persen, SLPATL 8,05 persen, BHP/BHBP 7,74 persen dan PAD 2,94 persen. Kemampuan Rutin Daerah ratarata sebesar 5,98 persen. DOFD rata-rata sebesar 3,67 persen. Pertumbuhan Belanja Rutin sebesar 9,96 persen, dan Belanja Pembangunan 46,10 persen. Kontribusi Belanja Rutin terhadap Total Belanja Daerah sebesar 63,59 persen dan Belanja Pembangunan 36,41 persen. Strategi kebijakan: Strategi jangka pendek: Identifikasi ekonomi daerah, identifikasi SDM, pelaksanaan disiplin anggaran, memotong program yang bersifat inferior, pendekatan low cost approach. Strategi jangka menengah: Intensifikasi dan Ekstensifikasi, penertiban administrasi perpajakan, meningkatkan kerjasama antar daerah. Strategi jangka panjang: Menggali sumber pendapatan, privatisasi BUMD, reoritasi organisasi, melakukan aliansi berupa kemitraan untuk menghasilkan sinergi.

The objective of the study is to analyze regional financial capacity in supporting the implementation of regional autonomy of Nias regency. The results can be used for policy making and implementation of the regional autonomy in pursuance of the Act No. 22 and 25 of 1999 and had reformed become of the act No. 32 and 33 of 2004. The data used in the study was secondary data: regional budget, regional original income of Nias regency. The data is obtained from the Finance Department, the Regional Income Agency, and the BPS of Nias regency. The stitistical analizing tools used was descriptive statistical analysis. The analysis results of the budgeting year 2001-2007 were: the average regional original income: 36.60 percent and the highest growth of regional retribution 35.73 percent, other revenues 31.69 percent, regional tax 27.99 percent, the profit of regional enterprise 4.59 percent. The regional indepency rate: the contribution grant contributed 81.27 percent, SLPATL 8,05 percent, BHP/BHBP 7,74 percent, the regional original income 2,94 percent, KRD 5.98 percent; DOFD 3.67 percent. The expense growth: routine expen 9.96 percent and development expence 46.10 percent.The contribution of the rotine expense to total regional expense 63.59 percent and the development expense 36.41 percent. The policy strategy: short-term strategy: the identication of regional economy, human resources, the implementation of budgeting discipline, to cut inferior programs, low cost approacch. Middle-term strategy: the intensification and extensification , the control of tax administration, to improve inter regional cooperation. Long-term strategy: to explore income rate, the privatization of regional enterprise, organizing reorientation, to build partnership alliance to provide synergy.

Kata Kunci : kemandirian, keuangan, fiscal, otonomi daerah, independency, financial, regional autonomy


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.