Laporkan Masalah

Hubungan kausalitas antara BI rate, nilai tukar dan IHSG di Indonesia, 2002-2007 :: Model VAR

SIHURA, Sozisokhi, Prof. Nopirin, M.A., Ph.D

2009 | Tesis | S2 Magister Ekonomika Pembangunan

Penelitian ini menganalisis hubungan kausalitas antara BI Rate, nilai tukar (rupiah/dolar) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia. Model analisis menggunakan VAR (Vector Auto Regression) terhadap data perekonomian Indonesia secara bulanan periode waktu 2002-2007. Pendekatan model dalam penelitian ini dibagi atas tiga pengukuran kuantitatif (i) uji kausalitas Granger untuk menunjukkan hubungan kausalitas antarvariabel (ii) Impulse Response Function untuk menunjukkan respon suatu variabel terhadap kejutan variabel lain (iii) Variance Decomposition untuk mengetahui kontribusi varian dari variabel lain terhadap suatu variabel. Hasil uji kausalitas Granger menunjukkan bahwa antara IHSG dan BI Rate memiliki hubungan kausalitas satu arah. Hal yang sama antara IHSG dan kurs terjadi hubungan kausalitas satu arah sedangkan antara kurs dan BI Rate memiliki hubungan kausalitas dua arah. Hasil Impulse Response Function, menunjukkan bahwa BI Rate merespon negatif kejutan dari IHSG dan kurs secara positif. Pada interval lag 1 dan 2, IHSG merespon negatif kejutan dari BI Rate dan kurs secara positif sedangkan pada interval lag 5 dan 7 IHSG merespon kejutan BI Rate dan kurs secara negatif, sementara kurs merespon positif kejutan dari BI Rate dan merespon negatif kejutan dari IHSG. Hasil dekomposisi varian, menunjukkan bahwa kurs memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menjelaskan flutuasi BI Rate pada interval lag 1 dan 5 masing-masing sebesar 20,23 persen dan 15,29 persen, sedangkan pada interval lag 2 dan 7 IHSG memiliki kontribusi yang lebih baik dalam menjelaskan flutuasi BI Rate masing-masing sebesar 14,78 persen dan 22,73 persen. BI Rate memiliki kontribusi yang lebih baik dalam menjelaskan fluktuasi IHSG pada interval lag 1 sebesar 3,11 persen, lag 2 sebesar 4,84 persen dan lag 5 sebesar 6,91 persen, sedangkan pada interval lag 7 kurs memiliki kontribusi yang lebih baik dalam menjelaskan fluktuasi IHSG sebesar 4,45 persen. Sementara, IHSG memiliki kontribusi yang lebih baik dalam menjelaskan fluktuasi kurs pada interval lag 1 sebesar 30,01 persen, lag 2 sebesar 38,14 persen dan lag 5 sebesar 49,08 persen serta lag 7 sebesar 60,05 persen.

This research analyzes the causality relationship between BI Rate, exchange rate (rupiah/dollar) and Composite Stock Price Index (CSPI) in Indonesia. Using Vector Auto Regression Model on monthly Indonesian economic data during period of 2002- 2007. The model approach provide for three quantitative measurement, (i) the causality Granger test to show the causality relationship between the BI rate, exchange rate and CSPI; (ii) impulse response function to show the response of one endogenous variable caused by other variable; (iii) variance decomposition to show the contribution of certain endogenous variable variability. The results of causality Granger test at two lags, show uni-directional causality from BI Rate to CSPI. Also, show uni-directional causality from exchange rate to BI Rate. While, between Exchange rate and CSPI, there is a bi-directional causality. The result of impulse response function, shows that response of BI Rate on the shock of CSPI is negative and exchange rate is positive. At the lag 1 and 2, response of CSPI on the shock of BI Rate and exchange rate are positive but at the lag 5 and 7 response of CSPI on the shock of BI Rate and exchange rate are negative. While, response of exchange rate on the shock of BI Rate is positive and ISCI is negative. The result of variance decomposition, shows at the lag interval 1 and 5, exchange rate has better capability in explaining the BI Rate fluctuation are 20.23 percent and 15.29 percent, but at the lag interval 2 and 7, CSPI has best contribution in explain the fluctuation on BI Rate are 14.78 percent and 22.73. At the lag 1 BI Rate has better capability in explaining the CSPI fluctuation until 3.11 percent, the lag 2 is 4.84 percent and the lag 5 is 6.91 percent. But, at the lag 7 exchange rate has best contribution in explain the fluctuation on CSPI is 4.45 percent. While, CSPI has better capability in explaining the exchange rate fluctuation at the lag 1 is 30.01 percent, the lag 2 is 38.14 percent, the lag 5 is 49.08 percent and the lag 7 is 60.05 percent.

Kata Kunci : BI Rate,Nilai tukar,IHSG,VAR,BI rate, Exchange rate, Composite Stock Price Index and VAR


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.