Laporkan Masalah

Analisis manajemen risiko kegagalan operasional pada lembaga keuangan pegadaian :: Studi kasus pada Kantor Wilayah Perum Pegadaian Jawa Tengah dan DIY tahun 2008

TONO, Ari Dwikora, Dr. Mamduh Mahmadah Hanafi, M.B.A

2009 | Tesis | S2 Magister Ekonomika Pembangunan

Perum Pegadaian merupakan lembaga keuangan bukan bank dan satusatunya BUMN yang diberi tugas dan wewenang untuk menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum gadai. Kegiatan operasional Perum Pegadaian dilaksanakan oleh kantor-kantor cabang yang merupakan ujung tombak pelayanan kepada nasabah. Dalam menjalankan bisnisnya, kantor-kantor cabang menghadapi risiko dalam hal terjadi salah taksir barang jaminan, barang jaminan rusak, hilang atau turunnya nilai barang jaminan yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Dengan karakteristik operasi yang tertumpu pada kinerja kantor cabang, kinerja perusahaan tergantung pada kinerja kantor cabang. Keberhasilan kantor cabang dalam mengejawantahkan manajemen risiko khususnya risiko operasional merupakan kunci keberhasilan penerapan manajemen risiko di Perum Pegadaian. Penelitian ini menganalisis penerapan manajemen risiko kegagalan operasional di kantor-kantor cabang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Variabel yang digunakan adalah elemen-elemen manajemen risiko yang baik, yaitu: pemahaman bisnis perusahaan oleh seluruh anggota organisasi, tingkat keformalan dan tingkat integrasi manajemen risiko perusahaan, infrastruktur risiko, mekanisme kontrol, penetapan batas untuk setiap jenis risiko, pengawasan terhadap kas, sistem insentif dan budaya sadar risiko. Analisis terhadap keberadaan elemen-elemen manajemen risiko yang baik diharapkan dapat menjelaskan karakteristik manajemen risiko yang diterapkan dalam operasi kantor cabang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah hasil observasi melalui penelaahan dokumen perusahaan, melakukan wawancara dan penyebaran kuesioner kepada pegawai kantor wilayah dan kantor cabang. Data sekunder diperoleh dengan melaksanakan penelitian kepustakaan (library research). Hasil analisis menunjukkan bahwa perusahaan telah mengembangkan manajemen risiko yang didukung infrastruktur berupa struktur organisasi yang mendukung dengan dibentuknya Divisi Manajemen Risiko. Perlu pengembangan infrastruktur tersebut sampai ke tingkat kantor wilayah mengingat kantor wilayah sebagai pengendali kegiatan operasional kantor cabang. Pedoman Operasional Kantor Cabang (POKC) sebagai pedoman dalam pelaksanaan setiap kegiatan operasi kantor cabang telah dapat memenuhi aspek-aspek manajemen risiko. Hasil dari analisis persepsi pegawai kantor wilayah dan kantor cabang yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner menunjukkan bahwa upaya perusahaan menerapkan manajemen risiko telah cukup efektif.

Perum Pegadaian is one of nonbank financial institution and the only one state-owned enterprise that give pawning credit /lending services in Indonesia. In doing its business Perum Pegadaian rely on its branches to meet the customer’s needs. There are operational risks faced by each branch such as collateral misvaluation, damage and lost or fluctuation in collateral market value that might make enterprise suffer a financial loss. With its characteristic, the performance of enterprise as a whole depend on branch performance. Success in managing risk at branch level, especially operational risk, is the key success factor in implementing risk management in Perum Pegadaian. This study is to analyze the implementation of operational failure risk management at branch level. The study apply qualitative analysis with case study approach to describe the characteristic of risk management implemented by Perum Pegadaian at branch level. Variables used in this study is the elements of good risk management i.e. enterprise business understanding by all component of organization, how formalized and integrated the risk management is, risk infrastructure, control mechanism, settlement of tolerable limit for each risk, incentive system, and risk awareness culture. The analysis of the elements of good risk management would explain the characteristic of risk management implemented in branch operation. The study use primary and secondary data. The primary data is obtained from observation, document review, interview and questionnaires filled by regional dan branch offices employee. The secondary data is obtained through library research. The result of the study indicate that Perum Pegadaian has developed risk management that supported by organization structure, while Division of Risk Management has been existed. There is a need of further development at regional office level whether it controls the branch operational activities. Branch operational manual has complied risk management aspects. The analysis of employee perception at regional and branch offices suggests that risk management implemented in Perum Pegadaian is sufficiently effective.

Kata Kunci : Kredit gadai,Penaksiran barang jaminan,Penyimpana barang jaminan,Pedoman operasional kantor cabang (POKC),manajemen risiko operasional, : pawning credit, collateral valuation, collateral storage, branch operational manual, operational risk management


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.