Laporkan Masalah

Analisis finansial PLTA Asahan III

KISWANTO, Prof. Adhi Susanto, M.Sc., Ph.D

2009 | Tesis | S2 Magister Sistem Energi Elektrik

memperoleh keuntungan, namun dapat pula berperan sebagai infrastruktur untuk mendukung kegiatan pembangunan. Dalam penyediaan tenaga listrik harus dapat terjamin ketersediaannya dalam jumlah yang cukup, harga yang wajar dan mutu yang baik. Kebijakan pengembangan pembangkit tenaga lstrik ditujukan agar dapat memanfaatkan energy primer setempat, dengan prioritas enegi terbarukan dengan memperhatikan aspek teknis, ekonomi dan keselamatan lingkungan. Salah satu implementasinya adalah pemanfaatan potensi energi air untuk pembangunan PLTA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keuntungan yang bisa diperoleh dari pembangunan PLTA Asahan III, baik secara finansial maupun non finansial. Penelitian dilakukan dengan cara mempelajari aspek teknis dan finansial proyek tersebut. Aspek teknis meliputi kapasitas, produksi tenaga listrik, kontribusinya terhadap sistem kelistrikan Sumatera Utara, dan masa mafaat proyek. Sedangkan untuk aspek non teknis adalah mengenai biaya investasi, internal rate of return (IRR) dan payback period. Kapasitas terpasang PLTA Asahan III adalah 2 x 87 MW. Berdasar rencana anggaran biaya yang dibuat pada tahun 2007, biaya pembangunan sebesar JPY 19.363.896.000 + Rp 1.573.590.809 atau setara Rp 3.117.280.628.000 dengan asumsi 1 JPY = Rp 79,72. Pada awal beroperasi diharapkan kontribusi energi PLTA terhadap sistem kelistrikan Sumatera Utara sebesar 12,63%. Dengan masa manfaat PLTA selama 47 tahun untuk instalasi sipil dan 30 tahun untuk peralatan elektro mekanik, proyek akan memberikan tingkat keuntungan IRR sebesar 21,41% dengan payback period 4,67 tahun. Dengan asumsi tingkat suku bunga loan 1,25% dan pinjaman komersial 15% per tahun, akan didapatkan BPP Rp 214/kWh pada tahun pertama. Keuntungan lain adalah lebih ramah ligkungan bila dibandingkan dengan PLTU dan dapat menghemat bahan bakar 413.312 kilo liter setara Rp 1.675 milyar per tahun

Electricity can represent commodity yielded from activity of business to obtain get advantage, but earn also the infrastructure personating to support development activity. In ready of electricity have to earn well guaranted the availability, fair price and good quality. Policy to increase electric generating in order to can exploit local primary energy, with priority of renewable energy with considering to technical aspect, environmental safety and economics. One of implementation is exploiting of potency of hydro energy for development hydro electric power plant (HEPP). This research aim to know advantage which can be obtained from development of Asahan III HEPP, either finansial and non finansial. Research conducted by learning technical aspect and finansial of the project. Technical aspect cover capacity, produce energy, contribute to North Sumatera power system, and a economic life of the project. While for non technical aspect is invesment, internal rate of return ( IRR) and payback period. The Asahan III HEPP is planned to have a installed capacity of 2 x 87 MW. Based on cost estimate in 2007 construction cost is JPY 19.363.896.000 + Rp 1.573.590.809, equivalent Rp 3.117.280.628.000 assumption 1 JPY = Rp 79,72. The project is panned contribution to North Sumatera power system expected 12.63% in first commercial operation. Economic life HEPP is 47 years for civil works and 30 years electro-mechanical works, the project will giving advantage IRR of 21,41% and payback period 4.67 years. With assumption mount interest rate of loan 1,25% and the commercial loan 15% per year, will be got marginal costs Rp 214/kWh in the first year. The others benefit is more inviromental friendly compared to thermal power plant, and economized fuel 413,312 kilo liters equivalent Rp 1.675 billion per years.

Kata Kunci : Tenaga listrik,PLTA,IRR, electricity, HEPP, IRR


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.