Strategi promosi kawasan pariwisata Pura Mangkunegara di Surakarta
SUGIARTI, Dr. Ir. Arya Ronald
2009 | Tesis | S2 Magister Arsitektur dan Perencanaan PariwisataPura Mangkunegaran adalah istana tempat kediaman Sri Paduka Mangkunegaran di Surakarta dan dibangun setelah tahun 1757 dengan mengikuti model keraton yang lebih kecil. Secara arsitektur bangunan ini memiliki ciri yang sama dengan keraton, yaitu pada Pamedan, Pendopo, Pringgitan Dalem dan Kaputren yang seluruhnya dikelilingi oleh tembok yang kokoh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena berlatar belakang pada paradigma ilmiah, dan data yang ada merupakan data deskriptif berupa data lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati atau diteliti. Kuesioner yang telah tersebar sebanyak 200, tetapi kuesioner yang kembali sebanyak 132 atau sebesar 66 %.Wisman cenderung menyukai sejarah perjuangan Mangkunegara I atau Pangeran Sambernyawa dalam melawan Belanda, nilai kesakralan malam 1 Suro, atraksi dan kesenian budaya Jawa. Wisnus menyukai nilai kesakralan berupa pengambilan air dari event penjamasan pusaka pada malam 1 Suro,atraksi minat khusus berupa jamuan makan malam/ Royal Dinner, event budaya berupa Event World Heritage, Peringatan HUT Pura Mangkunegaran, acara Pernikahan Putra Putri Raja, beberapa gerai makanan/ wisata kuliner yang digelar di Pura Mangkunegaran. Pada dunia pariwisata khususnya bagian pemasaran harus senantiasa jeli dalam mengupayakan program promosi secara lebih efektif, strategi promosi perlu untuk mendukung efektivitas program promosi yang dilaksanakan. Strategi promosi yang efektif adalah ATL dan BTL. Strategi ATL yang efektif untuk wisman adalah melalui event-event budaya dan Travel Book, sedangkan untuk wisnus adalah melalui iklan, baliho, diversifikasi produk pada pasar cinderamata. Strategi BTL yang efektif untuk wisman adalah memelui atraksi-atraksi budaya/kesenian tradisional dan website/ penulisan blog di internet.
The problem in this research is concerned with the limited amount of existing tourist arrival to Pura Mangkunegaran which is already known as one of the important tourist atttraction in Solo municipality. The quality of promotion effort conducted by the management of Pura Mangkunegaran was considered as one of some critical weakneses aspect in marketing the tourism product to the visitors. This research applied descriptive qualitative method using a questionnaire as a tool to collect the perception of the respondents. The questionaire was spread over 200 respondents, while around 132 respondents gave respond or equal to 66 %. Foreign tourist tend to take a fancy to Mangkunegara I struggle history/ Prince Sambernyawa in fight against Dutch,kesakralan access of night1 Suro, cultural artistry and attraction of Java. Nusantara tourist take a fancy to Kesakralan value in the form of intake water from event penjamasan of patrimony at night 1 Suro, special enthusiasm attraction in the form of night repast/ Prodigal of Dinner, cultural event in the form of event world heritage, commemoration of Pura Mangkunegaran anniversary, event Nuptials of Putra Princess, Some food and traditional snack performed by culinary tourism in Pura Mangkunegaran. In the tourism world especially part of marketing have to be brooding ever in striving promotion program morely effective, promotion strategy need to support executed promotion program effevtiveness. The effective promotion strategy is Above The Line and Below the Line. Above The Line Strategy which effective for the foreign countries tourist is through cultural event - event and Travel Book, while for the Nusantara tourist is through advertisement, baliho, product diversification in cinderamata market. Below The Line strategy which effective for the foreign countries tourist is through cultural attractions as well as traditional artistry and website/blog writing in internet
Kata Kunci : Strategi,Promosi,Kawasan pariwisata,Strategy,Promotion,Tourism Destination