Potensi objek wisata Saung Angklung Udjo sebagai sentra komunitas seni budaya Sunda ditinjau dari pendekatan community based tourism
WIDYAWATI, Dr. Ir. Budi Prayitno, M.Eng
2009 | Tesis | S2 Magister Arsitektur dan Perencanaan PariwisataSaung Angklung Udjo adalah obyek wisata yang menawarkan kekhasan berupa etalase budaya sunda dengan atraksi utama adalah pertunjukan seni budaya angklung dan kegiatan-kegiatan budaya lainnya. Hal tersebut membuat Saung Angklung Udjo menjadi obyek wisata unggulan di Kota Bandung. Potensi yang dimiliki inilah merupakan peluang besar untuk digunakan dalam meningkatkan nilai manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengkaji seberapa besar potensi dan peran Saung Angklung Udjo sebagai sentra komunitas seni budaya sunda dalam pemberdayaan masyarakat sekitar. Permasalahan penelitian ini (1). Perkembangan obyek wisata Saung Angklung Udjo yang relatif cukup lambat, (2). Belum maksimalnya penguatan ekonomi masyarakat sekitar dalam keterlibatan mendukung kepariwisataan di Saung Angklung Udjo. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan Community Based Tourism. Selanjutnya metode penelitian yang digunakan adalah dua metode analisis yang pertama analisis deskriptif kualitatif dan kedua yaitu statistik deskriptif. Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam rentang waktu 42 tahun, obyek wisata Saung Angklung Udjo masih berada pada tahapan pembangunan dan pengembangan, adapun pelibatan masyarakatnya masih bersifat embrional. Sedangkan potensi yang dimiliki cukup besar dimana Saung Angklung Udjo merupakan obyek wisata unggulan Kota Bandung dan bila ditinjau dari sisi masyarakat, maka terlihat bahwa masyarakatnya memiliki keinginan untuk terlibat dalam kegiatan kepariwisataan yang berlangsung di lokasi tersebut, dengan harapan dapat memperoleh nilai manfaat yang lebih demi peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal, namun kenyataan dilapangan adalah masyarakat belum memiliki akses yang besar dalam kegiatan pariwisata itu sendiri. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa keterlibatan masyarakat dalam suatu aktivitas pariwisata sangatlah penting, karena masyarakat merupakan suatu elemen dari produk wisata. Dimana keberadaan dan keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan pariwisata dapat saling bersinergi dalam pengembangan dan pembangunan suatu produk wisata. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kemitraan sinergis diantara para stakeholder yang berperan dalam kegiatan pariwisata di SAU, sebagai solusi alternatif bagi segala permasalahan yang ada. Dan disamping itu diberikan pula solusi lainnya yang terdiri dari tiga bagian utama. Solusi pertama adalah strategi modifikasi produk yang dimaksudkan dengan dilakukan modifikasi produk dapat memecahkan kendala-kendala yang selama ini terjadi melalui kemitraan sinergis yang akan terjadi di antara para stakeholder. Solusi kedua adalah strategi modifikasi pasar yang dimaksudkan sebagai upaya memperluas pasar yang ada. Dan strategi modifikasi marketing mix sebagai solusi ketiga yang dimaksudkan untuk mencapai pasar dengan cara yang tepat.
Saung Angklung Udjo, as a tourism object, offers the uniqueness as Sundanese culture window with angklung performance as a main attraction and other cultural activities. With this uniqueness, Saung Angklung Udjo is becoming a leading tourism object in Bandung.This potency is a great opportunity that can be used to increase the economic value for the local community. Therefore, this research objective is to find out how great the potentials are and the roles of Saung Angklung Udjo as a Sundanese art and culture community center in terms of empowering the local community. Issues of the research are: (1). the development of Saung Angkung Udjo was relatively slow, (2). the strengthening of local community economy was not maximal yet in involvement of tourism activity at Saung Angklung Udjo. This research uses community based-tourism as main theory and uses two type of analysis methods; firstly, qualitative descriptive method and secondly, statistic descriptive method. This research indicates that in 42 years, Saung Angklung Udjo is still in growth stage, while the involvement of local community is still in embryo stage. In fact, the potencyl of this tourism object is relatively large, as well-known that Saung Angklung Udjo is a leading tourism object in Bandung. And from the community side, the potencyl is also large because the local community has a great desire to involve in tourism activities to achieve the additional economic value to improve their welfare. Nevertheless, the access of the local community to tourism development resources is not large enough at SAU. From this research can be concluded that local community involvement in a tourism activity holds an important role, because it is one of the elements of tourism product. Therefore, this condition requires synergy partnership among stakeholder who plays the role in tourism activity at SAU, as an alternative solution for the existing problems. Furthermore, other recommendations from this research consist of three solutions. First solution is to do the product modification strategy, in order to solve the problems between tourism stakeholders who played the role in tourism activity at Saung Angklung Udjo, and to create a synergy partnership between them. Second solution is to do the market modification strategy, in order to expand the market. And the third solution is to do the marketing mix modification strategy, in order to reach the perfect market with the perfect way.
Kata Kunci : Community based tourism,Pemberdayaan masyarakat,Produk wisata,community based tourism, community empowerment, tourism product.