Laporkan Masalah

Arahan perancangan pengembangan kawasan danau buatan sebagai kawasan wisata :: Studi kasus kawasan danau buatan Kota Pekanbaru

ZULKARNANDA, Wan, Prof. Dr. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch

2009 | Tesis | S2 Magister Desain Kawasan Binaan

Kota Pekanbaru sebagai ibukota dari Provinsi Riau dan memiliki potensi wisata yang menarik. Kota Pekanbaru saat ini memliki 4 objek wisata dan masing-masing memiliki kelebihan dan hanya terfokus terhadap satu kegiatan. Keadaan pariwisata di Pekanbaru belum berjalan dengan maksimal karena kurangnya pengenalan objek wisata terhadap masyarakat. Sedangkan wisatawan yang berada di Pekanbaru, umumnya berasal dari Singapura dan diluar pulau Sumatera. Wisatawan mancanegara yang datang ke Pekanbaru mencapai 84.314 orang sedangkan wisatawan nusantara yang datang sebanyak 204.785 dengan rata-rata lama tinggal sebesar 1,74 hari. (Dinas Pariwisata Kota Pekanbaru). Danau Buatan secara administratif berada di kelurahan Limbungan. Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Dibandingkan dengan objek wisata yang lain, hanya Danau Buatan yang memfokuskan pada kegiatan perairan. Kurangnya minat wisatawan ke kawasan karena belum didukung keberadaan infrastruktur seperti listrik untuk penerangan malam hari, telepon, hotel, amusement, dan pengelolaannya tidak ditangani secara profesional. Penelitian ini bertujuan untuk menemukenali faktor penentu dalam pengembangan kawasan wisata dan merumuskan design guidelines sebagai arahan rancangan pengembangan kawasan Danau Buatan sebagai kawasan wisata. Sehingga dapat ditemukan strategi arahan pengembangan pada masa depan di dalam menata lingkungan kawasan yang mewadahi segala aspek-aspek yang potensial dalam kawasan Danau Buatan sendiri. Analisis dilakukan menggunakan metoda kualitatif melalui pendekatan rasionalistik. Sebagai alat penelitian menggunakan teori-teori yang terkait dengan kasus yang diteliti untuk mempertajam hasil analisa .Dengan datadata yang diperoleh dari pengamatan serta wawancara dilapangan akan dijadikan sebagai pembanding untuk menentukan permasalahan yang akan diteliti. Teori yang digunakan ada dua yaitu teori dari Inskeep mengenai kegiatan pariwisata sebagai alat penelitian dan teori waterfront design and access sebagai alat untuk membahas penelitian. Kemudian dianalisis, dibahas, disimpulkan, dan ditarik guidelines Pengembangan Kawasan Danau Buatan Sebagai Kawasan Wisata. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kawasan wisata terdiri dari atraksi dan aktivitas wisata, aksesibilitas, amenitas, fasilitas layanan pendukung, komponen sarana dan prasarana serta kelembagaan. Sehingga faktor-faktor tersebut dikembangkan menjadi design guidelines terhadap arahan perancangan pengembangan kawasan danau buatan sebagai kawasan wisata di kawasan Danau Buatan Kota Pekanbaru.

Pekanbaru, the capital of Riau Province, has an interesting tourism object. It currently has four tourism objects and each object has it’s own strength for a certain activity only. Due to the lack of information, Pekanbaru tourism is not well. Meanwhile, the tourist that come to Pekanbaru mostly from Singapore and out of Sumatera. The foreign tourist come to Pekanbaru are around 84.314 people, while local tourists area around 204.785 with an average of length to stay are 1,74 days. (Tourism Dev. Of Pekanbaru). Administratively, the Buatan lake is located in “Kecamatan Limbungan”, Rumbai subdisrict, Pekanbaru city. Compare to the other tourism object, only Buatan lake that related to the water activity. The lack of interest from tourist to the area because it’s not supported by the infrastructure such as electricity for lighting, telephone, hotel, amusement and unprofessionalism management. The purpose of this research are to identify the determination factor on developing tourism area and to formulate the design guidelines for Buatan lake development design as tourism area. The direction development strategy can be found in the future to arrange the environment which accommodate every potential aspect in it’s own area. This research is using qualitative method with rationalistic approach. The related theory with an elaborated case is used to sharpen the result of analysis. The result of observation and interview will be used as an object in comparation to find the mean problem. There are two theories used for this research, first is from Inskeep (1984) which is explaining the tourism activity as a research tool, and the second is waterfront design and access theory as the tool to discuss the research. And then the theories are analyzed, discussed, concluded and pulled the guidelines to the Buatan lake development as tourism area. The conclusion of this research can give influence the development of tourism area, i.e. tourism attraction and activity, accessibility, amenities, ancillary services, component facilities and also institutional. So, all of the factors can be developed as design guidelines to Buatan lake development as tourism area in Pekanbaru.

Kata Kunci : Danau,Metoda,Teori,Faktor,Guidelines,Lake, Method, Theory, Factor, and Guidelines


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.