Hubungan faktor petugas puskesmas dengan cakupan penderita TB Paru BTA Positif di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu
HARIADI, Efrizon, dr. Iswanto, SpP, FCCP
2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar belakang: Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Kejadian TB di dunia menurut WHO setiap hari ada 25.205 orang, dengan kematian 4.657 orang. Indonesia merupakan negara dengan pasien TB terbanyak ke-3 di dunia setelah India dan Cina. Kejadian TB di Indonesia setiap hari ada 1.464 orang, dengan angka kematian 241 orang. Penemuan suspek dan BTA positif adalah salah satu indikator kinerja program TB paru. Di Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2007 penemuan penderita masih dibawah target nasional yaitu 38,19 %. Pencarian dan penemuan penderita ini pada umumnya di lakukan oleh perawat di poliklinik dan petugas laboratorium. Perawat merupakan tenaga kesehatan yang berada pada posisi ujung tombak pelayanan kesehatan dan merupakan komposisi yang cukup besar (40%). Tujuan: Untuk mengetahui faktor petugas puskesmas yang berhubungan dengan cakupan penderita TB paru BTA positif di Kabupaten Bengkulu Utara. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan peneltian observasional dengan rancangan cross sectional. Lokasi penelitian PRM, PPM, dan PS di Kabupaten Bengkulu Utara. Sampel adalah petugas poliklinik dan petugas laboratorium. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan observasi. Data yang telah dikumpulkan dilakukan analisis secara regresi linier dan regression multiple. Hasil: Analisis multivariat menunjukkan variabel yang berhubungan dengan cakupan penderita TB paru adalah keterampilan petugas dengan b=1,3 (p=0,000) dan ketersediaan sarana dengan b=1,5 (p=0,000). Kesimpulan: Keterampilan petugas dan ketersediaan sarana merupakan faktor yang berhubungan dengan cakupan penderita TB paru BTA positif di Kabupaten Bengkulu Utara, sehingga perlu adanya peningkatan keterampilan petugas dengan cara on the job training dan perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana untuk penemuan penderita TB paru.
Background: Tuberculosis (TB) disease is a major health problem either in developed or developing countries. According to WHO TB happens to 25,205 people worldwide everyday, ending in mortality to 4,657 people. Indonesia is in the third rank of TB cases in the world after India and China. TB in Indonesia happens to 1,464 people everyday, ending in mortality to 241 people. The identification of suspect and positive acid fast bacillus is a performance indicator of lung TB program. At District of Bengkulu 2007 lung TB patients identification was still below the national target, i.e. 38.193. The screening and identification of patients is generally done by nurses at polyclinics and laboratory staff. Nurses are health professionals at the frontliners of health services with quite large composition (40%). Objective: To identify factors of the health center in relation to the coverage of positive acid fast bacillus lung TB patients at District of Bengkulu Utara. Method: This was an observational study with a cross sectional design. Location of the study were microscopic referral health centers, independently managed health centers, and satelite health centers at District of Bengkulu Utara. Samples consisted of staff of polyclinic and laboratories. Data were obtained through questionnaire and observation and presented using frequency distribution tables and multilevel regression and linear regression methods. Result: The result of multivariate analysis showed that variables related to the coverage of lung TB patients were skills of staff with b=1.3 (p=0.000) and facilities with b=1.5 (p=0.000). Conclusion: Skills of staff and availability of facilities were related to the coverage of positive acid fast bacillus lung TB patients at District of Bengkulu Utara; therefore it was necessary to improve skills of staff through on the job training and improve facilities for the identification of lung TB patients.
Kata Kunci : TB Paru,Petugas poliklinik dan laboratorium,Penemuan penderita TB paru,lung TB, nurses, laboratory staff, TB patient identification