Laporkan Masalah

Faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian penyakit diare akut pada anak usia 0-5 tahun di Kabupaten Bengkulu Utara

ISMAIL, Ujang, dr. M. Jufrie, Ph.D, SpAK

2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang : Penyakit diare masih merupakan masalah utama pada anak, khususnya dinegara berkembang termasuk di Indonesia, provinsi Bengkulu angka kejadian diare mencapai 218/1000 penduduk dengan CFR 2,75 dengan KLB sebanyak 14 kali. di Kabupaten Bengkulu Utara pada tahun 2007 jumlah insiden penyakit diare meningkat dibandingkan pada tahun 2006, Sedang pada tahun 2008 tren penyakit ini belum terjadi penurunan kasus Metode Penelitian : Menggunakan rancangan case-control study. Data yang diambil merupakan data primer dengan kuesioner dan observasi. kasus adalah diare akut yang mengalami berak cair/lembek dengan frekwensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam pada anak usia 0 – 5 tahun, Sampel kasus diambil dengan cara fexed desease sampling sampai jumlah sampel terpenuhi. Kontrol diambil dari anak yang datang ke puskesmas selain penyakit diare jumlah sampel 120 dengan perbandingan kasus Kontrol 1 : 1. Analisa berupa univariat, bivariat dan multivariate dengan menggunakan komputer. Hasil penelitian : Tingkat pengetahuan ibu yang baik tentang diare 59,9%, cara cuci tangan yang benar 42,1%, sikap ibu yang positif terhadap penyakit diare sebesar 63,6%, kepemilikan jamban yang memenuhi syarat 73,8%, dan kebiasaan membuang tinja di jamban sebesar 71,7%. Analisis multivariat hubungan cuci tangan dengan kejadian diare OR =4,6 (p=0,000), sikap ibu dengan kejadian diare OR= 4,3 (p=0,000) dan fasilitas jamban keluarga dengan kejadian diare OR=1,5 (p=0,22) Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara cuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar, sikap ibu dan kepemilikan jamban yang memenuhi syarat dengan risiko kejadian penyakit diare akut anak usia 0-5 tahun. Saran; Gerakan cuci tangan pakai sabun, KIE tentang diare dan percontohan pembuatan jamban yang sehat harus ditingkatkan pada masyarakat.

Background: Diarrhea is a major health problem in children, particularly in developing countries including Indonesia. At the Province of Bengkulu the prevalence of diarrhea is 218/1000 population with crude fatality rate (CFR) 2.75 and outbreaks 14 times. At District of Bengkulu Utara in 2007 diarrhea incidence was higher than in 2006 but in 2008 the trend had not decreased. Objective: The general objective of the study was to identify risk factors associated with the prevalence of acute diarrhea in children under 5 years old at District of Bengkulu Utara. Method: The study used a case control study design. Primary data were obtained from questionnaire and observation. Cases were acute diarrhea with watery/soft faeces at the frequency of more than 3 times within 24 hours in children of 0.5 years. Samples were taken with fixed disease sampling method. Control was taken from children visiting health centes with diseases other than diarrhea. Total samples were 120 children consisting of 60 cases and 60 control. Data analysis used univariate, bivariate and multivariate techniques. Result: Mothers had good knowledge about diarrhea (59.9%) and appropriate hand washing (42.1%); mothers had positive attitude about diarrhea (63.6%); the household had representative toilet (73.8%) and had the habit of disposing faeces in the toilet (71.7%). The result of multivariate analysis showed there was association between hand washing and the prevalence of diarrhea OR=4.6 (p=0.000), between mothers' attitude and the prevalence of diarrhea OR=4.3 (p=0.000) and between toilet facility in the family and the prevalence of diarrhea OR=1.5 (p=0.220). Conclusion: There was significant association between handwashing using water and soap before eating and after defecating, mothers' attitude and ownership of representative toilet and the risk for the prevalence of acute diarrhea in children of 0 – 5 years. Suggestion: Socialization on handwashing using soap, communication, information and education about diarrhea and the provision of toilet exemplary model for the community had to be improved.

Kata Kunci : Diare akut,Pengetahuan,Kepemiliki jamban,Kebiasaan membuang tinja,Kebiasaan cuci tangan,Bengkulu Utara, acute diarrhea, knowledge, attitude, ownership of toilet, handwashing, fecal disposal


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.