Faktor-faktor manajerial yang mempengaruhi rujukan pasien peserta wajib PT. Askes pada pelayanan kesehatan tingkat pertama di Puskesmas Kabupaten Karo
LOPIGA, Arie Onansis, drg. Julita Hendrartini, M.Kes
2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang: Fungsi Puskesmas sebagai gatekeeper di Kabupaten Karo belum berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan angka rasio rujukan pasien RJTP dari Puskesmas ke RSUD selama 5 tahun terakhir (2003 - 2007) yang jauh lebih tinggi dari pada rata-rata angka rujukan nasinal yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor manajerial yang mempengaruhi rujukan pasien peserta wajib PT. Askes pada pelayanan kesehatan tingkat pertama di Puskesmas Kabupaten Karo. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah seluruh dokter umum di Puskesmas seKabupaten Karo dan unit analisis penelitian adalah Puskesmas. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, check list dan pedoman wawancara. Data dianalisis secara deskriptif dan uji statistik menggunakan Spearman Rank Correlation untuk melihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang kapitasi (r=-0,594; p=0,019), persepsi terhadap risiko finansial (r=-0,545; p=0,036) dan persepsi terhadap kebutuhan medis pasien (r=-0,890; p=0,000) dengan rasio rujukan, sedangkan pelatihan tentang Askes/JPKM, kelengkapan alat medis dan kelengkapan obat dan jarak ke RSUD tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan rasio rujukan. Puskesmas di kota cenderung untuk merujuk dibandingkan dengan Puskesmas di desa. Karakteristik pasien yang dirujuk, perempuan (55,61%), usia ≥45 tahun (55,95%), peserta golongan II dan III (82,74%). Sebanyak 36,78% dari seluruh rujukan adalah kasus penyakit kronis. Kesimpulan: Semakin baik pengetahuan tentang kapitasi, semakin tinggi persepsi terhadap risiko finansial dan semakin tinggi persepsi terhadap kebutuhan medis pasien, maka semakin rendah rasio rujukan pasien peserta wajib PT. Askes di Puskesmas. Persepsi terhadap kebutuhan medis pasien memiliki hubungan yang paling erat dengan rasio rujukan. Tingginya rasio rujukan antara lain disebabkan banyaknya kasus penyakit kronis (36,78%).
Background: The function of health center as a gatekeeper at District of Karo is not yet running well. This is indicated from ratio of RJTP referral from the health center to hospitals within the past five years (2003 – 2007) which was much higher than the average national referral specified by the Ministry of Health. Objective: The study aimed to identify managerial factors affecting referral of PT. Askes patients from primary health service at Karo District health centers. Method: This observational study used cross sectional design. Subject of the study consisted of all general physicians at the health centers throughout Karo District and the analysis unit were health centers. Data were obtained through questionnaire, check list and interview guide and analyzed both descriptively and using Spearman Rank Correlation statistical test to find out association between the independent and dependent variable. Result: The result of statistical test showed there was association between knowledge about capitation (r=-0.594; p=0.019), perception about financial risk (r=-0.545; p=0.036) and perception about medical needs of patients (r=-0.890; p=0.000) and ratio of referral; whereas training on Askes/JPKM, completeness of medical facilities and drugs and distance to hospitals had no significant association with ratio of referral. Health centers in the city tended to refer than the health centers in the village. Characteristics of patients referred were female (55.61%), age of ≥45 years (55.95%), belonged to participants of type II and III (82.74%). As much as 36.78% of cases referred were cases of chronic diseases. Conclusion: Better knowledge of capitation, better perception about financial risk and medical needs of patients meant lower ratio of referral of PT. Askes patients from health centers. Perception about medical needs of patients had the closest association with ratio of referral. High ratio of referral was caused by among others, greater cases of chronic diseases (36.78%).
Kata Kunci : Asuransi kesehatan,Managed care,Sistem pembayaran kapitasi,Sistem rujukan, health insurance, managed care, capitation payment system, referral system