Laporkan Masalah

Peran serviks pada kolonisasi candida species vaginal :: Kajian pada akseptor alat kontrasepsi dalam rahim di Puskesmas Depok I Sleman

SETIYAWATI, Erni, dr. Satiti Retno Pudjiati, Sp.KK(K)

2009 | Tesis | S2 MS-PPDS-Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

Latar Belakang: Candida sp merupakan organisme patogen oportunistik penyebab penyakit seperti Kandidiasis Vulvovaginal (KVV). Adanya eritrosit di vagina seperti akibat erosi serviks memberikan lingkungan ideal bagi yeast possesing erythrocyte-binding surface receptors untuk meningkatkan kolonisasi Candida sp. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan rerata jumlah koloni Candida sp pada akseptor AKDR dengan dan tanpa erosi serviks. Metode: Penelitian potong lintang terhadap 45 akseptor AKDR. Subyek dibagi dalam kelompok dengan erosi serviks dan tanpa erosi serviks, diambil sampel cairan vagina melalui vaginal lavage. Candida sp ditumbuhkan dengan menginokulasikan 0,1 ml sampel pada media CEA dan diinkubasi pada suhu 25°C - 30°C selama 48 jam. Candida sp ditentukan dengan tumbuhnya koloni coklat kehitaman berbentuk bulat halus pada petri. Jumlah koloni Candida sp (cfu/ml) dihitung secara manual pada setiap petri dan dikalikan dengan faktor pengenceran. Data berupa variabel numerik, dianalisis menggunakan student’s t test. Hasil: Rerata jumlah koloni Candida sp pada kelompok dengan erosi serviks 154,25 ± 102,61 cfu/ml, sedangkan pada kelompok tanpa erosi serviks 47,00 ± 39,08 cfu/ml. Kesimpulan: Rerata jumlah koloni Candida sp pada akseptor AKDR dengan erosi serviks lebih banyak dibandingkan tanpa erosi serviks dengan perbedaan yang bermakna (p < 0,05).

Background: Candida sp is an opportunistic pathogenic yeast causing clinical diseases such as Vulvovaginal Candidiasis (VVC) under certain circumstances. Availability of erythrocytes in the vagina as in cervical erosion creates an ideal niche for yeast possesing erythrocyte-binding surface receptors to enhance colonization of Candida sp. Objective: To compare the number of vaginal Candida sp colonization among IUD users with and without cervical erosion. Method: A cross-sectional study involving 45 IUD users. Subjects divided into cervical erosion group and without cervical erosion group undergo vaginal lavage to obtain vaginal fluid samples. Candida sp were grown by inoculated 0,1 ml of vaginal fluid samples into CEA culture-media and incubated on 25°C - 30°C for 48 hours. Candida sp will grows as round-fine colonies in brown-black color. The number of colonies (cfu/ml) in each CEA disk were measured manually by multiplicating with the factors of dilution. The results are numeric variables and analyzed using student’s t test. Result: Mean of Candida sp colonies among the group with cervical erosion is 154,25 ± 102,61 cfu/ml, while among the group without cervical erosion is 47,00 ± 39,08 cfu/ml. Conclusion: Vaginal colonization of Candida sp among IUD users with cervical erosion is significantly higher than IUD users without cervical erosion (p < 0,05).

Kata Kunci : Erosi serviks,Candida sp,KVV,Yeast possesing erythrocyte,binding receptor,AKDR,cervical erosion, Candida sp, VVC, yeast possesing erythrocytebinding receptors, IUD


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.