Pengaruh cairan peritoneum endometriosis pada perkembangan embrio mencit preimplantasi in vitro

PUTRO, Oktavianus Wahyu Prihantoro Trisno, dr. Hasto Wardoyo, SpOG(K)

2009 | Tesis | S2 PPDS 1-Obstetri dan Ginekologi

Obyektif: Untuk mengetahui pengaruh cairan peritoneum wanita infertil dengan endometriosis dan cairan peritoneum wanita fertil normal terhadap perkembangan embrio mencit preimplantasi secara in vitro Desain penelitian: Prospektif, Randomized Controlled Trial Tempat penelitian: Laboratorium Teknologi Reproduksi Instalasi Kesehatan Reproduksi Permata Hati RS. Dr. Sardjito Jogjakarta Subyek: Embrio 2 sel dari mencit strain swiss albino Intervensi: Prosedur superovulasi, embrio 2 sel diambil kemudian dilakukan kultur in vitro ditambah 10% atau 2,5% cairan peritoneum wanita infertil dengan endometriosis dan 10% atau 2,5% cairan peritoneum wanita fertil normal sebagai kontrol Luaran: Perkembangan embrio dari 2 sel menjadi blastokista dan hatching blastocyst Hasil: Diperoleh 231 embrio 2 sel. Setelah 72 jam kultur terdapat 103 blastokista pada kedua kelompok. Blastocyst development rate (BDR) kultur dengan paparan cairan peritoneum endometriosis lebih rendah yaitu sebesar 32,2% dibanding dengan paparan cairan peritoneum normal sebesar 56,9% (RR 0,57; 95% CI: 0,42-0,77). Hatching rate (HR) blastokista kultur dengan paparan cairan peritoneum endometriosis lebih rendah dibanding cairan peritoenum normal yaitu sebesar 35,1% vs 92,4% (RR 0,38; 95% CI: 0,24-0,59). Paparan 10% cairan peritoneum endometriosis menurunkan BDR secara signifikan dibandingkan dengan cairan peritoneum normal, 7,7% vs 43,9% (RR 0,18; 95% CI: 0,07-0,42), sedangkan pada paparan 2,5% tidak didapatkan perbedaan BDR yang signifikan, 64% vs 74% (RR 0,87; 95% CI: 0,66-1,13). Paparan 10% dibandingkan 2,5% cairan peritoneum endometriosis atau normal menurunkan BDR secara signifikan (p<0,05), tetapi tidak berbeda bermakna pada HR (p>0,05). Terdapat interaksi yang signifikan antara jenis cairan peritoneum (endometriosis vs normal) dengan konsentrasi cairan peritoneum (10% vs 2,5%) dalam menurunkan BDR (RR 0,17; 95% CI: 0,04- 0,65). Kesimpulan: Paparan cairan peritoneum endometriosis menurunkan blastocyst development rate dan hatching rate dibandingkan dengan paparan cairan peritoneum normal pada model perkembangan embrio mencit in vitro.

Objective: To find preimplanted mouse embryo development effects of peritoneal fluid from infertile women with endometriosis compare to peritoneal fluid from normal fertile women in vitro. Methode: Prospective, Randomized Controlled Trial Place: Reproduction Technology Laboratory of Reproduction Health Unit, Dr. Sardjito hospital Yogyakarta Subject: 2-cell embryo from swiss albino strain Intervension: Superovulation procedure, 2-cell embryo collected and cultured in vitro added with 10% or 2,5% peritoneal fluid of infertile women with endometriosis and 10% or 2,5% peritoneal fluid of normal fertile women as control Outcome: Embryo development from 2-cell to blastocyst and hatching blastocyst Result: Collected 231 of 2-cell embryo After 72 hours of culture, there are 103 blastocyst in two groups. Blastocyst development rate (BDR) in culture added with endometriosis peritoneal fluid is lower (32,2%) compared with culture added normal peritoneal fluid, 56,9% (RR 0,57; 95% CI: 0,42-0,77). Hatching rate (HR) of blastocyst in culture added endometriosis peritoneal fluid is lower compared to culture added normal peritoneal fluid, 35,1% vs 92,4% (RR 0,38; 95% CI: 0,24-0,59). Ten percents consentration of endometriosis peritoneal fluid decrease BDR significantly compared to normal peritoneal fluid, 7,7% vs 43,9% (RR 0,18; 95% CI: 0,07-0,42), although there is no significant differences in BDR at 2,5% consentration, 64% vs 74% (RR 0,87; 95% CI: 0,66-1,13). Endometriosis peritoneal fluid or normal at 10% compared to 2,5% decrease BDR significantly (p<0,05), but no significant differences in HR (p>0,05). There is significant interaction between peritoneal fluid (endometriosis vs normal) and peritoneal fluid consentration (10% vs 2,5%) in decreased effect of BDR (RR 0,17; 95% CI: 0,04-0,65). Conclution: Endometiosis peritoenal fluid decrease blastocyst development rate and hatching rate of blastocyst compared to normal peritoneal fluid in mouse embryo development model in vitro

Kata Kunci : Perkembangan embrio,Cairan peritoneum,Endometriosis,word: embryo development, peritoneal fluid, endometriosis