Laporkan Masalah

Hubungan antara status pekerjaan ibu dengan status gizi dan perkembangan anak usia 1-3 tahun di Kecamatan Kadia Kota Kendari

RISMA, Dr. M.G. Adiyanti, MSi, Psi

2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Tiga tahun pertama merupakan periode keemasan (golden period) atau jendela kesempatan (window of opportunity) atau masa kritis (critical period) untuk optimalisasi proses tumbuh kembang. Ibu yang bekerja akan menghambat peran ibu dalam merawat dan mengasuh anak sehingga anak tidak mendapat waktu cukup untuk urusan makan. Tahun 2004 diperkirakan sekitar 23% anak mengalami gangguan perkembangan, terdapat 80% perkembangan bayi tidak normal pada ibu yang bekerja. Pada tahun 2007 di Indonesia prevalensi balita gizi buruk 8,8% dan gizi kurang 19,2 %. Provinsi Sulawesi Tenggara gizi buruk 2,7% dan gizi kurang 13,6%. Kota Kendari gizi buruk 0,9% gizi kurang 3,2%. Tujuan: Mengetahui hubungan status pekerjaan ibu dengan status gizi dan perkembangan anak usia 1 – 3 tahun di Kec Kadia Kota Kendari. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Wilayah penelitian di Kecamatan Kadia Kota Kendari. Populasi adalah seluruh anak balita dengan usia 1 – 3 tahun di Kecamatan Kadia Kota Kendari. Sampel dalam penelitian sebanyak 156 subjek. Pengambilan sampel dengan systematic random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner, daftar recall, Denver II Dacin dan panjang badan. Analisis data dengan uji chi-square dan regresi logistic dengan confidence interval (CI) 95%. Hasil: Tidak terdapat hubungan signifikan antara pekerjaan ibu (p= 0,106; OR= 1,84), pendidikan ibu (p= 0,518; OR= 1,31), pendapatan perkapita (p= 0,934; OR= 0,91) dengan status gizi anak. Terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh makan (p= 0,008; OR = 2,58), waktu pengasuhan (p= 0,024; OR= 2,28) dengan status gizi anak. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu (p= 0,275; OR= 1,57), pendidikan ibu (p= 0,674; OR= 1,23), pendapatan perkapita (p= 0,516; OR; 0,74) dengan perkembangan anak. Terdapat hubungan signifikan antara waktu pengasuhan dengan perkembangan anak (p= 0,029; OR= 2,30). Terdapat hubungan signifikan antara pekerjaan ibu dengan pola asuh makan anak (p= 0,030; OR= 2,30). Faktor yang kontribusinya paling besar terhadap status gizi kurang adalah pola asuh makan sebesar 3% sedangkan terhadap keterlambatan perkembangan anak adalah waktu pengasuhan sebesar 3%. Kesimpulan: Status pekerjaan ibu tidak berhubungan dengan status gizi anak usia 1-3 tahun, Status pekerjaan ibu tidak berhubungan dengan perkembangan anak usia 1-3 tahun, Status pekerjaan ibu berhubungan dengan pola asuh makan anak usia 1-3 tahun, Pola asuh makan berhubungan dengan status gizi anak usia 1-3 tahun di Kecamatan Kadia Kota Kendari.

Background: The first three years is a golden period or window of opportunity or critical period for optimum growth and development process. Mothers at work will affect their role in taking care of their children resulting in limited time to feed the children. In 2004 it was estimated that 23% of children had development disorder; abnormal growth of infants occured 80% in mothers at work. In 2007 in Indonesia the prevalence of malnourished underfives was 8.8% and malnourished was 19.2%. At the Province of Sulawesi Utara the prevalence of under nutrition is 2.7% and undernourishment is 13.6%. At Kendari Municipality the prevalence of malnutrition is 0.9% and undernourishment is 3.2%. Objective: To identify the association between occupational status of mothers and nutrition status and development of children of 1 – 3 years at Subdistrict of Kendari Municipality. Method: This observational research used a cross sectional design and was carried out at Subdistrict of Kendari Municipality. Population were all children of 1 – 3 years. Samples consisted of 150 children taken with systematic random sampling technique. Research instruments were questionnaire, recall list, Denver II Scale and physical length. Data analysis used chi square statistical test and logistic regression with confidence interval (CI) 95%. Result: There was no significant association between occupation of mothers (p=0.106; OR=1.84), education of mothers (p=0.518; OR=1.31), income percapita (p=0.934; OR=0.91) and nutrition status of children. There was significant association between feeding pattern (p=0.008; OR=2.58), duration of rearing (p=0.024; OR=2.28) and nutrition status of children. There was no significant association between occupation of mothers (p=0.275; OR=1.57), education of mothers (p=0.674; OR=1.23) income percapita (p=0.516; OR=0.74) and child development. There was significant association between duration of rearing and child development (p=0.029; OR=2.30). There was significant association between occupation of mothers and feeding pattern of children (p=0.32; OR=2.30). Factor of feeding pattern had the greatest contribution (3%) to undernourished nutrition status; and duration of rearing contributed as much as 3% to delayed child development. Conclusion: There was no association between occupational status of mothers and nutrition status of children of 1 -3 years. There was no association between occupational status of mothers and development of children of 1 – 3 years. There was association between occupational status of mothers and feeding pattern of children of 1 – 3 years. There was association between feeding pattern and nutrition status of children of 1- 3 years at Subdistrict of Kadia, Kendari Municipality.

Kata Kunci : Status pekerjaan ibu,Status gizi,Kecamatan Kadia


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.