Laporkan Masalah

Pemanfaatan jamban keluarga oleh masyarakat yang menerima bantuan rumah pasca gempa bumi di Kecamatan Bawolato Kabupaten Nias tahun 2008 :: Studi kasus

MENDROFA, Kasinudin, Sri Mukti Suhardini, SKM., M.Kes

2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Kerja

Latar Belakang: Pemerintah dalam rangka mempercepat pemulihan akibat bencana tsunami di Aceh Bulan Desember 2004 dan gempa bumi di Nias Bulan Maret 2005, membentuk Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nangroe Aceh Darussalam dan Nias (BRR NAD-Nias). Salah satu programnya adalah pembangunan rumah baru yang rusak total saat gempa bumi di Kabupaten Nias. Rumah bantuan dilengkapi dengan jamban dan septik tank. Namun masih ada masyarakat yang tidak memanfaatkan jamban keluarga tersebut. Tujuan: Mengkaji pemanfaatan jamban keluarga oleh masyarakat yang menerima bantuan rumah dari BRR NAD-Nias di Kecamatan Bawolato dan mengetahui upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Nias dalam peningkatan pemanfaatan jamban keluarga tersebut. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Subyek penelitian adalah masyarakat penerima bantuan rumah dari BRR NADNias, petugas sanitasi, Kepala Puskesmas Bawolato dan Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab.Nias. Pengambilan subyek penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data dengan metode Miles dan Huberman. Hasil: Jamban yang dibangun BRR NAD-Nias, ada yang tidak dimanfaatkan untuk buang air besar, ada yang dimanfaatkan dan ada yang dimanfaatkan hanya pada musim hujan. Penyebab jamban keluarga yang dibangun BRR NAD-Nias tidak dimanfaatkan adalah karena kesulitan air bersih, tidak ada air yang mengalir ke dalam bak, tradisi/kebiasaan, kepercayaan, jamban rusak atau tidak berfungsi dengan baik, septic tank terlalu dekat dengan rumah dan terlalu dekat dengan sumur. Upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Nias adalah penyuluhan kepada masyarakat. Kesimpulan: Jamban yang dibangun BRR NAD-Nias ada yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, budaya dan kondisi daerah setempat. Pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan jamban bagi kesehatan masih rendah, hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan yang rendah dan kurangnya penyuluhan. Upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan kurang efektif karena tidak fokus pada penerima bantuan rumah BRR NAD-Nias.

Background: In order to accelerate the recovery of severely damaged buildings resulted from tsunami in Aceh on December 2004 and earthquake disaster in Nias on March 2005, Government established the Rehabilitation and Reconstruction Board for Nangroe Aceh Darussalam and Nias. One of the programs was to build new houses for communities whose houses were severely damaged resulting from the earthquake disaster in Nias. Those houses were equipped by family latrine and septic tank. Unfortunately, there were communities not utilizing the family latrine. Objective: This research is to evaluate the utilization of family latrine by communities as the beneficiary of house aid from the Board in Bawolato Subdistrict and to find out the efforts of Nias District Health Office in improving the utilization of family latrine. Method: This is a qualitative research by case study design. Subjects of this research was victims of the earthquake disaster with severely damaged houses in Bawolato Subdistrict to be the beneficiary of house aid from the Board, Sanitary Officers, Head of Public Health Center, and Section Head of Environmental Health in Health Office of Nias District. The samples were collected using a purposive sampling technique. Data were analyzed using the Miles and Huberman’s analysis method. Result: This research showed that the family latrines built by the Board, there were those utilized, not utilized, and utilized only in a rainy season for defecating. The underlying causes of mostly unutilized family latrines were difficulties in getting pure water, no water flowing into tub, tradition/habit, belief, damaged or dysfunctional latrine, and condition of septic tank unacceptably contiguous to both house and well. One of the efforts sought by the Health Office of Nias District was to hold counseling for the community. Conclusion: There were family latrines built by the Board inappropriate with the need of community, culture and local condition. Knowledge on the importance of the family latrines utilization among the community was relatively low because of the low level of education and counseling. In fact, the efforts sought by the Health Office were less effective, because of not focusing on the beneficiary of house aid from the Board.

Kata Kunci : Pemanfaatan,Jamban keluarga,Buang air besar, Utilization, Family latrine, Defecating


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.