Coastal changes assessment using multi spatio-temporal data for coastal spatial planning Parangtritis Beach Yogyakarta Indonesia
PUJOTOMO, Muhammad Sigit, Dr. H.A. Sudibyakto, M.S
2009 | Tesis | S2 Geo-Information for Spatial Planning and Risk MWilayah pesisir merupakan wilayah yang paling banyak dihuni dan dibangun oleh manusia. Sebaliknya, wilayah ini juga sangat dinamis dan selalu berubah. Perubahan di wilayah pesisir dapat disebabkan oleh berbagai macam bencana alam, perubahan garis pantai dan naik atau turunnya permukaan air laut. Penelitian ini dimaksudkan untuk memahami karakteristik Pantai Parangtritis, terutama mengenai perubahan garis pantai dan tata guna lahan sebagai informasi untuk tata ruang pantai. Metode yang digunakan adalah memanfaatkan data yang bersifat multi spatio-temporal dan Sistem Informasi Geografis (GIS). Data multi spatio-temporal terdiri dari peta rupa bumi, foto udara, citra satelit dan pengukuran lapangan. Sedangkan perubahan garis pantai diukur menggunakan Digital Shoreline Analysis System (DSAS) dan laju perubahannya diukur menggunakan Linear Regresi. Penelitian ini menunjukkan bahwa data multi spatio-temporal dan GIS dapat digunakan untuk memonitor dan mengukur perubahan di wilayah pesisir. Pengukuran perubahan garis pantai menunjukkan bahwa di Parangtritis terjadi proses akresi rata-rata sebesar 1.70 m per tahun. Prediksi posisi garis pantai untuk tahun 2018 dan 2050 menunjukkan bahwa posisi garis pantai diperkirakan akan berada 20 m dan 100 m atau kurang dari posisi garis pantai sekarang. Perubahan tata guna lahan menunjukkan bahwa perubahan terutama terjadi pada kelas lahan terbangun dan lahan tandus. Dalam periode 1920 - 1992 kelas lahan terbangun bertambah dengan laju 0.6 ha per tahun sedangkan kelas lahan tandus berkurang dengan laju 1.1 ha per tahun. Dalam periode 1992 – 2003 kelas lahan terbangun bertambah dengan laju 3.2 ha per tahun sedangkan kelas lahan tandus berkurang dengan laju 5.8 ha per tahun.
Coastal zone is the most developed and inhabited area. In the other hand, the area is very dynamic and constantly changing. Changes in the coastal area can be caused by various kind of natural hazards, the movement of shoreline and those such as land uplift of subsidence or sea level rise and fall. This study is oriented to have better understanding of the south coast characteristic particularly in Parangtritis beach in order to provide information for coastal spatial planning. The study is emphasizing on shoreline and land-use changes using multi spatio-temporal data and Geographic Information System (GIS). Spatio temporal data used consist of topographic maps, aerial photograph, satellite image and field measurement. Shoreline change assessment was conducted using Digital Shoreline Analysis System (DSAS) while the change rate was assessed using Linear Regression Method. The study results that multi spatio data can be used to monitor and assess the coastal changes. The shoreline changes assessment shows that coastal processes in Parangtritis beach is accretion in the magnitude of 1.70 m/y on average. Prediction of shoreline position for year 2018 and 2050 shows that shoreline positions are likely on average to be 20 m and 100 m or less seaward from the recent shoreline. Landuse changes assessment shows that significant changes occur to built up class and barren land class. During period of 1920 – 1922, built up class increased in the rate of 0.6 ha per year while barren land class decreased in the rate of 1.1 ha per year. During period of 1992 – 2003, built up class increased in the rate of 3.2 ha per year while barren land class decreased in the rate of 5.8 ha per year.
Kata Kunci : Perubahan Wilayah Pesisir,Spatio-temporal data,Tata Ruang Pantai,Coastal changes,spatio,temporal data,Coastal spatial planning,