Laporkan Masalah

Peningkatan pengamanan daerah perbatasan laut Selat Malaka :: Studi di Lantamal I Belawan

RUKMAN, Prof. Dr. Djoko Suryo, MA

2009 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional

Selat Malaka merupakan sebuah selat yang menghubungkan antara Samudera Pasifik dengan Samudera Hindia dengan panjang lebih kurang 805 km yang terbentang antara semenanjung Malaysia dan Pulau Sumatera Indonesia. Selama berabad-abad perairan ini menjadi salah satu jalur pelayaran yang paling penting di dunia dan terkenal sebagai jalur penghubung ekonomi antara negara kawasan regional dengan belahan dunia. Selat ini merupakan selat yang paling krusial yang menghubungkan pelayaran perdagangan dan transportasi internasional. Selat ini dilalui lebih kurang 60.000 kapal setiap tahunnya, yang membawa hampir sepertiga kebutuhan perdagangan dunia dan setengah dari kebutuhan minyak dunia melalui selat ini dalam perjalanan menuju ke negaranegara seperti China dan Jepang. Suatu gangguan keamanan terhadap jalur strategis pelayaran tersebut berpotensi membawa dampak ekonomi yang berskala besar, tidak hanya berdampak secara Regional akan tetapi juga Global. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu menekankan pada pengumpulan data dan analisis teks tertulis (studi kepustakaan), di samping berusaha memberikan gambaran tentang situasi di wilayah penelitian. Data tersebut dikumpulkan dari bahan kuliah, jurnal, internet dan dari sumber kepustakaan lainnya. Kajian ini menemukan bahwa tanggung jawab keamanan selat Malaka ada ditangan ketiga negara pantai. Indonesia, Malaysia dan Singapura sebagai negara pantai tidak hanya sebatas pemilik selat dan pengguna selat tersebut, negara pengguna lainnya yang mempunyai kekuatan ekonomi juga mengharapkan selat tersebut dalam kondisi aman, dan bebas dari gangguan. Selat ini akan terus menghadapi tantangan besar yang tidak terduga di masa mendatang, untuk itu dibutuhkan suatu kerjasama saling percaya dengan komitmen kuat dalam rangka meningkatkan keamanan selat dari kejahatan maritim seperti gangguan perampokan, perompak/pembajakan, kejahatan bersenjata dan terorisme.

The Strait of Malacca (SOM) is a crucial link for international trade and transportation, connects the Pacific Ocean to the East with the Indian Ocean to the West. It is a narrow strait with 805 km stretch of water between Peninsular Malaysia and the Indonesian island of Sumatra. For centuries, this waterway is one of the most important shipping lanes in the world and recognized as a pivotal sea lane linking the region’s economy with the rest of the world. It is transited by about 60,000 ships each year, and approximately one third of the world's trade and half of the world's oil pass through the Straits on their way to countries such as China and Japan. A security issue such as terrorist attack in this economically strategic waterway would certainly have the potential to cause large-scale economic impact, not just regionally but on a global scale. This research used qualitative method that have pressing in gathering and literature study analisis. Beside that to try to give description about situation that being learned. The research data collected from literature substance such as book, jurnal, internet and others. The research found that primary responsibility for the safety and security of the Malacca Straits lies with the three littoral states. Indonesia, Malaysia and Singapore as the littoral states are obviously not the only stakeholders in the Malacca Straits. Other users have a strong economic, interest in ensuring that this waterway is kept open and safe. The SOM will continue to face a huge challenges, whether existing or emerging in the years ahead. There is thus a need for the littoral states and the stakeholders to go beyond the confidence building stage to concrete collaboration with a stronger commitment in terms of improving the safety and maritime security, including the threat of transnational crimes (piracy, armed robbery and terrorism).

Kata Kunci : Selat Malaka,Kejahatan trans nasional,Kerjasama pengamanan, Malacca strait, transnational crime, cooperative development security


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.