Laporkan Masalah

Dampak perubahan lingkungan sungai terhadap kondisi sosial ekonomi petani di Kelurahan Bangkal Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru

HIDAYAT, Thaufik, Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D

2009 | Tesis | S2 Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Kegiatan penambangan intan di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru telah menyebabkan perubahan lingkungan Sungai Dadap berupa perubahan pola aliran tidak permanen, perubahan kualitas air menjadi coklat dan keruh serta mengandung lumpur pasir. Lebih lanjut dampak yang terjadi adalah perubahan kuantitas air akibat berkurangnya daya tampung sungai; pendangkalan sungai yang berakibat pada lahan pertanian berupa: (a)masuknya air sungai; dan (b)terjadinya penggenangan pada lahan pertanian. Semuanya menyebabkan matinya benih tanaman padi dan terganggunya proses pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dampak perubahan lingkungan sungai terhadap kondisi sosial ekonomi petani sepanjang aliran Sungai Dadap di Kelurahan Bangkal Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru, mengidentifikasi penyebab terjadinya kondisi sosial ekonomi tersebut serta mengetahui kebijakan apa yang dibuat dan di laksanakan Pemerintah Kota Banjarbaru dalam mengatasi dampak perubahan lingkungan terhadap kondisi sosial ekonomi petani. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan dampak sosial dan ekonomi dari perubahan lingkungan sungai adalah berupa penurunan rata-rata pendapatan sebesar Rp. 2.331.198,- atau 48,61 % dari rata-rata pendapatan tahun 2007. Hal ini terjadi pada sebagian besar (97,01%) petani responden sebagai akibat penurunan rata-rata produksi sebesar 0,82 ton atau 32,84 % serta penurunan rata-rata produktivitas sebesar 1,14 ton/ha atau sebesar 32,95 %. Selain itu adanya dampak persepsi berupa pernyataan tidak setuju terhadap perubahan lingkungan sungai dengan respon berupa tindakan seperti mendatangi lokasi penambangan, mengadukan kepada aparat pemerintah, mengintensifkan kegiatan produksi, tetap berusaha tani, berhenti bertani, mengajak meningkatkan rasa kebersamaan diantara petani dan tidak melakukan tindakan apa-apa. Dampak psikologis berupa rasa khawatir/cemas, tidak puas/kecewa, pasrah, marah, sedih, dilema dan perasaan biasa saja. Penyebab terjadinya kondisi sosial ekonomi adalah (1)perubahan lingkungan sungai; (2)perubahan pada faktor produksi tanah, permodalan, tenaga kerja, perbedaan harga jual produk dan adanya hama tanaman. Kebijakan lingkungan yang dibuat, dilaksanakan dan direncanakan oleh Pemerintah Kota Banjarbaru adalah (1)pembuatan peraturan tentang pengelolaan usaha pertambangan rakyat dan perdagangan intan di Daerah Kota Banjarbaru; (2)pelaksanaan program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan, pengkajian strategis lingkungan, rencana pembuatan kolam penampungan limbah pertambangan rakyat dan penyiringan Sungai Kalimati, normalisasi sungai, peningkatan penyuluhan dan intensifikasi pertanian serta program pendampingan pada petani. Sebagai rekomendasi diperlukan upaya penguatan keadaan petani berupa mekanisme penyediaan modal usaha tani dan sarana prasarana produksi, peningkatan keterampilan dan ilmu pengetahuan petani, serta melakukan kajian lingkungan tumbuh padi varietas lokal. Selain itu diperlukan beberapa kebijakan yang bersifat kombinasi antara mempersiapkan keadaan masyarakat dan ketegasan dalam penegakan peraturan daerah yang disertai upaya penyadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan lingkungan.

The diamond mining activity in Cempaka sub district of Banjarbaru municipality had caused the environment change of Dadap River in form of the stream flow change into temporary; the water quality change into brown; turbid and consist of the sand mud; the water quality change caused by the decrease of the river’s retaining capacity; the silting up of the river result in agricultural land such as: a) the inflowing of the river’s water; and b) the overflowing in the agricultural land thus the loss of the rice plant seed and the disruption of the plant growing process. The objectives of this research are to describe the impacts of the river’s environment change to the social-economic condition of the farmer lived along the Dadap River’s stream flow in Bangkal, Cempaka sub district of Banjarbaru municipality; to identify the causes of the social-economic condition and to know what policy must be arranged and implemented by Banjarbaru government to overcome the impacts of the environment change to the social-economic condition of the farmers. This research uses descriptive qualitative and quantitative analysis method. The method of the data collection was conducted by observation, interview and secondary data collection. The findings show that the social-economic impacts from the river’s environment change is the decrease of the average income in the amount of Rp. 2.331.198,- or 48.61% from average income in the year of 2007 in most (97,01%) farmers respondent as the result of the decrease of the average production in the amount of 0.82 ton or 32.84% and the decrease of the average productivity in the amount of 1.14 ton/ha or 32.95%. Apart of that, there is a perception impacts namely the disagreement statement to the river’s environment change. Response to the perception is shown from the action like: visiting mining location either directly or the family as a representative; complaining to the government agencies; intensifying production; keep farming; inviting to increase togetherness feeling among farmers and do nothing. Psychological impacts like worried feeling or discouraged, dissatisfied or disappointed, hopeless, angry, sad, dilemma and ordinary feeling. The causes of the social-economic condition are: 1) river’s environment change; 2) the change on the soil production factor, capital factor, labor factor, the difference of price product and plant diseases. Environment policy which is made, implemented and designed by Banjarbaru government are: 1) Regulation making about people’s mining management and diamond trading enterprise in Banjarbaru region; 2) Implementing program of pollution restraint and environment damaging, strategic environment discussions, plan to make waste reservoir pool in people’s mining areas, plan to scoop up the Kalimati River, river’s normalization, escalating agricultural extension and intensification, assistance program for farmers.The recomendation are : 1)farmers reinforcement by capital and production infrastructure supplying, knowledge and skill upgrading, and considerable study about local rice plant variety; 2)policies designed that have combination quality betwen drawing up the community, regulation clearness and environment management resuscitation.

Kata Kunci : Dampak perubahan lingkungan,Kondisi sosial ekonomi,Persepsi,environment change, social-economic condition, perception


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.