Respon masyarakat terhadap ancaman bahaya tsunami di Kota Banda Aceh :: Kasus Desa Ulee Lheue Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh

ISFANI, Rahimah Khairi, Ir. Leksono Probo Subani, MURP., Ph.D

2009 | Tesis | S2 Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Bencana gempa bumi dan gelombang tsunami tanggal 26 Desember 2004 di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara telah memberikan dampak kerusakan yang sangat besar dan menyebabkan terganggunya keseimbangan sosial dan ekonomi masyarakat. Penataan kembali pemukiman dan kehidupan masyarakat pasca bencana bukanlah hal yang mudah. Kondisi psikologis masyarakat sangat mempengaruhi proses ini. Blue Print Rehab-Rekon Aceh – Nias, pada dasarnya telah menetapkan batasbatas wilayah bahaya tsunami dengan pertimbangan resiko bencana. Namun saat ini masyarakat tetap kembali menempati wilayah tempat tinggal mereka sebelumnya walaupun wilayah tersebut termasuk dalam zona bahaya tsunami. Penyesuaian diri yang dilakukan masyarakat terinterpretasi dalam respon mereka terhadap lingkungannya. Respon masyarakat di wilayah bahaya tsunami berhubungan dengan karakteristik wilayah mereka yaitu ruang pesisir. Hubungan keputusan dan karakteristik wilayah ini menghasilkan seting yang digunakan oleh masyarakat di wilayah bahaya tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui respon masyarakat terhadap ancaman bahaya tsunami serta faktor-faktor yang mempengaruhinya Penelitian dilakukan di Desa Ulee Lheue Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh. Metode penelitian yang digunakan adalah eksploratif-kualitatif dengan metode analisis data secara induktif. Penelitian ini menyimpulkan adanya 3 (tiga) ranah respon masyarakat terhadap ancaman bahaya tsunami yaitu respon psikis, respon fisik dan respon aktivitas. Masing-masing respon ini membentuk konsep adaptasi psikis, adaptasi fisik dan adaptasi aktivitas. Ditemukan pula faktor-faktor yang mempengaruhi masing-masing respon tersebut. Faktor individu berpengaruh pada respon psikis, faktor dampak perkembangan wilayah berpengaruh pada respon aktivitas, faktor kesenjangan perencanaan mitigasi bencana berpengaruh pada respon fisik. Sementara itu faktor kebutuhan hidup berpengaruh pada ketiga jenis respon. Penelitian ini menemukan bahwa memori masyarakat tentang bencana dan larangan bermukim dari pemerintah tidak dapat mengalahkan kebutuhan hidup manusia.

The earthquake and tsunami disaster occurred on December 26th 2004 in the Province of Nanggroe Aceh Darussalam and Nias islands of the Province of North Sumatera, has created huge damaged on the socio and economic of the community. Resetlement and rehabilitation of community life post disaster is something which is not easy to do. The psychological conditions of the community give a big influence in this process. The blue print of rehabilitation and reconstruction of Aceh-Nias, initially has determine the boundaries of the area vulnereable to tsunami. Yet, the community still occupies the area of their previous setlement. They make soul adaptation toward their environment. Community’s response in the tsunami danger area related to the characteristic of their area that is coastal space. The relation between decision and the characteristic of area in this case results a set that is used by the community in the tsunami danger area for life. The objective of this research is to explore the response of community toward tsunami threat and factors that influence such responses. The location of this research is Ulee Lheue Village Meuraxa District Banda Aceh Municipality. Research method that was used is qualitative-explorative and inductive data analysis. The research found that there are three responses of the community toward tsunami threat which are : 1) psychological response; 2) physical response and; 3) activity response. Every response forms a concept of psychological adaptation, physical adaptation and activity adaptation. Individual factor had an effect on psychological response. The impact of area development factor had an effect on activity response. The disaster mitigation planning discrepancy factor had an effect on physical response. Finally, the life requirement factor having an effect on all three response mention before. The research also found that the memory of the community about disaster and the prohibition to live in the dangerous area from the government can not hold them to provide their own crusial need to live in the area.

Kata Kunci : Respon,Bencana,Masyarakat,Aceh,Response, disaster, community, Aceh