Laporkan Masalah

Struktur komunikasi dan pola zonasi mangrove serta hubungannya sebgai sumber daya hayati pesisir di wilayah Kwandang Provinsi Gorontalo

KATILI, Sidik Abubakar, Dr. Retno Peni Sancayaningsih, M.Sc

2009 | Tesis | S2 Biologi

Komunitas mangrove sebagai salah satu sumber daya alam di kawasan pesisir, memiliki manfaat ekologis, yakni sebagai sumber bahan organik, sebagai daerah asuhan (nurseryground), tempat mencari makan (feeding ground), dan daerah pemijahan (spawning ground) berbagai jenis biota laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; struktur vegetasi mangrove di wilayah pesisir Kwandang Provinsi Gorontalo, hubungan antara vegetasi mangrove dan faktor lingkungan (N, P, K dan salinitas tanah), hubungan berbagai spesies kepiting mangrove dengan faktor lingkungan (salinitas air, kekeruhan air, biomassa serasah dan kadar C-organik), serta hubungan antara vegetasi mangrove dengan jumlah kepiting di wilayah tersebut. Penelitian ini dilakukan bulan Februari sampai bulan November 2008 di wilayah pesisir Kwandang yang terdiri atas IV stasiun dengan menggunakan metode survei. Variabel yang diamati yakni salinitas tanah, salinitas air, kekeruhan air, biomassa serasah, C-organik pada serasah, N, P dan K pada tanah, jumlah kepiting, parameter vegetasi; kerapatan relatif, frekuensi relatif, dominansi relatif dan indeks nilai penting, indeks diversitas serta pola ordinasi. Analisis statistika menggunakan korelasi sederhana, analisis varians dan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 10 spesies mangrove yang tumbuh di lokasi penelitian. Spesies Rhizophora apiculata Blume dan Rhizophora mucronata Lamk memiliki dominansi dan penyebaran yang luas pada ke empat stasiun. Hasil analisis korelasi dan pola ordinasi vegetasi mangrove untuk pohon; stasiun 1 berhubungan dengan kadar fosfor, stasiun 2 berhubungan dengan kadar nitrogen dan fosfor, stasiun 3 secara signifikan tidak berhubungan dengan faktor lingkungan, stasiun 4 berhubungan dengan salinitas tanah; untuk anak pohon, stasiun 1 dan 2 berhubungan dengan salinitas tanah dan fosfor, stasiun 3 berhubungan dengan salinitas tanah dan nitrogen, sedangkan stasiun 4 berhubungan dengan fosfor; untuk semai, stasiun 1 berhubungan dengan salinitas tanah dan nitrogen, stasiun 2 dan 3 berhubungan dengan nitrogen, stasiun 4 berhubungan dengan fosfor dan kalium. Faktor lingkungan yang berhubungan secara signifikan dengan jumlah kepiting yakni; kadar C-organik serasah dan biomassa serasah. Jumlah mangrove memberikan pengaruh signifikan terhadap jumlah kepiting di semua stasiun. Pola zonasi yang terdapat di lokasi penelitian yakni; zonasi Rhizophora, zonasi Soneratia bersama Bruguiera dan Ceriops tagal, zonasi Avicennia serta zonasi Xylocarpus granatum Koen.

Mangrove community as one of natural resources in coastal area, has ecological benefit, as source of organic material, as nursery-ground, place for feeding ground, and spawning ground of various sea fauna. The aims of the study are: to know mangrove vegetation structure in coastal area at Kwandang Gorontalo province, correlation between vegetation of mangrove and environmental factors (N,P,K and soil salinity), correlation between various crabs and environmental factors (water salinity, water turbidity, litter biomass and C-organic content), and correlation between vegetation of mangrove and various mangrove crabs. This study has been done since February until November 2008 in coastal area at Kwandang which consists of 4 stations using vegetation analysis. Variable observed are: soil salinity, water salinity, water turbidity, litter biomass, C-organic content, N, P and K of soil, number of crabs; vegetation parameters are: relative closeness, relative frequency, relative dominance, important value, diversity-index and ordination pattern. Data were analized using simple correlation, variance analysis and DMRT test. The results of this study show, there are 10 mangrove species grow in the study area. Rhizophora apiculata Blume and Rhizophora mucronata Lamk is the most dominant and widespread at four stations. The correlation analysis and ordination pattern of vegetation, for tree shows; station 1 relates with P, station 2 relates with N and P, station 3 doesn't relate to environmental factor, station 4 relates to soil salinity; for vegetation sapling shows, station 1 and 2 relates with soil salinity and P, station 3 relates with soil salinity and N, station 4 relates with P; for vegetation seedling shows, station 1 relates with soil salinity and N, station 2 and 3 relates with N, station 4 relates with P and K. The litter C-organik and litter biomass are some environmental factors which correlate with crabs. Its means, number of mangroves gives significant influence to crab in all stations. Zonation pattern in location of study are; Rhizophora zonation, Soneratia with Bruguiera and Ceriops tagal zonation, Avicennia zonation and Xylocarpus granatum Koen zonation.

Kata Kunci : Komunitas mangrove,faktor lingkungan,kepiting, Mangrove community, environmental factors, crab


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.