Analisis komunitas mangrove pendukung sumber hayati perikanan pantai di Pulau Ternate dan Pulau Moti Maluku Utara
TALIB, Abdurrajak, Dr. Retno Peni Sancayaningsih, M.Sc
2009 | Tesis | S2 BiologiMangrove adalah sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu variasi komunitas vegetasi pantai tropis yang didominasi oleh beberapa spesies pohon dan semak serta mempunyai kemampuan hidup dan tumbuh di perairan asin. Luas hutan mangrove di Indonesia diperkirakan mencapai 8,69 juta ha dan 5,30 juta ha di antaranya dalam kondisi rusak. Luas Hutan mangrove di Maluku Utara adalah 66,700 ha, sedangkan untuk Kota Ternate dan Pulau Moti 18,200 ha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur mangrove dan korelasi antara hutan mangrove dan sumber hayati perikanan pantai, faktor lingkungan di pulau Moti dan pulau Ternate, Maluku Utara. Lokasi studi yang dipilih ada empat, yakni 2 stasiun di pulau Tertante dan 2 stasiun di Pulau Moti Maluku Utara. Penelitian dilaksanakan mulai Juni 2007 sampai Juli 2008. Jumlah plot terdiri atas 72 plot pengamatan, yang terdiri dari 24 plot untuk golongan pohon, 24 plot untuk golongan anak pohon dan 24 plot untuk golongan semai. Metode yang digunakan adalah plot kuadrat, dengan ukuran 10 x 10 m untuk pohon, 5 x 5 m untuk anak pohon dan 1 x 1 m untuk semai. Pencuplikan ikan digunakan alat tangkap, jaring, jala dan pendulangan serta data sekunder dari dinas perikanan kota Ternate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi komunitas dan penyebarannya di dua pulau tersebut berbeda, di pulau Ternate terdapat 4 spesies yaitu; Avicennia alba, Nypha fructicans, Rhizophora stilosa dan Sonneratia casiolaris. Di pulau Moti terdapat 7 spesies yaitu; Avicennia alba, Nypha fructicans, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata Rhizophora stylosa, Sonneratia caseolaris dan Sonneratia alba. Faktor lingkungan yang sangat berpengaruh secara positif dengan vegetasi mangrove baik pohon, anak pohon dan semai adalah salinitas yakni pada stasiun IV, untuk vegetasi pada stasiun IV yakni salinitas, sedangkan N, P, dan K di stasiun II, III berpengaruh pada vegetasi mangrove pancang dan untuk vegetasi mangrove semai di satsiun I, III dan IV dipengaruhi oleh salinitas, N, P dan K. Spesies ikan yang hadir di musim hujan lebih banyak dibandingkan dengan musim kemarau. Kekeruhan dan kadar C serasah pada musim hujan dan kemarau secara signifikan berpengaruh terhadap densitas ikan. Komunitas mangrove yang terdapat di kedua pulau tesebut secara signifikan berpengaruh terhadap sumber hayati perikanan pantai.
Mangrove is the several term to depict a various vegetation community living in tropical coast which dominated by some tree species and brush wood and having ability to lives and grows in saline water territory. Mangrove forest in Indonesia approximately reaches 8,69 million ha, and 5,30 million ha among others are in bad condition. Mangrove forest in north Maluku is 66,700 ha, while for the Ternate island and Moti island 18,200 ha. The aims of this study are to analyze mangrove structure, and correlation between mangrove forest and coastal fishery resources and environmental factors in Ternate island and Moti island in north Maluku. Four study sites were selected, with 2 stations in Ternate island, and 2 stations in Moti island. This study was conducted from June 2007 to July 2008. The plots consisted of 72 observation plots; 24 plots for trees, 24 plots for saplings, and 24 plots for seedlings. The method applied is quadratic plot, with the size of 10 x 10 m for tree, 5 x 5 m for sapling, and 1 x 1 m for seedling. For fish sampling direct catch using net equipment was carried out besides combining with secondary data taken from the fishery office. The results of this study show that composition of mangrove community and their spreading in two islands is different, there are 4 species in Ternate island including; Avicennia alba, Nypha fructicans, Rhizophora stilosa and Sonneratia casiolaris. While in Moti island there are 7 species, namely; Avicennia alba, Nypha fructicans, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata Rhizophora stylosa, Sonneratia caseolaris and Sonneratia alba. Environmental factors which influence to mangrove seedling, sapling, and tree vegetation at station IV are especially salinity, while N, P, and K especially at station II, III influence mangrove sapling vegetation, and for mangrove seedling vegetation at station I, III, and IV besides its salinity, N, P and K are also influence them. Both fish species and their densities are higher during the rainy season compared to the dry season. The environmental factors especially turbidity in rainy season and C rate of litter in rainy and dry season significantly influence fish density. Therefore mangrove community in both islands significantly influence to coastal fishery resources.
Kata Kunci : Mangrove,perikanan pantai p,Ternate dan Pulau Moti, Mangrove, coastal fishery, Ternate and Moti islands