Strategi pedagang pasar tradisional menghadapi persaingan dengan pasar modern :: Penelitian di daerah Bukittinggi Sumatra Barat
ENDRIZAL, Prof. Dr. Tadjuddin Noer Effendi
2009 | Tesis | S2 SosiologiPembangunan pasar modern, seperti mal dan hipermarket di Kota Bukittinggi beberapa tahun terakhir sangatlah marak, seperti jamur di musim hujan. Pemerintah kota (Pemkot) terkesan begitu mudah memberikan izin, sehingga pasar pembelanjaan modern tersebut muncul mengepung kota dari segala penjuru. Ekspansi mal dan hipermarket kini telah merambah di pinggiran kota Bukittinggi, tidak peduli keberadaannnya dekat dengan pasar tradisional atau kondisi lalu-lintas yang padat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi pedagang pasar tradisional (pedagang toko, kios dan lapak) dalam menghadapi persaingan dengan pasar modern serta mempertahankan kekhasannya sebagai pasar rakyat dalam proses kehidupan di pasar tradisional Bukittinggi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode grounded. Dalam studi penelitian grounded, metode utama yang digunakan adalah pengamatan partisipatif. Metode pengamatan partisipatif ini sasaran utamanya adalah orang atau pelaku, oleh karena itu keterlibatannya dengan sasaran yang diteliti berwujud dalam hubungan-hubungan sosial dan emosial. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi terlibat (participative observation), serta wawancara terbuka dan mendalam (indepth interview). Informan penelitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu informan kunci yang terdiri dari empat orang pedagang pasar tradisional Bukittinggi (mewakili pedagang toko, kios dan lapak) dan informan biasa terdiri dari beberapa pedagang dan pembeli pasar tradisional Bukittinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari tiga kategori pedagang yang terlibat dalam penelitian ini (toko, kios dan lapak) menerapkan strategi yang hampir sama dalam mempertahankan keberadaannya akibat dari meningkatnya ekspansi ekonomi modern dalam wujud pasar modern dengan melakukan tiga pola strategi, yaitu strategi politik, sosial dan ekonomi. Strategi secara politik lebih difokuskan pada bagaimana mensiasati atau mensikapi kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah sebagai suatu lembaga kekuasaan. Kebijakan tersebut berkaitan dengan bagaimana pemerintah daerah mencari sumber pendapatan bagi akumulasi modal lewat pembangunan pasar modern. Strategi secara sosial menitik beratkan kepada mempererat hubungan antara komunitas pasar dengan pedagang pasar tradisional. Sedangkan strategi secara ekonomi dilakukan dengan cara menambah jumlah modal, cara berdagang dan mempertahankan pembeli dan menambah jumlah dan ragam komoditas.
Development of modern markets, such as shopping malls and hipermarket in the city of Bukittinggi is the last few years, popularity, like mushrooms in the rainy season. City government seemed so easy to give permission, so that the market spending appears beset modern city from all directions. Hipermarket mal expansion and has now penetrated the outskirts of Bukittinggi, no matter existence close to the traditional market or traffic conditions are congested. This study aims to examine strategies for the traditional market traders (traders shops, kiost and lapak) in the face of competition with modernly markets and maintain market axis the specification people in the process of life in the traditional markets bukittinggi. This study is a qualitative research method with grounded. Grounded in research studies, the main method used is participatory observation. Participatory observation method is the main target is the person or the perpetrator, because the involvement with the target in the shape of the examined relationships and social emotional. Engineering data collection is done through observation involved (participative observation), and interviews and in depth (depth interview). Informant research is divided into two parts, the key informants that consists of four traditional market traders Bukittinggi (representing traders shops, kiost and lapak) and a normal stool consists of some traders and buyers markets Bukittinggi. Results of this research shows that three categories of traders involved in this research (traders shops, kiost and lapak) to apply a similar strategy in maintaining the existence result of increased economic expansion in modern form with the modern market patterns make three strategies, namely strategies political, social, and economic development. The political strategy more focused on how punishment or attitude policies applied by the government as an institution of power. Policy relating to explore how local government revenue source for capital accumulation through the development of modern markets. Strategy in a period of social weigh against to strengthen the relationship between a community market with a traditional market traders. While the strategy of economic development conducted in a way to increase the amount of capital, how to handle and maintain and increase the number of buyers and multiformity commodities.
Kata Kunci : Pedagang pasar tradisional,Strategi pedagang tradisional,Kebijakan pemerintah,Traditional Market Traders, Strategy Traditional Traders, and Government Policies