Selera dan gaya konsumsi musik klasik di kalangan mahasiswa UGM Yogyakarta

SITOWATI, Inggit, Prof. Dr. Heru Nugroho

2009 | Tesis | S2 Sosiologi

Musik klasik yang muncul sejak abad keempat, sampai saat ini masih tetap eksis di masyarakat. Musik klasik saat ini jarang ditampilkan di masyarakat dan di media televisi ataupun radio. Saat ini musik klasik berada di tengah dominasi musik popular. Di tengah arus budaya pop, musik klasik juga mengalami proses modifikasi yaitu percampuran dengan jenis musik lain, karena adanya dorongan industrialisasi. Meskipun popularitasnya di masyarakat jauh di bawah musik popular, tetapi musik klasik masih memiliki penggemar di Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pembentukan selera dan gaya konsumsi musik klasik di kalangan mahasiswa UGM. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-analisis deskriptif, dengan teknik pengambilan data wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selera musik klasik merupakan suatu habitus melalui proses internalisasi dan pendidikan dalam lingkungan sosial. Selain itu, kemampuan bermain musik klasik menjadi suatu modal budaya, dan dengan adanya modal sosial yang berupa relasi sosial, akhirnya menghasilkan modal ekonomi yaitu uang. Selera dan modal budaya musik klasik, disertai dengan modal sosial, yang menghasilkan modal ekonomi, membentuk gaya hidup yang berupa gaya konsumsi musik klasik, dalam bentuk koleksi rekaman musik klasik dan kebiasaan menonton konser musik klasik. Konsep acara musik klasik di Yogyakarta berbeda dengan konsep acara musik klasik yang baku, dengan tujuan menghilangkan image elite dan kelas atas musik klasik. Meskipun musik klasik di Yogyakarta tidak ditampilkan dengan harga mahal, tetapi penggemar musik klasik tidak berasal dari semua kalangan sosial.

Emerged since the fourth century, classical music as one of many music genres in the world still exist until present moment. Although it is rarely perform in society such as in television or radio but it still has its own listeners. At present moment, the position of the classical music itself is among the popular music domination. In the middle of popular culture current, it is also experiencing the process of modification, that is the mixing with another music genre, because of the industrialisation motivation. Eventhough its popularity is far below popular music’s popularity but classical music still has devote in Yogyakarta. The purpose of this research is to analyze the construction of taste and consumption style of classical music among the Gadjah Mada University students. Qualitative method-descriptive analysist, with in-depth interview technique. Is used in doing this research. The result of this research shows that the taste of classical music is an outcome of habitus through internalization process and education in one social environment. Beside that, the ability to play classical music become a cultural capital, together with the social capital that is social relation, which finally resulted in economic capital that is money. The taste and the cultural capital of classical music combined with the social capital, resulted in economic capital has formed a classical music consumption lifestyle of collecting classical music records and a habits of watching classical music concerts. The concept of classical music shows in Yogyakarta is different from the standard concept of classical shows. It is to eliminate the image that classical music is elite and belongs to the upper class. Eventhough the ticket price of classical music in Yogyakarta is not expensive, but classical music devotee does not come from all social class.

Kata Kunci : Musik klasik,Selera,Habitus,Modal,Gaya konsumsi,classical music, taste, habitus, modal, and consumption style