Regional innovation system (RIS) di Korea Selatan pasca krisis finansial :: Daedeok Research Complex sebagai model kluster inovatif

FATMASARI, Ria, Prof. Dr. Budi Winarno

2009 | Tesis | S2 Ilmu Politik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan yang melatarbelakangi pergeseran ke Regional Innovation System (RIS) dari National Innovation System (NIS) sebagai strategi kebijakan industri dan inovasi utama pasca krisis finansial. Daedeok Research Complex (DRC) dijadikan studi kasus dari implementasi RIS untuk mengetahui bagaimana prospek kluster tersebut untuk menjadi model kluster inovatif sekaligus sebagai pusat R&D bertaraf global. Dengan metode kualitatif dan studi literatur, penelitian ini memfokuskan pada analisa ekonomi politik dengan konsepsi transformative capacity yang mengacu pada penyesuaian model developmental state, khususnya untuk melihat peran negara (pemerintah) yang masih besar dalam industrialisasi. RIS dipandang sebagai kebijakan yang sesuai untuk dengan prioritas terhadap pengembangan SMEs yang berbasis regional pada pasca krisis. Strategi tersebut juga menjadi instrumen yang tepat dalam pembentukan knowledge-based economy sekaligus upaya desentralisasi, walaupun dalam pelaksanaannya peran pemerintah pusat masih cenderung dominan. Dalam hal ini, peran pemerintah dipandang sebagai sebuah rente kebijakan yang berperan penting dalam pembentukan keunggulan kompetitif. Pergeseran ke RIS ini menjadi bentuk penguatan kembali kapasitas transformatif negara. DRC menjadi representasi peran sentral negara dalam pembentukan kluster inovatif sebagai implementasi RIS. DRC yang telah didirikan selama 30 tahun memiliki faktor pendukung pembentukan keunggulan kompetitif yang memadai, sehingga prospek untuk menjadi model kluster inovatif sangat besar. Namun kendala yang dihadapi baik DRC maupun Korea secara umum terletak pada linkage vertikal yang seimbang antara SMEs dan perusahaan besar yang masih rendah.

This research aims to identify the background of the conversion to Regional Innovation System (RIS) from National Innovation System (NIS) as key industrial and innovation strategy in the post-crisis. Daedeok Research Complex becomes the case study of RIS implementation to analyze the prospect of this cluster to be a model of innovative cluster as well as global R&D Hub. By using qualitative method and literature studies, this research focuses on political economy analysis through transformative capacity concept that refers to the adjustment of developmental state model, particularly in identifying state’s role that remains dominant in industrialization. RIS is appropriate for the policy priority in developing regional SMEs in the post-crisis. This strategy also becomes the right instrument to transform into knowledge-based economy as well as a part of decentralization process, although the central government still plays dominant role. In this case, state’s role is perceived as a policy rent that play vital role in the creation of competitive advantage. The conversion to RIS can be understood as the re-strengthening of state’s transformative capacity. DRC becomes the representation of state’s central role in the formation of innovative cluster as part of RIS implementation. Being established for 30 years, DRC has strong foundation of competitive advantage. Thus, the prospect to become model of innovative cluster is considerable. But the main obstacle faced by DRC, and Korea in general, is stemmed from the low vertical linkage between SMEs and large enterprises

Kata Kunci : Regional Innovation System,Knowledge,based Economy,Kapasitas Transformatif,Keunggulan Kompetitif,Regional Innovation System,Knowledge,based Economy,Transformative Capacity,Competitive Advantage