Laporkan Masalah

Nasionalisme masyarakat pinggiran :: Studi atas pemaknaan nasionalisme masyrakat Desa Aji Kuning Pulau Sebatik Kalimantan Timur di perbatasan Indonesia-Malaysia

SALEH, Muhammad Hairul, Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra, MA, M.Phil

2009 | Tesis | S2 Ilmu Politik

Penelitian ini berjudul “Nasionalisme Masyarakat Pinggiran (Studi Atas Pemaknaan Nasionalisme Masyarakat Desa Aji Kuning Pulau Sebatik Kalimantan Timur Di Perbatasan Indonesia-Malaysia)”. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bentuk kehadiran negara sebagai institusi politik yang memiliki tanggung jawab terhadap rakyat di desa Aji Kuning yang terkait dengan pemaknaan masyarakat terhadap nasionalisme. Dengan menggunakan pendekatan fenomenologi, hasil penelitian menunjukkan, pertama kehadiran negara di desa Aji Kuning dalam bentuk pemerintahan desa, pendidikan, kesehatan, dan keamanan meskipun masih sangat terbatas, namun pada kenyataannya telah dirasakan oleh masyarakat yang berimplikasi pada tingginya tingkat pemanfaatan masyarakat terhadap kehadiran negara tersebut. Kedua, terdapat tiga model pemaknaan masyarakat terhadap nasionalisme yakni, pemaknaan oleh masyarakat yang hanya memiliki KTP Indonesia (orang tempatan), pemaknaan oleh masyarakat yang memiliki KTP Indonesia dan ID Card Malaysia atau berkewarganegaraan ganda (berkepala dua), dan pemaknaan nasionalisme masyarakat yang telah menjadi warga negara Malaysia (orang Malaysia yang Cinta Indonesia). Model pertama dan kedua dielaborasi berdasarkan beberapa indikator, seperti kepemilikan KTP, mata uang, ekonomi, bahasa, pendidikan, partisipasi politik, perayaan HUT kemerdekaan RI, dan kasus Ambalat, sedangkan model ketiga hanya berupa penggambaran untuk melengkapi menjelasan model pertama dan kedua. Di sisi yang lain, diuraikan pula keberadaan etnis Bugis yang menjadi etnis mayoritas di desa Aji Kuning yang turut mewarnai nasionalisme masyarakat desa Aji Kuning. Dari uraian yang ada, terungkap bahwa kehadiran negara di desa Aji Kuning, dan pemaknaan masyarakat terhadap nasionalisme dengan berbagai indikator, serta hubungan etnis Bugis di desa Aji Kuning dengan keluarga dan kerabat di Sulawesi Selatan, pada intinya membuat nasionalisme masyarakat tetap terjaga dengan baik. Pada akhirnya, penelitian ini menguatkan teori yang dikemukakan oleh Gellner bahwa nasionalisme merupakan keterkaitan antara etnisitas dan negara.

This study is titled ”Peripheral Society Nationalism (A study of Nationalism Understanding of Aji Kuning Village Sebatik Island East Kalimantan in Indonesia-Malaysia Border)”.This study objective was to identity form of state presence as political institution having responsibility for local people in Aji Kuning Village associated with society understanding for nationalism. Using phenomenological approach, result of study indicated that; first, state presence in Aji Kuning village in forms of village government, education, healt, and safety, although still very limited, but in fact these had been felt by society implicating on high level of society usage for the state presence; second, there were three models of society understanding for nationalism, namely understanding by society only having Identity Card of Indonesia (established people), understanding by society only having Identity Card of Indonesia and Malaysia or double citizenship (berkepala dua), and nationalism understanding of society being Malaysia citizen (Malaysian loving Indonesia). First and second model were elaborated based on some indicators, such as ownership of Identity Card, currency, economics, language, education, political parisipation, celebretion of independence day of Indonesia Republic, and Ambalat case; whereas, third model was only a picture to complement first and second model explanation. On the other hand, Bugis ethnic presence was illustrated, it is majority ethnic in Aji Kuning village contribution to color society nationalism of Aji Kuning village. From the existing description, it was concluded that the state presence in Aji Kuning village, and society understanding for nationalism with various indicators, and relationship of Bugis ethnic in Aji Kuning village with family and relatives in South Sulawesi, principally it made the society nationalism remained to keep well. Finally, this study reinforced a theory suggested by Gellner that nationalism in association of ethnicity and state.

Kata Kunci : Pemaknaan,Nasionalisme,Masyarakat Desa Aji Kuning,Perbatasan Indonesia,Malaysia, understanding, nationalism, society of Aji Kuning village, Indonesia-Malaysia border


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.