Laporkan Masalah

Persepsi dan aktivitas kader PSN DBD terhadap pencegahan dan pemberantasan demam berdarah dengue di Kota Banjarbaru

TRISNANIYANTI, Indah, Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si, Ph.D

2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang : Kota Banjarbaru merupakan daerah endemis DBD karena setiap tahun selalu terjadi kasus demam berdarah dengue. Dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2007, hampir setiap tahun ada yang meninggal dunia karena DBD. Upaya penanggulangan DBD yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru antara lain adalah promosi tentang DBD, kewaspadaan dini DBD, dan pembentukan kader PSN DBD yang dibekali dengan pelatihan kader. Namun, perannya dirasa masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari hasil PJB dari tahun 2002 s.d. 2008 ratarata ABJ masih di bawah 95% dan angka insiden DBD masih turun naik setiap tahunnya. Kader PSN DBD diharapkan mampu menggerakkan partisipasi masyarakat untuk melaksanakan PSN, sehingga kejadian DBD dapat ditekan. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara persepsi dan aktivitas kader PSN DBD dalam pencegahan dan pemberantasan DBD di Kota Banjarbaru. Metode Penelitian : Penelitian observasional dengan rancangan crosssectional. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas, yaitu faktor internal (pengetahuan, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan) dan faktor eksternal (sumber informasi, media informasi); variabel antara yaitu, persepsi kader PSN DBD dan variabel terikat yaitu, aktivitas kader PSN DBD. Subjek penelitian adalah kader PSN DBD. Pengambilan sampel dengan proportional random sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, analisis bivariat dengan uji t, dan untuk melihat kekuatan hubungan digunakan regresi linier. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi responden sudah baik (81,08%) dan aktivitas responden juga baik (77,36%). Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan responden tentang penyakit DBD dengan persepsi kader PSN DBD (p < 0,05), sedangkan umur, tingkat pendidikan dan pekerjaan tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan persepsi kader PSN DBD (p > 0,05). Analisis hubungan sumber informasi dan media informasi dengan persepsi kader PSN DBD juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bemakna (p > 0,05). Analisis persepsi kader dengan aktivitas kader mempunyai hubungan yang bermakna (p < 0,05). Kesimpulan : Persepsi dan aktivitas kader PSN DBD di Kota Banjarbaru sudah baik. Terdapat hubungan antara faktor internal, yaitu pengetahuan dengan persepsi kader, sedangkan faktor internal yang lain (umur, tingkat pendidikan, pekerjaan) tidak mempunyai hubungan dengan persepsi. Faktor eksternal (sumber informasi dan media informasi) tidak mempunyai hubungan dengan persepsi kader PSN DBD. Ada hubungan antara persepsi dengan aktivitas kader.

Background: Banjarbaru municipality is a DHF endemic area because of the annual occurrence. From the year of 2001 up to 2007 there was always a number of people who were died because of the disease. Effort to control DHF by municipality health office of Banjarbaru was DHF promotion, DHF control, early awareness on DHF and forming trained cadre of mosquito net control (PSN) of DHF although the role was still less. This was shown from the result of PJB from the year of 2002 up to 2007 and the average of ABJ that was under 95% and the incident rate of DHF was still up and down every year. The cadre of PSN DHF was expected to stimulate communities’ participation in order to implement the PSN so that DHF incident could be suppressed. Objective: This research was aimed to find out the relationship of perception and activity of cadre of PSN DHF in DHF prevention and control in Banjarbaru municipality. Method: This was an observational research that used cross sectional design. The research variable consisted of independent variable that was internal factor (knowledge, age, education level, job) and external factor (information source, information media) and the confounding variable was perception on cadre of PSN DHF and the dependent variable was activity of PSN DHF cadre. The research subject was cadre of PSN DHF and analysis being used were univariate analysis and bivariate analysis with t test and regression linear was used to examine the correlation strength. Result: The research result showed that respondent’s perception was already good (81.08%) and respondent’s activity was also good (77.36%). There was a significant correlation between respondent’s knowledge on DHF disease with perception of PSN DHF cadre (p < 0.05) while age, education level and job did not have significant correlation with perception of PSN DHF cadre (p > 0.05). There was an unsignificant correlation between analysis of information source and information media with perception of PSN DHF cadre (p > 0.05). Furthermore, there was a significant correlation between cadre’s perception with cadre’s activity (p < 0.05). Conclusion: Internal factor that was knowledge had influence on cadre’s perception, while age, education level, and job did not have influence on cadre’s perception in DHF prevention. External factor (information media and source of information) was not related to perception of PSN DHF cadre. The higher the perception, the cadre’s activity will be also higher in PSN DHF.

Kata Kunci : Persepsi,Aktivitas,Kader PSN DBD,Pencegahan dan pemberantasan demam berdarah dengue, perception, activity, cadre of PSN DHF


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.