Menarche dan kecemasan siswi sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Provinsi Kalimantan Selatan
WIBISONO, Priyo, dr. Ova Emilia, SpOG, M.M.Ed, Ph.D
2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar belakang : Gangguan kecemasan saat ini merupakan penyakit yang mulai menjadi perhatian di bidang kesehatan masyarakat. Wanita lebih sering mengalami kecemasan dengan prevalensi 18-34%, akan menurun berkaitan dengan peningkatan status sosial ekonomi, dan diperkirakan hanya sepertiga yang mendapatkan pengobatan. Kejadian awal stres wanita dipengaruhi usia menarche. Siswi sekolah lanjutan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang obesitas dengan masalah menstruasi berkunjung ke puskesmas ada peningkatan 2-5%, dan yang absen sebagian besar dengan alasan sakit karena nyeri haid/menstruasi. Menarche merupakan prediktor terhadap kecemasan. Gangguan kecemasan pada remaja bila tidak segera ditangani akan mempunyai risiko gangguan tumbuh kembang, rendah diri dan dapat mengganggu sekolah. Kecemasan dipengaruhi oleh faktor demografi (usia, jenis kelamin, asal daerah) dan sosial-ekonomi (kemiskinan) juga status gizi. Tujuan: Diketahui besar risiko prevalen kejadian kecemasan berkaitan dengan menarche siswi SLTP di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Propinsi Kalimantan Selatan. Metode: Jenis penelitian adalah observasional dengan metode kuantitatif menggunakan rancangan cross-sectional study. Subjek penelitian 1.093 secara cluster random sampling pada 6 SLTP di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Analisis statistik dengan uji korelasi Pearson Product Moment dan Chi-Square serta pemodelan regresi logistik, alfa = 0,05 dan 95% CI. Hasil : Rata-rata usia menarche 12 tahun 4 bulan. Menarche pada waktu Sekolah Dasar 29,49% dan obesitas dengan menarche dini 6,3%. Prevalensi kecemasan 20,4%. Hasil analisis statistik menunjukkan ada hubungan signifikan menarche dan kecemasan p=0,006 dan OR=4,19 (95% CI 1,50-11,72), korelasi positif dengan persamaan regresi Y=33,79+0,026x. Variabel lain berinteraksi bersama-sama konsisten ada hubungan signifikan dengan kejadian kecemasan adalah asal daerah, kemiskinan dan status gizi. Asal daerah diprediksi mempunyai determinan terbesar hubungan menarche dengan kecemasan. Kesimpulan : Ada hubungan signifikan menarche dengan kecemasan, menarche dini/lambat mempunyai risiko prevalen kecemasan lebih tinggi 4,19 dari yang menarche normal. Asal daerah, kemiskinan dan status gizi yang berinteraksi secara bersama-sama ada hubungan signifikan dengan kecemasan.
Background: Anxiety disorder is a disease that has become of much concern in public health. Women more often have anxiety (prevalence 18 – 34 %). The prevalence will decrease in relation to the betterment of social economic status, and it is predicted that only one third of the cases has got medication. Early emergence of stress happens during menarche period. There is an increase of 2 – 5 % of obese junior high school female students at District of Hulu Sungai Tengah who visit health centers due to menstrual problems and the majority are absent from school because of menstrual pain. Menarche is a predictor of anxiety. If this anxiety is not resolved it may bring risk of disorder in growth and development, inferiority that will disrupt their schooling. Anxiety is affected by demographic (age, gender, place of origin) and social economic (poverty) factors as well as nutrition status. Objective: To identity the risk for the prevalence of anxiety related to menarche in junior high school female students at District of Hulu Sungai Tengah, Province of Kalimantan Selatan. Method: The study was observational with quantitative method and cross sectional design. Subject consisted of 1,093 students taken with cluster random sampling technique in 6 junior high schools at District of Hulu Sungai Tengah. Statistical analysis used Pearson Product Moment correlation and chi square with logistic regression, alfa=0.05 and 95% CI. Result: Average age of menarche was 12 years 4 months. Menarche that occurred while in elementary schools was 29.49 % and obesity with early menarche was 6.3%. The prevalence of anxiety was 20.4%. There was significant association between menarche and anxiety with p=0.006 and OR=4.19 (95% CI=1.50-11.72), positive correlation with regression equation was Y=33.79 + 0.026x. Other variables with consistent and simultaneous interaction sharing significant association with the prevalence of anxiety were place of origin, poverty and nutritional status. Place of origin was predicted to be the most dominant factor affecting the association between menarche and anxiety. Correlation: There was significant association between menarche and anxiety; early/late menarche had higher risk for the prevalence of anxiety 4.19 times than normal menarche. Place of origin, poverty and nutritional status interaction simultaneously had significant association with anxiety.
Kata Kunci : Menarche dan kecemasan, menarche, anxiety