Laporkan Masalah

Ketahanan pangan tingkat rumah tangga dengan status gizi anak batita usia 6-36 bulan di Kabupaten Purworejo

FALUPI, Lilik Aryani, Prof. dr. M. Hakimi, SpOG(K), Ph.D

2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM

Latar belakang: Masalah gizi memiliki dimensi yang luas, menyangkut masalah sosial politik dan ekonomi. Hal ini juga merupakan salah satu investasi dalam kualitas pembangunan manusia. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya peningkatan status gizi dan nutrisi adalah dengan upaya penguatan sumber ketahanan pangan di dalam rumah tangga. Akan tetapi sejalan dengan krisis ekonomi yang berkepanjangan mempunyai dampak terhadap menurunnya pendapatan, daya beli dan keadaan gizi masyarakat, serta tidak terpenuhinya ketahanan pangan tingkat rumah tangga pada akhirnya berdampak pada ibu dan anak batita. Bagi ibu yang mempunyai batita hal tersebut memberikan beban yang cukup berat karena masalah ketahanan pangan dan asupan gizi berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak terutama di ”zero to three”. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketahanan pangan tingkat rumah tangga dengan status gizi anak batita usia 6- 36 bulan di Kabupaten Purworejo. Metode: Jenis penelitian ini adalah studi analitik dan jenis penelitian observasional dengan rancangan cross sectional study. Subjek penelitian adalah ibu dan anak batita usia 6-36 bulan. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik systematic random sampling. Jumlah sampel penelitian adalah 146 responden dan 4 informan untuk wawancara mendalam. Analisis data dengan menggunakan korelasi product moment dan regression correlation (model regresi korelasi). Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) ketahanan pangan dengan status gizi berdasarkan hasil uji korelasi menunjukkan kekuatan hubungan yang bermakna (r=0.82; p=0.00), (2) variabel tempat tinggal mempunyai hubungan yang bermakna dengan status gizi yang ditandai dengan (skor rata-rata status gizi sebesar -3.2; CI=-3.72 - -2.63; p=0.00), dan (3) variabel sanitasi dinyatakan bermakna, hal tersebut ditandai dengan (skor rata-rata status gizi sebesar 0.8; CI=0.09 – 1.58; p=0.03). Kesimpulan: Ada hubungan antara ketahanan pangan tingkat rumah tangga dengan status gizi anak batita. Semakin tinggi skor rata-rata nilai ketahanan pangan maka semakin baik status gizi anak batita.

Background: Nutritional problem has a wider dimension that includes social, political, and economic matters. This is also considered one of investments in the quality of human development. Therefore, one effort in improving nutritional status is to strengthen the household food security. However, long-term economic crisis has negative impacts toward the declined income, buying power, people’s nutritional status as well as toward the unmet household food security that ultimately affects mothers and under-three children well-being. For mothers who have under-three children, the problem gives a heavier burden because food security and nutritional intake are strongly related with children’s growth and development, especially in the period of ‘zero to three’. Objective: To study the relationship between household food security, and nutritional status of children 6-36 months of age in Purworejo District. Method: This was an analytic and observational study with a crosssectional study design. Subjects were mothers and under-three children 6- 36 months of age. Samples were selected using systematic random sampling. The number of samples was 146 respondents and 4 informants for in-depth interview. Data were analyzed using product moment and regression correlation (regression correlation model). Results: The results showed that (1) there was a significant relationship between food security and nutritional status (r=0.82; p=0.00), (2) residence was significantly related with nutritional status marked with (mean score of nutritional status of -3.2; CI=-3.72 - -2.63; p=0.00), and (3) sanitation was significantly related with nutritional status marked with (mean score of nutritional status of 0.8; CI=0.09 – 1.58; p=0.0286). Conclusion: There was a relationship between household food security and under-three nutritional status. The higher mean score of food security means the better under-three nutritional status.

Kata Kunci : Ketahanan pangan dalam rumah tangga (household food security),Status gizi,Anak balita,household food security,nutritional status,under-three children


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.