Hubungan pemberian makanan pendamping asi (MP ASI) dini dengan status gizi kurang pada anak umur 6-18 bulan di Kabupaten Gunungkidul
KARMAWATI, Melia, Prof. dr. Djaswadi D., SpOG(K), MPH, Ph.D
2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang: Gizi kurang merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian bayi dan balita diseluruh dunia (53%). Jumlah balita di Kabupaten Gunung Kidul dengan gizi kurang (12,69%) lebih tinggi dibanding persentase Provinsi DIY (10,63%), sedangkan gizi kurang pada Puskesmas Wonosari (9,73%) dan Puskesmas Karangmojo (11,41%). Penurunan status gizi sudah dimulai sejak usia dini yang disebabkan oleh pemberian MP-ASI yang kurang tepat. Bayi yang menkonsumsi MP-ASI sebelum berusia 4 bulan dan selera makan yang rendah berhubungan dengan gizi kurang. Beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pemberian makanan pendamping dini dengan status gizi kurang. Tujuan Penelitian: Mengidentifikasi kejadian status gizi kurang karena pemberian MP-ASI dini pada anak umur 6-18 bulan di Kabupaten Gunungkidul. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian kasus kontrol tanpa matching, analisis data dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Analisis data yang digunakan adalah: univariabel menggunakan distribusi frekuensi dan persentase, bivariabel menggunakan Chi-square dan multivariabel menggunakan regresi logistik. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian MP-ASI dini dengan status gizi kurang OR:6,0 (95%CI:2,39-15,25); p<0,01. Faktor risiko lain yang mempengaruhi kejadian status gizi kurang adalah status imunisasi yang tidak lengkap OR:0,3; (95%CI:0,11-0,91); p:0,03, status ekonomi yang miskin OR:0,4; (95%CI:0,15-0,96); p:0,04, status asupan nutrisi yang kurang OR:0,03; (95%CI:0,01-0,09); p:<0,01, dan adanya penyakit OR:0,3; (95%CI:0,07-0,92); p:0,04. Kesimpulan: Pemberian MP-ASI dini meningkatkan risiko gizi kurang pada anak umur 6-18 bulan. Status imunisasi yang tidak lengkap, kemiskinan, pendidikan ibu yang rendah, Asupan nutrisi yang kurang dan adanya penyakit pada anak meningkatkan risiko gizi kurang.
Background: Undernourishment is one of causes of high mortality rate in infants and underfives all over the world (53%). Undernourishment among underfives at District of Gunungkidul is (12,63%), higher than the percentage at the Province of Yogyakarta Special Territory (10,63%). Undernourishment at Wonosari Health Center is (9,73%) and Karangmojo Health Center is (11,41%). Declining nutrition status happens since early ages due to inappropriate supply of complementary feeding. Infants consuming complementary feeding before 4 months old and having low appetite are related to poor nutrition. Some studies show there are significant associations between early supply of complementary feeding and poor nutrition status. Objective: To identify the incidence of poor nutrition status caused by early supply of complementary feeding in infants of 6–18 months at District of Gunungkidul. Method: This study was observational with unmatched case control study design and quantitative as well as qualitative method. Data analysis used univariate with frequency distribution and percentage, bivariate with chisquare and multivariate with logistic regression. Result: There was association between early supply of complementary feeding and poor nutrition status with OR:6,0 (95%CI:2,39-15,25); p<0,01. Other risk factors affecting the incidence of poor nutrition status were incomplete status of immunization with OR:0,3; (95%CI:0,11-0,91); p:0,03, poor economic status with OR:0,4; (95% CI:0,15–0,96); p:0,03, poor mother’s education OR:8,6; (95%CI:1,87-52,12); p:0,00, poor status of nutrition intake with OR:0,03; (95%CI:0,01–0,09); p:0,01 and the presence of diseases with OR:0,3; (95%CI:0,07–0,92); p:0,04. Conclusion: Early supply of complementary feeding increases risk Undernourishment child of age 6-18 months. Incomplete status of immunization, poor economic status, poor mother’s education, poor status of nutrition intake and the presence of diseases at child of increasing risk Undernourishment
Kata Kunci : Status gizi kurang,Makanan pendamping asi,Status ekonomi,Status imunisasi,Status nutrisi, Undernourishment, complementary feeding, economic status, immunization status, nutrition intake