Pengaruh pelatihan penanganan pasien (patient handling) terhadap penurunan keluhan muskuloskeletal pada perawat di Rumah Sakit Immanuel Bandung
YOGISUTANTI, Gurdani, Dr. dr. Lientje Setyawati Maurits, MS., Sp.OK
2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan KerjaLatar Belakang. Gangguan muskuloskeletal merupakan masalah penting dalam industri rumah sakit. Gangguan tersebut paling banyak diderita oleh perawat, karena perawat paling banyak melakukakan pekerjaan angkat, angkut dan reposisi pasien. Dalam melakukan penanganan pasien, perawat sering melakukan dengan sikap kerja yang tidak tepat. Secara umum, sikap tubuh perawat di rumah sakit mengalami gangguan muskuloskeletal karena sikap kerja yang tidak tepat. Hal tersebut disebabkan karena perawat belum pernah mendapatkan pelatihan mengenai penanganan pasien (angkat, angkut dan reposisi). Tujuan. Menurunkan keluhan muskuloskeletal pada perawat dengan memberikan pelatihan penanganan pasien (angkat, angkut dan reposisi). Metode. Metode penelitian menggunakan rancangan quasi eksperimental design yaitu one group pretest-posttest design. Jumlah sampel sebanyak 32 orang perawat di RS Immanuel Bandung diberi intervensi berupa Pelatihan Penanganan Pasien. Instrumen yang digunakan adalah Standardized Nordic Questionnaire (SNQ), diberikan pada responden untuk diisi sebelum dan 3 bulan setelah pelatihan. Uji statistik yang digunakan adalah Kai Kuadrat (X2) dengan bantuan program SPS. Hasil. Pelatihan penangan pasien terbukti dapat menurunkan keluhan: a) leher dan tengkuk, bahu, tangan, punggung atas dan lutut yang dirasakan selama 12 bulan sebelum pelatihan; b) keluhan yang dirasakan mengganggu pekerjaan sehari-hari pada leher dan tengkuk, bahu, tangan, punggung atas, lutut dan kaki; c) menurunkan keluhan yang dirasakan selama 7 hari sebelum dan sesudah pelatihan, yaitu pada bahu, tangan, punggung atas dan lutut. Kesimpulan. Pelatihan penanganan pasien pada perawat terbukti dapat menurunkan beberapa keluhan muskuloskeletal, oleh karena itu pelatihan tersebut dapat diterapkan bagi perawat di awal pekerjaan (induction training) dan pelatihan dapat dilakukan secara berkesinambungan agar pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki perawat tidak hilang.
Background. The health care industry has long recognized that musculoskeletal disorders is a major concern with respect to patient handling. Nurses handle patients more frequently than other health workers in hospital. These disorders are associated with incorrect manual patient handling, applying excessive forces during pushing or pulling and use of awkward postures during patient handling. Nurses in hospital never have a training in patient handling. Aims. To reduce the musculoskeletal symptoms in the nurses, by giving a training in patient handling. Methods. This research used quasi experiment design. The participant is 32 nurses who attended a one time training in patient handling. Musculoskeletal symptoms were collected using Standardized Nordic Questionnaire (SNQ), before and after three months of training. The Chi Square test was used to analyze the difference in prevalence of musculoskeletal symptoms before and after training. Result. Training in patient handling had significantly reduced musculoskeletal symptoms, a) by means of the SNQ, the prevalence of musculoskeletal symptoms in neck, shoulders, hands, upper back and knees was significantly different before and after training; b) the prevalence of sick leave because of musculoskeletal symptoms in neck, shoulders, hands, upper back, knees and feet was significantly higher before than after training; c) among 7-day musculoskeletal symptoms before training had significantly higher prevalence in shoulders, hands, upper back and knees than after training. Conclusion. Patient handling training could be applied to increase the knowledge and skill of nurses in the beginning of their work as an induction training and also continual training to maintain their skill in patient handling.
Kata Kunci : Perawat,Penanganan pasien,Pelatihan,Muskuloskeletal,Immanuel,nurses,patient handling,training,musculoskeletal