Pengaruh intensitas pencahayaan, dan iklim kerja terhadap kelelahan kerja pada pekerja di PT Delta Pasific Indotuna Sulawesi Utara
RATU, Nova Etly, Dr. dr. Lientje Setyawati Maurits, MS., Sp.OK
2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan KerjaLatar Belakang : Pekerja merupakan aset perusahaan yang harus dijaga agar produktivitasnya tetap tinggi. Produktivitas tinggi dapat dicapai salah satunya jika pekerja merasa nyaman dalam bekerja. PT Delta Pasific Indotuna Sulawesi Utara memiliki potensial Hazard yang dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan kerja pekerja yang akan berdampak langsung pada pekerja maupun perusahaan bila tidak dilakukan pengelolaan serta pengendalian potensi bahaya dengan baik. Intensitas pencahayaan dan iklim kerja yang tidak memenuhi syarat dapat menyebabkan efek kelelahan pada pekerja. Menciptakan lingkungan kerja dengan merubah intensitas pencahayaan menjadi memenuhi syarat berdasarkan Peraturan menteri Perburuan No. Per-07/Men/1964 tentang syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja berupa pekerjaan membedakan yang teliti dari barang kecil dan halus yaitu 300 lux, serta menciptakan iklim kerja yang nyaman berdasarkan Kepmenaker Nomor Kep-51/Men/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat Kerja untuk pekerjaan di dalam ruangan dengan beban kerja sedang yang dilakukan secara terus menerus, yaitu sebesar 26,70C ISBB, diharapkan dapat mengurangi kelelahan pekerja. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh intensitas pencahayaan dan iklim kerja di PT Delta Pasific Indotuna Sulawesi Utara, serta dampak kelelahan kerja yang ditimbulkannya. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah intervensional atau bentuk rancangan eksperimental dengan menggunakan quasi eksperimental design disebut juga one group before and after intervention design dengan jumlah sampel 40 orang. Hasil dan Kesimpulan : Hasil penelitian dengan uji perbedaan paired sample t-test menunjukkan ada perbedaan kelelahan kerja sebelum dan sesudah dilakukan penambahan intensitas pencahayaan rata – rata perbedaan 57.9550 dan standar deviasi 74.7250 dengan derajat signifikansi p=0,000. Pengaruh intensitas pencahayaan dalam menurunkan kelelahan pekerja menunjukkan setiap ada peningkatan intensitas pencahayaan 1 skor akan terjadi penurunan kelelahan sebesar 0,882 sehingga intensitas pencahayaan 355 lux ini mampu memberi sumbangan sebesar 11,2% terhadap penurunan kelelahan kerja. Analisis regresi linier menunjukkan bahwa iklim kerja tidak mempengaruhi kelelahan pekerja, dari hasil analisis terlihat koefisien korelasi (R)= 0,089 yang menyatakan hubungan linier antara iklim kerja dan kelelahan adalah sangat lemah sehingga menunjukkan hubungan yang tidak bermakna (p=0,587)
Background: Workers are asset of a company whose productivity has to be maintained in order to remain high. High productivity can be achieved if workers feel comfortable in their work. PT. Delta Pasific Indotuna Sulawesi Utara has potential hazard that can affect occupational health of its workers and bring direct consequences both to the workers and the company if this potential hazard is not well managed and controlled. Lighting intensity and work climate that do not meet the requirements can cause fatigue among workers. Creating working environment by fulfilling standard lighting intensity and creating comfortable work climate are expected to minimize fatigue among workers. Standard of lighting intensity is specified in the regulation of the Ministry of Labour No. Per. 07/Men/1964 about health, cleanliness and lighting requirements in the workplace, i.e. meticulously identifying small and fine parts 300 lux; whereas comfortable workplace is specified in the decree of the Ministry of Labour No. Kep.51/Men/1999 about limits of physical factors in the workplace for indoor work with medium workload carried out continuously, i.e. 26.70C ISBB. Objective: To identify lighting intensity and work climate at PT. Delta Pasific Indotuna Sulawes Utara and the effect of fatigue caused by these aspects. Method: The study was a quasi experiment using one group before and after intervention design and 40 samples. Result and Conclusion: The result of paired sample t-test showed that there was difference in fatigue before and after the increase of lighting intensity with average difference 57.9550 and deviation standard 74.7250 at significance level p=0.000. The effect of lighting intensity in reducing fatigue among workers showed that whenever there was increase of lighting intensity of score 1 there was fatigue reduction as much as 0.882 so that lighting intensity of 355 lux contributed 11.2% to fatigue reduction. The result of linear regression analysis showed that work climate did not affect fatigue. The result of coefficient correlation showed (R)=0.089. This meant that linear correlation between work climate and fatigue was so weak that the relationship was insignificant (p=0.587).
Kata Kunci : Pencahayaan,Iklim kerja,Kelelahan,PT Delta Pasific Indotuna, lighting, work climate, fatigue