Infeksi helicobacter pylori sebagai salah satu faktor risiko terhadap episode eksaserbasi akut pada tonsilitas kronik

SURONO, Agus, Dr. dr. RM Tedjo Oedono, SpTHT-KL(K)

2009 | Tesis | S2 MS PPDS-Ilmu Penyakit Telinga Tenggorok Kepala

Latar Belakang: Tonsilitis kronis adalah proses peradangan yang terjadi pada jaringan tonsil palatina. Tonsil palatina merupakan bagian dari komponen mucosa-associated lymphoid tissue (MALT) yang berperan sebagai pertahanan pada kerusakan permukaan mukosanya. Tonsilitis kronik disebabkan oleh kegagalan terapi pada episode eksaserbasi akut yang berulang. Helicobacter pylori (H. pylori) merupakan faktor etiologi pada peptic ulcer, gastritis dan tumor gaster, dan menginduksi munculnya MALT pada lambung dan mempunyai peran penting pada kronisitas penyakit. Pada jaringan tonsil, kolonisasi H. pylori dapat ditemukan dengan prevalensi yang beraneka ragam tergantung kepada metode yang digunakan. Tujuan: Menentukan infeksi H. pylori sebagai salah satu faktor risiko terhadap episode eksaserbasi akut pada tonsilitis kronik. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analisis potong lintang pada penderita tonsilitis kronik yang menjalani tonsilektomi dengan anestesi umum. Penderita dibedakan menjadi dua kelompok, kelompok frekuensi episode eksaserbasi akut < 7 kali per tahun dan kelompok > 7 kali per tahun. Jumlah sampel minimal masing-masing kelompok adalah 35 orang. Deteksi infeksi H. pylori menggunakan pemeriksaan imunohistokimiawi dengan antibodi poliklonal anti-H. pylori pada jaringan tonsil pasca tonsilektomi. Analisis statistik yang digunakan adalah Chi squares, Regresi logistik dan Independent sample t-test. Hasil: Berdasarkan hasil pemeriksaan imunohistokimiawi, H. pylori ditemukan di 20 jaringan tonsil (28,6%), yang terdiri dari 8 (40%) laki-laki dan 12 (60%) perempuan. Dengan analisis statistik Chi squares didapatkan angka risiko prevalensi (RP) 1,146 (95%CI: 0,702-1,871). Hal ini membuktikan bahwa infeksi H. pylori akan meningkatkan kejadian episode eksaserbasi akut > 7 kali per tahun sebesar 1,146 kali dibandingkan yang tidak terinfeksi H. pylori, walaupun secara statistik tidak signifikan (p = 0,792). Kesimpuan: Infeksi H. pylori terbukti berperan sebagai salah satu faktor risiko terhadap episode eksaserbasi akut pada tonsilitis kronik.

Background: Chronic tonsillitis is an inflammation process that attacks palatine tonsil. Tonsillar tissue is a component of mucose-associated lymphoid tissue (MALT), which is evolved to protect vulnerable mucosal surfaces. Chronic tonsillitis is caused by therapeutic failure on reccurent episode of acute exacerbation. Helicobacter pylori (H. pylori) is implicated as an aetological factor in duodenal ulcers, gastritis, induces the appearence of lymphoid aggregates (MALT) in stomach, and play an important role in chronic disease. In the tonsil specimen, H. pylori could be detected in diverse prevalence depending on the methods used. Objective: To determine H. pylori infection as one of the risk factors for episode of acute exacerbation of chronic tonsillitis Material and Methods: The design of this research is cross sectional on chronic tonsillitis patiens who underwent tonsillectomy by general anesthesia. Samples are divided into two groups. Group 1 is an episode of acute exacerbation of < 7 times per year and group 2 is an episode of > 7 times per year. Detection of H. pylori is counducted by immunohistochemistry analysis using polyclonal antibodi anti-H. pylori on tonsil specimen post tonsillectomy. The minimal numbers of sample for both groups are 35 people. Statistical analysis for this research employs Chi Squares, Logistic Regression and Independent sample t-test . Result: Analysis of immunohistochemistry demonstrate that H. pylori has identified in 20 (28,6%) tonsil specimens, which are 8 (40%) males and 12 (60%) females. Using Chi square statistical analysis resulted in risk of prevalence (RP) of 1.146 (95%CI: 0,702-1,871). This shows that H. pylori infection can increase the occurance of acute exacerbation episode > 7 times per year as much as 1.146 times more than the absence of H. pylori infection, despite statistically no significant (p = 0.792). Conclusion: This result demonstrated that H. pylori infection is proven to be one of the risk factors for acute exacerbation episode of chronic tonsillitis.

Kata Kunci : Tonsilitis kronik,H pylori,Episode eksaserbasi akut,Imunohistokimiawi, chronic tonsillitis, H. pylori, acute exacerbation episode, immunohistochemistry