Faktor risiko infeksi saluran kemih pada anak sekolah dasar di Kabupaten Sleman Yogyakarta
PURBA, Arya Agustino, dr. Pungky Ardani Kusuma, Sp.A(K)
2009 | Tesis | S2 MS PPDS-Ilmu Kesehatan AnakLatar belakang: Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyebab morbiditas tertinggi kedua penyakit infeksi pada anak setelah infeksi saluran nafas. Untuk melakukan diagnosis dini ISK, perlu diketahui faktor-faktor risiko apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya ISK. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara sirkumsisi, higiene perseorangan, sanitasi lingkungan, status gizi, pendidikan orangtua, status sosial ekonomi, konstipasi, dan tingkat keseringan anak tidak masuk sekolah, dengan kejadian ISK dan untuk mengetahui prevalensi ISK pada anak sekolah dasar di kabupaten Sleman, Yogyakarta Disain: Penelitian ini menggunakan disain kasus kontrol. Sampling menggunakan stratified random sampling. Terlebih dahulu dilakukan screening (uji saring) ISK, menggunakan dip-stick, kemudian kultur urin untuk konfirmasi pasti kasus, dan kontrol dilakukan matching kelas dan jenis kelamin. Untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor risiko dengan kejadian ISK, digunakan kuisioner. Hasil: Prevalensi ISK pada anak sekolah dasar di kabupaten Sleman, adalah sebesar 9,96%, dengan kuman penyebab Klebsiela (44,1%), E. coli (31,2%), dan Pseudomonas (24,7%). Variabel sirkumsisi terbukti bermakna secara statistik sebagai faktor protektif ISK (RO = 8; IK 95% = 2,115 – 193,91; p = 0,039). Anak dengan higiene perseorangan yang kurang memiliki risiko menderita ISK sebesar 4 kali dibandingkan dengan anak dengan higiene perseorangan yang baik (aRO 4,314; IK 95 % 2,202-8,451; p=0,000). Anak dengan sanitasi lingkungan kurang memiliki risiko menderita ISK sebesar 2 kali dibandingkan anak dengan sanitasi lingkungan yang baik (aRO 2,481; IK 95 % 1,264-4,872; p=0,008). Variabel sosial ekonomi kurang dan pendidikan orangtua rendah tidak terbukti bermakna secara statistik sebagai faktor risiko ISK. Variabel lainnya yang tidak terbukti sebagai faktor risiko ISK adalah pendidikan orang tua rendah, status gizi kurang/ buruk, konstipasi, dan tingkat keseringan anak tidak masuk sekolah (absensi sekolah). Simpulan: Sirkumsisi terbukti sebagai faktor protektif ISK, higiene perseorangan yang kurang dan sanitasi lingkungan yang kurang terbukti merupakan faktor resiko ISK, sementara faktor-faktor risiko lainnya tidak terbukti bermakna secara statistik.
infection in children. In order to established the early diagnose, it is important to recognize the risk factors of UTI in children. Objective: the aim of this study is to identify the association of risk factors and UTI in elementary school children, and the prevalence of UTI in elemantary school children in Sleman, Yogyakarta. Design: A case-control study was conducted to identify the association of risk factors and UTI in elementary school children, using questionnaire. Sampling use stratified random sampling methode. To diagnose UTI, we performed a screening using dipstick, then followed by urine cultur to confirm as UTI case, and the control was choosen by class dan sex matching. Results: Prevalence of UTI in elemantary school children in Sleman, is 9,96 %, with the bacterias cause are Klebsiela (44,1 %), E. coli (31,2 %), and Pseudomonas (24,7 %). Circumsition is statistically confirmed as a protectif factor for UTI (OR = 8; CI 95% = 2,115 – 193,91; p = 0,039). Children with poor hygiene are at risk for UTI 4 times more than children with good hygine (aRO 4,314; CI 95 % 2,202-8,451; p=0,000). Children live in poor sanitation are at risk for UTI 2 times more than children live in good sanitation (aRO 2,481; CI 95 % 1,264-4,872; p=0,008). Children with poor social economic state and parents with low education are not statistically significant as the risk factors of UTI. Other factors (low educational states of the parent, under/malnourished children, constipation, and absenteism) are not confirmed as UTI risk factors. Conclusion: Circumsition is confirmed as a protectif factor for UTI, with poor hygiene and poor sanitation are statistically confirmed as the risk factors of UTI.
Kata Kunci : Resiko,Infeksi,Saluran kemih,Anak Sekolah Dasar