Pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan, keterampilan, kepatuhan kader posyandu dalam menerapkan standar pemantauan pertumbuhan balita di Kota Bitung, Sulawesi Utara
EVITA J.W.W, Dewanti, Abidillah Musyid, SKM, MS
2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatarbelakang : Pemantauan pertumbuhan merupakan salah satu kegiatan utama program perbaikan gizi, menitikberatkan pada upaya pencegahan dan peningkatan keadaan gizi balita. Secara teknis sering ditemui kesalahan menggunakan timbangan yang tidak layak dan tidak dikalibrasi, kesalahan dalam pemasangan timbangan dan pembacaan hasil. Untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kepatuhan kader perlu diadakan pelatihan standar pemantauan pertumbuhan balita agar kader dapat meningkatkan kemampuan dalam menilai pertumbuhan. serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerjanya di Posyandu. Tujuan : Mengetahui pengaruh pelatihan terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kepatuhan kader dalam menerapkan standar pemantauan pertumbuhan balita di kota Bitung, Sulawesi Utara Metode Penelitian : Jenis penelitian quasi eksperimental dengan rancangan Non-equivalent control group design, di Puskesmas Bitung Barat dan Puskesmas Aertembaga, kota Bitung, Sulawesi Utara. Kelompok perlakuan adalah kader Puskesmas Aertembaga berjumlah 44 orang mendapat pelatihan Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita 2 kali. Setiap pelatihan dilaksanakan 2 hari dan evaluasi pengetahuan, keterampilan dan kepatuhan 1 bulan setelah pelatihan. Kelompok pembanding kader adalah Puskesmas Bitung Barat berjumlah 46 orang mendapat modul standar pemantauan pertumbuhan balita. Hasil penelitian dianalisis dengan T-test, Chi Square dan uji Multivariat. Alat dalam penelitian adalah kuesioner/Cheklist pengetahuan, daftar tilik keterampilan dan kepatuhan. Hasil : Pelatihan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader untuk menerapkan standar pertumbuhan balita. Hal ini ditunjukan dengan Nilai rerata pengetahuan kelompok perlakuan pada pretest sebesar 0,328±0,086, posttest-1 sebesar 0,335±0,554 posttest-2 sebesar 0,328±0,106 Nilai rerata keterampilan kelompok perlakuan pada pretest sebesar 0,446±0,067 posttest-1 sebesar 0,549±0,554 posttest-2 sebesar 0,873±0,106 Nilai rerata kepatuhan kelompok perlakuan pada pretest sebesar 0,457±0,108 , posttest-1 sebesar 0,548±0,321, posttest-2 sebesar 0,542±0,365. Pada kelompok Pembanding nilai rerata pengetahuan pretest 0,122±1.55, posttest-1 sebesar 0,154±856, posttest- 2 sebesar 0,195±0,235. Nilai rerata keterampilan pretest sebesar 0,366±0,103, posttest-1 sebesar 0,431±0,856, posttest-2 sebesar 0,426±0,235. Nilai rerata kepatuhan pretest sebesat 0,359± 0,108, posttest-1 sebesar 0,362±0,363, posttest-2 0,365±0,368. Hasil analisis statistik beda rerata antara kelompok perlakuan dan pembanding menunjukan peningkatan yang bermakna (P<0.05). Beda rerata peningkatan kelompok perlakuan dari pretest ke posttest-2 pengetahuan dari 0,047 menjadi 0,364, keterampilan dari 0,103 menjadi 0,427 dan kepatuha dari 0,091 menjadi -0,085 Kesimpulan: Dengan pelatihan standar pemantauan pertumbuhan balita pengetahuan,keterampilan dan kepatuhan kader meningkat secara bermakna dibandingkan hanya diberikan modul
Background: Growth monitoring is one major program of nutrition improvement that emphasizes on efforts to maintain and improve nutrition status of underfives. Technically some errors often occur such as the use of inappropriate and non calibrated scale, errors in placing the scale and in reading the result of weighing. To improve knowledge, skills and compliance of cadres it is necessary to conduct training on growth monitoring standard of underfives in order that cadres can improve the capacity in evaluating growth and improve their effectiveness and efficiency in working at the integrated post (Posyandu). Objective: To identify the effect of training to the improvement of knowledge, skills and compliance of cadres in implementing growth monitoring standard of underfives at Bitung Municipality, Sulawesi Utara. Method: The study was a quasi experiment which used non-equivalent control group design. It was carried out at Bitung Barat and Aertembaga Health Center of Bitung Municipality, Sulawesi Utara to the two groups of cadres. The experiment group consisted of 44 cadres who got training twice, each was carried out a month before the evaluation on knowledge, skills and compliance. The control group consisted of 46 cadres that got modul of growth monitoring standard of underfives. Research instruments used were questionnaire/checklist of knowledge, skills and compliance. The result was analyzed using chi square. Result: Training improved knowledge and skills of cadres in implementing growth standard of underfives. This was indicated from average knowledge of the experiment group during pre test as much as 11.68 + 1.94, post-test 1 as much as 15.18 + 1.90, post-test 2 as much as 15.98 + 1.86. Average skills of experiment group during pre-test was 7.68 + 1.77, post-test 1 was 10.18 + 1.89, post-test 2 was 11.98 +1.55. Average compliance of the experiment group during pre-test was 11.68 + 1.94, post-test 1 was 15.18 + 1.38, post-test 2 was8.16 + 1.55. The result of statistical analysis in average difference was p=0.000 for knowledge, p=0.000 for skills and p=0.004 for compliance in post-test 2, showing that the improvement was significant (p<0.05). Conclusion: There was significant improvement in knowledge, skills and compliance of cadres who got training on the implementation of growth monitoring standard of underfives at Posyandu.
Kata Kunci : Pelatihan kader posyandu,Standar pertumbuhan balita, training, cadres, Posyandu, growth standard of underfives