Analisa kesenjangan dan strategi menuju ke usaha tani pala (Myristica fragrans) terpadu di Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku
SAIMIMA, Jacomina, Dr. Ir. Didik Purwadi, M.Ec
2009 | Tesis | S2 Teknologi Hasil PerkebunanTanaman pala (Myristica fragrans) merupakan komoditi spesifik unggulan daerah, belum banyak berkembang dan memerlukan pemikiran dalam arah pengembangannya lebih lanjut guna lebih memberikan nilai tambah bagi usaha tani bersangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa peranan usaha tani pala terhadap pendapatan petani, menganalisa kesenjangan melalui identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta menyusun strategi pengembangan pala terpadu dengan menggunakan metode penelitian survei dan teknik analisa data melalui analisa statistik deskriptif, deskriptif kualitatif serta analisa SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pendapatan petani dari usaha tani pala sebesar Rp. 16.250.000, per tahun, dengan jumlah produksi sebesar 600 kilogram/hektar/tahun. Proses pengolahan hasil belum dilakukan dengan baik, dimana pemanfaatan bagian-bagian tanaman seperti daging buah untuk diversifikasi produk masih sedikit, pengolahan masih terbatas pada biji dan fuli. Hal ini disebabkan karena terbatasnya pengetahuan petani, modal, sarana dan prasarana. Usaha tani pala dapat dikembangkan karena memiliki kekuatan seperti; 1) tersedianya lahan, 2) kondisi sosial budaya dan agroklimat yang menunjang, sedang kelemahan antara lain; 1) terbatasnya modal dan SDM, 2) sistim budidaya belum tepat, 3) terbatasnya penerapan teknologi, 4) infrastruktur dan kelembagaan yang belum dibangun. Peluang yang dimiliki meliputi; 1) kebijakan pemerintah daerah, 2) berkembangnya aneka produk berbasis pala, 3) adanya kerja sama dengan berbagai pihak serta beberapa ancaman yang bisa dihadapi seperti; 1) perusahaan bermodal besar dan 2) persaingan dengan daerah penghasil pala lainnya. Strategi pengembangan pala terpadu yaitu menjadikan pala sebagai komoditi unggulan, dengan melakukan perbaikan sistim budidaya, pembangunan sarana dan prasarana, serta pembentukan kelembagaan. Hal ini dapat terwujud apabila ada kerja sama antar komponen pembangunan pertanian seperti petani, pemerintah dan pihak swasta.
Nutmeg, (Myristica fragrans) is a specific commodity of the region, however, this commodity hasn’t been developed well and still need more investigation in its further development to achieve added value to the integrated farming. This research is aim to analyze the role of integrated farming to farmer’s income, analyzing gaps through identification of strength, weakness, opportunity, and thread, and also comprises integrated development strategy of Myristica fragrans by using survey research method and data analyzing technique of descriptive, descriptive qualitative statistic analyzes, and SWOT analyzes. Results of the research showed that farmer’s income level from Myristica fragrans farming is Rp. 16. 250. 000, per year, with production yield of 600 kg/hectare/year. Product preparation processes have not well performed, in which usage of part of the plant such as fruits for product diversification is still low, the preparation is still limited to seed and fuli. This is due to farmer’s limitation of knowledge, capital, and facilities. Integrated farming of Myristica fragrans can be developed because its owned some strengths such as; 1) land availability, 2) supporting culture and agro climate, whereas the weaknesses are; 1) limitation of capital and human resources, 2) inappropriate breeding system, 3) limited application of technology, 4) not well established infrastructure and institution. The opportunities are; 1) regional government policy, 2) development of nutmeg based products, 3) cooperation among instances, and threads faced are; 1) high capital enterprises and 2) competition with another nutmeg producer region. Integrated nutmeg development strategy is to establish nutmeg as primary commodity by improving breeding system, facilities, and establishing institution. This can be achieved if there is cooperation among farming development component such as farmers, government, and private institution.
Kata Kunci : Usaha tani,Pala,Strategi pengembangan, Nutmeg farming, development strategy