Laporkan Masalah

Hubungan status sosial orang tua dengan kekerasan fisik pada anak umur 3-6 tahun di Kabupaten Jember

GUMIARTI, Prof. dr. Djaswadi D, SpOG(K)., MPH, Ph.D

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang : Kekerasan pada anak atau child abuse, disebut juga child maltreatment merupakan tindakan yang sengaja dilakukan oleh orang tua atau pengasuh terhadap anak-anak. Kekerasan bisa berupa, fisik, emosi, seksual dan penelantaran. Faktor risiko terjadinya kekerasan pada anak, faktor pengasuh, riwayat kesehatan mental, perbedaan persepsi perkembangan dan perawatan anak, kemiskinan. Dari faktor anak: kelainan perkembangan, hubungan non biologis dengan orang tua, prematuritas. kekerasan pada anak berdampak : luka secara fisik, sosial, psikopatologi. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan status sosial pada variabel pendidikan, pekerjaan, penghasilan orang tua dengan kejadian kekerasan fisik anak umur 3-6 tahun. Metode Penelitian: Jenis penelitian observasional, rancangan cross sectional. Sampel 164 orang, variabel bebas status sosial orang tua variabel terikat kekerasan fisik pada anak. Pengambilan data menggunakan kuesioner, wawancara dilakukan terhadap 4 orang ibu, untuk mengetahui alasan melakukan tindakan kekerasan. Analisis data secara bertahap: 1) analisis univariat dengan uji statistik deskriptif; 2) analisis bivariat dengan uji statistik chi square; 3) analisis multivariat dengan uji regresi logistic. Hasil: Ada hubungan yang bermakna antara status sosial orang tua pada variabel pendidikan dengan kekerasan fisik pada anak, p=0,001, variabel pekerjaan dengan variabel kekerasan fisik pada anak, p=0,008, tidak terbukti ada hubungan yang bermakna antara variabel penghasilan dengan variabel kekerasan fisik pada anak, p=0,26. Prevalensi kekerasan fisik pada anak lebih tinggi pada orang tua yang pendidikan rendah dari pada yang berpendidikan tinggi, prevaensi kekerasan fisik pada anak lebih tinggi pada pekerjaan orang tua yang rendah dari pada pekerjaan yang tinggi, variabel luar yang berisiko untuk kejadian kekerasan fisik pada anak status perkawinan orang tua dan riwayat mendapat kekerasan pada orang tua. Kesimpulan: Status sosial orang tua yang terbukti berhubungan secara bermakna dengan kekerasan fisik pada anak adalah variabel pendidikan dan pekerjaan, variabel penghasilan tidak berhubungan secara bermakna dengan veriabel kekerasan fisik pada anak, jenis kekerasan fisik yang banyak diterima anak dicubit, dipukul dengan tangan kosong, sebagian kecil disundut dengan rokok.

Background: Child abuse is the physical, psychological or sexual maltreatment of children. It is defined as any intentional act or series of acts by a parent or other caregivers that results in harm or threat of harm to a child. There are four major categories of child abuse which are neglect, physical abuse, emotional abuse and sexual abuse. The risk factors of child abuse are, among others, mental health history, perception difference on child development and care, poverty, and social isolation factors. Meanwhile, child’s risk factors are behavior problems, non biological relationship with parents, and prematurity. However, child abuse brings about hazardous effects such as physical injuries and psycopathology. Objective: To study the relationship between parents’ social status and child physical abuse among children 3-6 years of age. Method: This was an observational study with a cross-sectional study design. Samples were 164 persons. The independent variable was parents’ social status and the dependent variable was child physical abuse. Data were collected through questionnaire and in-depth interview towards four women to find out the reason of why parents committed child abuse. The data were then analyzed with univariate analysis using statistic descriptive test, bivariate analysis using chi-square test, and multivariate analysis using binomial regression. Results: There was a significant relationship between parents’ social status and child physical abuse with p=0.00, RP=1.8 CI95%=1.08-3.00. The prevalence of child abuse was greater in children with lower social status parents. Meanwhile, the extraneous variables having risk toward child abuse were parents’ marital status and history of receiving abuses from parents. The reasons why parents violated their children in form of child abuse were to discipline the children and to educate the children not to be naughty. Conclusion: The prevalence of child physical abuse was greater in children with lower social status parents. Forms of abuses received by children were being pinched, being beaten or getting cigarette burns.

Kata Kunci : Status sosial orang tua, kekerasan fisik, Parents’ social status, child abuse


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.