Laporkan Masalah

Penerapan one day dose dispensing sebagai upaya meningkatkan efisiensi penggunaan obat di bangsal kebidanan RSUD Tanjungpinang

PURWANINGSIH, Nugraheni, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Pembiayaan pelayanan kesehatan yang terus meningkat, dan suatu kenyataan 40%-50% dari total operasional pelayanan kesehatan adalah obat. Dari biaya obat yang tinggi tersebut sekitar 30% saja yang dapat dinikmati oleh pasien,selebihnya hilang oleh berbagai sebab. Salah satu upaya meningkatkan efisiensi obat di rumahsakit dengan cara pengaturan system pendistribusian obat dengan ODDD. Karena dengan sistem pendistribusian obat dengan ODDD pasien akan membanyar untuk pemakaian obat 24 jam, dan terjadi pengawasan ganda dari apotik maupun perawat ruangan. Pendistribusian obat di RSUD Tanjungpinang sekarang ini individual prescription. Dengan sistem yang demekian itu maka diupayakan memperbaiki pendistribuasin obat dengan sistem ODDD. Pendistribusian obat dengan ODDD dikenal sebagai sistem yang kecil kesalahan, paling efekfiv dan paling efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya inefesiensi pendistribusian obat di RSUD Tanjungpinang. Untuk membuktikanODDD meningkatkan efi siensi penggunaan obat di RSUD Tanjungpinang. Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan ODDD di RSUD Tanjungpinang. Metode penelitian ini adalah quasi experimental the separete sample pretestposttest design, dengan pengamatan sebelum dan sesudah penerapan sistem pendistribusian obat dengan ODDD. Pengamatan dilakukan di bangsal kebidanan RSUD Tanjungpinang pada kasus pasien yang menjalani bedah sesar. Dari sisa obat antibioti sebelum penerapan system ODDD terdapat inefisiensi sebesar 65%, setelah penerapan sistem ODDD terdapat inefisiensi 55%, atau dapat dikatakan terjadi peningkatan efisiensi penggunaan obat sebesar 10%. Pad a pemakaian uterotonika menurun 23% , analgetika menurun 38%, cairan infus dan bahan medis habis pakai sebagian besar terjadi penurunan. Pada pendistribusian obat sebelum penerapan sistem ODDD manajenen belum menerapkan upaya penjagaan mutu dengan cara menerapkan standar struktur, standar proses, dan standar hasil. Meskipun secara tren penerapan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan obat berupa penurunan pemakaian, penurunan sisa obat dan penurunan biaya tapi secara statistik penurunan tersebut tidak bermakna p=0.072 sehingga p>0.05. Dengan adanya penataan pendistribusian obat di bangsal kebidanan maka terbukti dapat menurunkan biaya obat yang harus dikeluarkan pasien, juga menurunkan jumlah obat yang tidak terpakai. Diharapkan manajemen rumahsakit umum Tanjungpinang bersedia menerapakan sistem ODDD. Karena akan meningkatkan efisiensi pembiayaan obat oleh pasien.

It is a fact that among the high cost of health service, 40%-50% of its total operational is drug . Concerning the fact of high cost drug, it is noted that only 30% of its total cost can be effectively served for patient. In implementing the individual prescription system, the patient should pay the drug for three days. At the same time, individual prescription system tend to raise some risks as: no drug is not available in the drugstore so that the doctor should re write the prescription. 0000 offers an efficient system in drug distribution. This study is aimed at recognizing the factors as: first, factors which cause inefficiency in drug distribution. Second, factors which support drug distribution. Third, the obstacles of drug distribution in RSUO Tanjungpinang. This study employs quasi experimental the separate sample pretest-posttest design with before and after observations during the implementation of drug distribution in 0000 system. Observations are conducted in RSUO Tanjungpinang, precisely, in midwifery barn at the patient with sectiocaesaria surgical cases. Before the implementation of 0000 system, the hospital management has not been tried to control the quality through implementing structural standard, process standard, and outcome standard . Meanwhile, after the implementation of 0000 system, hospital management tried to improve the service quality through structural standard, process standard, and outcome standard . From the results of the study, it can be concluded that 0000 system not only may reduce the drug cost, but also the total amount of the residue of the drug. Lastly, by considering these results, it is strongly recommended that the hospital management in RSUO Tanjungpinang can implement the 0000 system in drug distribution.

Kata Kunci : ODDD,Efisiensi

  1. S2-FKU-2008-NUGRAHENI_PURWANINGSIH-Abstract.pdf  
  2. S2-FKU-2008-NUGRAHENI_PURWANINGSIH-Bibliography.pdf  
  3. S2-FKU-2008-NUGRAHENI_PURWANINGSIH-TableofContent.pdf  
  4. S2-FKU-2008-NUGRAHENI_PURWANINGSIH-Title.pdf