Laporkan Masalah

Perkembangan mobilitas penduduk dari desa ke kota setelah pemekaran wilayah :: Kasus di wilayah Kota Dobo Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku

DAHOKLORY, Andre Edwin Thales, Ir. Leksono Probo Subanu, MURP., Ph.D

2008 | Tesis | S2 MPKD

Meningkatnya laju pertambahan penduduk yang terjadi akibat migrasi penduduk dari desa ke Kota Dobo selain disebabkan karena adanya kecenderungan orang ingin mendapatkan fasilitas dengan kualitas yang lebih baik dan lebih lengkap serta pada daerah asal tidak tersedia fasilitas yang dibutuhkan. Di samping itu dimungkinkan juga disebabkan oleh reklasifikasi yaitu perubahan status Kecamatan Pulau-Pulau Aru menjadi Kabupaten Kepulauan Aru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (a) perkembangan mobilitas penduduk dari desa ke kota setelah pemekaran wilayah di Kota Dobo; (b) pengaruh perubahan status administratif dari kecamatan menjadi kabupaten yang menjadi daya tarik sehingga mempengaruhi para migran di desa untuk datang ke Kota Dobo dan kekuatan pendorong dan penarik para migran memutuskan untuk meninggalkan daerah asal; dan (c) pola perkembangan fisik kota akibat migrasi penduduk dari desa ke kota. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan gabungan metode berpikir deduktif-kuantitatif-kualitatif dan bersifat rasionalistik. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah nonprobability sampling, yang mencangkup 70 responden. Informasi diperoleh dari data sekunder dan hasil wawancara. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perkembangan mobilitas penduduk di Kota Dobo setelah dilakukannya pemekaran wilayah di Kabupaten Kepulauan Aru, terjadi peningkatan mobilitas penduduk yang signifikan. Data terakhir dalam monografi Kabupaten Kepulauan Aru tahun 2005/2006 menunjukan bahwa penduduk di Kota Dobo berjumlah ± 19.168 jiwa, terdiri dari Kelurahan Gallay Dubu sebanyak 8.683 jiwa dan Kelurahan Siwalima sebanyak 10.485 jiwa. Kekuatan utama yang mendorong para migran dalam melakukan pergerakan ke kota, yaitu alasan ekonomi dan alasan pendidikan, sedangkan kekuatan penarik para migran dalam melakukan pergerakan ke kota, yaitu: 1) adanya rasa superior di tempat yang baru atau kesempatan memasuki lapangan pekerjaan yang cocok; 2) kesempatan memperoleh pendapatan yang lebih baik; 3) keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan misalnya iklim, perumahan, sekolah, dan fasilitas-fasilitas kemasyarakatan lainnya; 4) tersedianya fasilitas dan sarana pendidikan yang berkualitas; 5) adanya aktivitas-aktivitas di kota, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orangorang dari desa ke kota. Pola perkembangan fisik yang terbentuk di Kota Dobo adalah pola perkembangan memanjang/linier mengikuti jaringan jalan yang ada di Kota Dobo, terutama di sepanjang jalur jalan utara, dan pola perkembangan konsentris pada pusat kota, yaitu perkembangan yang menyatu dengan inti kota dan cenderung cukup cepat.

The increasing rate of the population growth in Dobo City in Causedly of the migration of the population from rural area to Dobo City. One reason of such migration is that people want to get better quality in the city. Other factors is also caused by the reclassification namely the changing in status from the Sub-District Aru Islands to be Aru Islands Regency. The aims of this research are: (a) to documente the growth of the population mobility from the rural area to the urban area after the regional extension in Dobo City; (b) to evaluate the effect of the changing in administrative status from the sub district to the regency that becomes the attraction to the immigrant in the rural area to come to Dobo City and as the pushing and pulling power of immigrants to decide to leave the original region; and (c) to explore the pattern of the physical development in town because of the migration of the population from rural area to urban area. This research is done by utility deductive approach wiht quantitative-qualitative methods. The sampling method used was probability sampling that covered 70 respondents, the information is taken from the secondary data and interview. Based on the result of the research, the growth of the population mobility in Dobo City is increasing significantly after the regional extension. The research showed that from 2005 to 2006 the population in Dobo City is increased at about 19.168, consists of Kelurahan Gallay Dubu at about 8.683 persons and Kelurahan Siwalima at about 10.485 persons. The main power that push the immigrant to come to town are the economic and educational reasons. While the pull factor of the immigrant to move to town, are: 1) the superiority feeling in the new places or the chance to enter the appropriate job; 2) the chances to get better income; 3) the situation of the environment and the better life such as climate, housing, schools and the other public facilities; 4) the availability of the facility and the education with high quality; 5) many activities in the town, entertainment, culture center as the attraction for people in rural area to move to urban area. The pattern of the physical development that are formed in the Dobo City is the pattern of the development linear along with the road line in Dobo City especially along the northern road line. The pattern of the concentration to the center of the town namely the development that integrated with the center of the town that tends to grow faster.

Kata Kunci : Migrasi Penduduk dan Pola Perkembangan Fisik Kota, Migration, Population, City and Pattern


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.