Laporkan Masalah

Perkembangan spasial permukiman di kawasan tumbuh cepat :: Studi kasus Desa Umbulmartani, Jalan Kaliurang km 14, Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman

HANDOKO, Jarwa Prasetya Sih, Dr. Ir. A. Sarwadi, M.Eng

2008 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Desa Umbulmartani, Jalan Kaliurang Km.14, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman sebagai salah satu kawasan tumbuh cepat di kabupaten Sleman, secara spasial mengalami pertumbuhan. Kepadatan bangunannya semakin tinggi dari waktu ke waktu, di lain pihak ada tuntutan agar kawasan ini masih menyisakan lahan guna penangkapan air hujan demi kelestarian lingkungan. Selain itu juga muncul adanya fenomena pergeseran aktivitas atau kegiatan masyarakat pada kawasan ini dari bidang pertanian ke bidang non pertanian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Rasionalistik Kualitatif, dengan menggunakan landasan teori yang digunakan untuk mengarahkan penelitian. Metode penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian historis ( historical research ). Teori yang disampaikan oleh Rapoport (1969) mengenai faktor yang menentukan perwujudan arsitektur permukiman menjadi teori utama (Grand Theory ) dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui dan menjelaskan seperti apa kecenderungan perkembangan spasial permukiman di kawasan tumbuh cepat dengan studi kasus Desa Umbulmartani, Jalan Kaliurang Km.14, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman. (2) Untuk mengetahui dan menjelaskan faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya perkembangan spasial permukiman di kawasan tumbuh cepat. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil yaitu mengenai perkembangan Spasial Permukiman (1)Terdapat dua pola permukiman yang terbentuk di kawasan ini yakni pola mengelompok dan pola menyebar tidak merata.(2)Pola mengelompok pada ruas fungsi campuran terbentuk pada daerah dengan fungsi bangunan mayoritas fungsi usaha, sedangkan pada blok perumahan terbentuk pada daerah dengan fungsi bangunan mayoritas fungsi ganda. Sedangkan Pola menyebar tidak merata pada ruas fungsi campuran terbentuk pada daerah dengan fungsi bangunan mayoritas fungsi ganda, sedangkan pada blok perumahan terbentuk pada daerah dengan fungsi bangunan mayoritas fungsi ganda.(3)Pola permukiman mengelompok terbentuk pada daerah yang berlokasi dekat dengan institusi kampus dan pola permukiman menyebar tidak merata terbentuk pada daerah yang berlokasi relatif jauh dari institusi kampus.(4)Ketinggian bangunan bukan merupakan elemen (fisik) spasial yang mengalami perkembangan di kawasan ini. Mengenai perkembangan aktivitas masyarakat (1)Aktivitas masyarakat yang mengalami perkembangan di kawasan ini adalah aktivitas masyarakat yang berkaitan dengan mata pencaharian (ekonomi) masyarakat, sedangkan aktivitas adat keagamaan masyarakat tidak terjadi perkembangan.(2)Pada kawasan ini terjadi kecenderungan pergeseran aktivitas mata pencaharian masyarakat dari sektor pertanian ke sektor penyedia jasa. Mengenai hubungan perkembangan spasial permukiman dengan perkembangan aktivitas masyarakat (1)Kecenderungan pola permukiman mengelompok pada daerah blok fungsi perumahan terbentuk pada daerah blok yang mayoritas berfungsi ganda dan masyarakatnya beraktivitas mayoritas sebagai penyedia jasa pemondokan. Sedangkan pada ruas fungsi campuran terbentuk pada daerah dengan mayoritas berfungsi usaha dan masyarakatnya mayoritas beraktivitas penyedia jasa non pemondokan. (2) Kecenderungan pola permukiman menyebar tidak merata pada daerah blok fungsi perumahan terbentuk pada daerah blok yang mayoritas berfungsi hunian dan masyarakatnya beraktivitas mayoritas sebagai petani, peternak, pegawai dan buruh. Sedangkan pada ruas fungsi campuran terbentuk pada daerah dengan mayoritas berfungsi ganda dan masyarakatnya mayoritas beraktivitas penyedia jasa pemondokan. Sedangkan faktor –faktor yang mempengaruhi perkembangan spasial permukiman di kawasan ini meliputi aktor aktivitas mata pencaharian (ekonomi) masyarakat dan faktor lokasi terhadap institusi kampus perguruan tinggi dan faktor lokasi terhadap jalan utama kawasan.

Hamlet Umbulmartani, Jalan Kaliurang Km14, District of Ngemplak, Kabupaten Sleman as one of area grows quickly in sub-province Sleman, in spasial experiences growth. Solidity of its(the building ) excelsior from time to time, on the other hand there are demand that this area still leaving over area of inclusion usage of rainwater for the shake of area continuity. Besides also emerges existence of displacement phenomenon of activity or activity of public at this area from agriculture area to area non agriculture. This research applies research approach of Rasionalistik Kualitatif, by using basis theory applied to point research. Qualitative research method applied in this research is historical research method ( historical research ). Theory submitted by Rapoport ( 1969) about factor determining materialization of settlement architecture to become big theory ( Grand Theory ) in this research. Purpose of this research is ( 1) To know and explains like is development tendency of spasial setlement in area grows quickly with case study Desa Umbulmartani, Jalan Kaliurang Km14, District Ngemplak, Kabupaten Sleman. ( 2) To know and explains factor factor influencing the happening of development of spasial setlement in area grows quickly. From result of research and solution performed within this research there are some conclusions which can be taken about development finding spasial (1)There are two setlement cupolas formed namely cupola group and cupola disseminates not to flatten. (2)Cupola group of at joint function of mixture formed at district with function of majority building function of business, while at housing block formed at district with function of majority building function of multiple. While Cupola disseminates not to flatten at joint function of mixture formed at district with function of majority building function of multiple, while at housing block formed at district with function of majority building function of multiple.(3)At both the districts, cupola group of formed at district having location close to institution of campus and cupola disseminates not to flatten formed at district having location relative far from institution of campus.(4)Elevation is not component spasial experiencing development of spasial in this area. About development finding of activity (1)Public activity experiencing development in this area is activity related to economics ( living) resident. While at the same range of time not happened development of religious social social activity and custom activity of public.(2) At this area happened displacement tendency of public living activity from agricultural sector to service feeder sector.About connection finding :(1)Cupola group of formed at district near by institution of campus and cupola disseminates formed at far region with institution of campus. At block district function of housing of cupola group of formed at doubleduty majority block district and the public having activity majority as lodging service feeder. While at joint function of mixture formed at district with functioning majority effort and the public majority is having activity service feeder non lodging.(2) While disperse cupola, at block district function of housing formed at functioning majority block district of the dwelling and public having activity majority as farmer, breeder, officer and labor. While at joint function of mixture formed at district with doubleduty majority and the public majority is having activity lodging service feeder. Factor - factor influencing development of spasial setlement in this area covers living activity actor (economics) public and factor location to institution of campus, location factor of setlement to area major road.

Kata Kunci : Perkembangan,Spasial permukiman,Kawasan tumbuh cepat,Development,Spasial settlement,Area grows quickly


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.