Laporkan Masalah

Perancangan sistem informasi pertanahan untuk pengendalian peralihan hak dari hasil kegiatan redistribusi tanah dalam mencegah timbulnya pemilikan tanah maksimum :: Studi kasus pelaksanaan redistribusi tanah di Kabupaten Blitar

KUNCAHYOHADI, Wiryawan, Trias Aditya Kurniawan Muhammad, ST.,M.Sc.,Ph.D

2008 | Tesis | S2 Teknik Geomatika

Pelaksanaan redistribusi tanah obyek Landreform merupakan usaha pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan di bidang pertanahan. Usaha ini dapat dicapai jika tidak terjadi lagi ketimpangan penguasaan pemilikan tanah. Ketimpangan penguasaan pemilikan tanah dapat disebabkan oleh peralihan hak yang tidak terkendali. Oleh karenanya diperlukan pengendalian peralihan hak atas tanah agar tidak terjadi pemilikan tanah secara maksimum pada daerah yang bersangkutan. Untuk mengendalikan peralihan hak diperlukan keberadaan sebuah Sistem Informasi Pertanahan hasil dari kegiatan redistribusi tanah. Sistem ini disamping ditujukan sebagai alat pengendali peralihan hak, juga untuk mengelola data pertanahan hasil kegiatan redistribusi, agar penguasaan pemilikan tanah penerima redistribusi dapat dipantau dengan mudah. Penelitian ini dilakukan di desa Gembongan, kecamatan Ponggok, kabupaten Blitar dengan tujuan merancang Sistem Informasi Pertanahan untuk pengendalian peralihan hak atas tanah hasil kegiatan redistribusi dalam mencegah pemilikan tanah secara maksimum. Penelitian ini diawali dengan kegiatan penggabungan tiap lembar peta analog hasil kegiatan redistribusi tanah skala 1:1000 menjadi format digital. Selanjutnya dilakukan identifikasi pemilikan tanah penerima redistribusi. Kemudian dilakukan perancangan Sistem Informasi Pertanahan menggunakan bahasa pemrograman Avenue Arc View GIS 3.3. Di dalam menggabungkan lembar peta digital menggunakan metode Rubbersheeting dengan Software AutoCad Map 2004. Identifikasi pemilikan tanah dilakukan dengan pemberian ID_ Pemilik pada masing-masing penerima redistribusi. Perancangan Sistem Informasi Pertanahan dilakukan dengan membuat tombol antar muka yang dihubungkan dengan Script pemrograman. Luas tanah penerima redistribusi dijadikan sebagai acuan untuk pengendalian peralihan hak. Luas tanah penerima redistribusi dikategorikan menjadi 3 golongan yaitu cukup, di atas rata-rata, dan di bawah rata-rata. Katogeri pemilikan tanah diperoleh dari asumsi luas seluruh obyek tanah yang diredistribusi dibagi seluruh penerima redistribusi. Hasil penelitian berupa program aplikasi yang dilengkapi tombol antar muka yang dapat untuk : (1) Mengetahui pemilikan tanah penerima redistribusi berupa luas total dan jumlah bidang, yang masing-masing bidang dapat diketahui lokasinya pada peta digital. (2) Mengetahui pemilikan tanah antara penjual dan pembeli jika akan ada transaksi jual beli tanah pada lokasi hasil pelaksanaan redistribusi. Program aplikasi akan memberi peringatan diijinkan atau tidak, apabila akan dilaksanakan peralihan hak atas tanah pada suatu bidang tanah yang terletak pada lokasi tersebut.

Land redistribution of land reform objects has been governmental efforts in fostering prosperity and justice in land affairs for many years. These efforts can only be accomplished if there is no more inequality in land ownership. Inequality in land ownership is a result of uncontrolled rights transfer. There for rights transfer monitoring and evaluation to prevent maximum land ownership. A Land Information System is considered to be helpful to control rights transfer land redistribution activities. The system is not only used as a means for controlling the rights transfer, but also as a means of analyzing the data related to land affairs in redistribution activities. This will an enable monitoring on the land ownership for the recipient of redistribution. For this reason a research was conducted in Gembongan village, Ponggok Sub District, Blitar District. The research aims at designing a Land Information system that allows the land agency to control the transfer of the rights on the lands resulted from redistribution in preventing maximum land ownership. The research was conducted by (1) combining each sheets of analog maps from the results of land redistribution in 1:1000 scales into a digital map, (2) identifying the land ownerships of the redistribution recipients, (3) designing Land Information System using with Arc View GIS 3.3 Avenue programming language. Rubbersheeting method with AutoCad Map 2004 Software to combine the sheets of digital map was applied. Land ownership identification was conducted by issuing the owner ID or identification for the recipient of redistribution. The design of Land Information System was conducted by creating interface buttons connected with Script programming. The land area joined of the recipients of land redistribution was used as a reference to control the rights transfer. It was categorized into three groups, i.e.: adequate, above average, and under average. Land ownership category was obtained from large assumption that the whole redistributed land object are divided by all the recipient of land redistribution. The research results an application program that can be used to: (1) identify the land ownership of the recipients of redistribution in the form of total size and total amount of areas, of which each location can be traced on the digital map, (2) identify land ownership between the seller and buyer if there is any land transaction on the location of land redistribution result. The application program gives notice whether it is the permissionable or not permissionable for transfer land rights transfer.

Kata Kunci : Redistribusi tanah, Sistem Informasi Pertanahan, Peralihan hak, Pemilikan tanah maksimum, Land redistribution, Land Information System, Rights transfer, maximum land ownerships


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.