Uji potensi energi briket campuran kotoran sapi dan sekam padi sebagai energi alternatif

IRRAWATI, Retna, Dr. Ir. Sarto, M.Sc

2008 | Tesis | S2 Teknik Mesin

Kelangkaan bahan bakar minyak akibat pemakaian yang mulai meningkat dan didominasi oleh minyak bumi, secara tidak langsung berdampak pada krisis energi. Penghematan dan upaya menemukan sumber energi baru perlu dilakukan. Salah satunya adalah mengoptimalkan sumber energi terbarukan (renewable energy), yaitu bioenergi. Sekam padi dan kotoran ternak sapi adalah biomassa yang berasal dari limbah pertanian dan mempunyai beberapa potensi, diantaranya tersedia cukup banyak, kandungan energinya cukup bagus, dan kotoran sapi dalam keadaan segar mempunyai sifat perekat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas fisik hasil pencetakan campuran sekam padi dan kotoran sapi pada komposisi tertentu dan mencari komposisi yang tepat untuk mendapatkan nilai energi (kalori) optimum dari kedua campuran. Bahan baku yang digunakan adalah campuran sekam padi kasar dan kotoran sapi (variasi I); campuran sekam giling dan kotoran sapi (variasi II) yang diperoleh dari penggilingan padi dan sapi rakyat di Kabupaten Lumajang. Bahan baku di campur dengan persentase 0% sekam dan 100% kotoran sapi, 10% sekam dan 90% kotoran sapi, 20% sekam dan 80% kotoran sapi, 30% sekam dan 70% kotoran sapi, 40% sekam dan 60% kotoran sapi serta 50% sekam dan 50% kotoran sapi; yang sebelumnya sudah dilakukan penelitian pendahuluan untuk menentukan persentase ini yaitu uji coba pada persentase 0% sampai 90% sekam dengan 10% sampai 100% kotoran sapi. Selanjutnya campuran bahan mentah dicetak menjadi briket dengan alat press manual, dan dipirolisis hingga tidak adanya asap yang keluar pada cerobong asap reaktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi II, yaitu campuran sekam giling dan kotoran sapi secara fisik lebih baik, produk lebih kuat dan padat. Briket arang hasil pirolisis variasi II tidak hancur sampai komposisi 50% sekam dan 50% kotoran sapi dibandingkan variasi I sampai komposisi 30% sekam dan 70% kotoran sapi. Berdasarkan nilai kalori dan kekerasannya briket yang cukup bagus untuk energi alternatif adalah campuran dengan komposisi sekam giling 10%, 20%, dan 30%. Dalam hal ini kotoran sapi lebih dominan sebagai perekat.

The scarcity of fossil fuel because of the increasing consumption and the domination of oil using has indirectly resulted energy crisis. Efficiency and efforts to find new resources of energy must be done. One of the solutions is to optimize renewable energy that is bioenergy. Rice hull and cow feces are biomass from the waste of agriculture that has some potential. They are abundant, their energy content is relatively good, and cow feces have adhesive characteristics while it is fresh. The aim of this research is to identify the physical quality of the molded mixture of rice hull and cow feces in certain composition and to obtain the appropriate composition to get optimum caloric energy from the mixture of both materials. The raw material used are the mixture of rough rice hull and cow feces (variation I) and the mixture of milled rice hull and cow feces (variation II) taken from rice mill and cow feces of the community in Lumajang. The material were mixed with the percentage of 0 % of rice hull and 100 % of cow feces, 10 % of rice hull and 90 % of cow feces, 20 % of rice hull and 80 % of cow feces, 30 % of rice hull and 70 % of cow feces, 40 % of rice hull and 60 % of cow feces, 50 % of rice hull and 50 % of cow feces. In the preliminary research, experiment to determine the ratio of the percentage had been done at the level of 0 % up to 90 % of rice hull and 10 % up to 100 % of cow feces. In the next process, the mixture of raw material was molded to be briquette using manual pressing and then pyrolised until no smoke coming out from the chimney of the reactor. The findings of the research show that variation II, which is the mixture of milled rice hull and cow feces is physically better because the product is stronger and more solid. The charcoal briquette of the pyrolisis result of variation II was not broken up to the composition of 50 % of rice hull and 50 % of cow feces compared to variation I in the composition of 30 % of rice hull and 70 % of cow feces, according to the caloric value and the strength and solidity of the briquette, Based on the calorie value and strenght, the relatively good products for the alternatif energy use composition of milled ricehull 10%, 20%, and 30%. In this case feces is more dominant as adhesive.

Kata Kunci : Sekam padi, Kotoran sapi, Briket, Energy alternatif, Perekat, rice hull, cow feces, briquette, alternative energy, adhesive.