Laporkan Masalah

Kajian pulau-pulau kecil terluar untuk menentukan batas wilayah maritim menggunakan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis :: Studi kasus Pulau Nipa, Provinsi Kepulauan Riau

SANTOSO, Agus Iwan, Dr. Hartono, DEA., DESS

2008 | Tesis | S2 Geografi

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengkaji dan menganalisis data penginderaan jauh untuk memperoleh data penutup lahan guna identifikasi pulaupulau kecil terluar, 2) Mengkaji dan menganalisis data penginderaan jauh untuk memperoleh data kedalaman laut dengan mengunakan transformasi Bierwirth guna menentukan titik dasar (base point) sebagai dasar penarikan garis pangkal (base line) dalam penentuan batas wilayah, 3) Mengkaji teknologi sistem informasi geografis untuk menentukan batas wilayah maritim yang ditarik dari garis pangkal pulau-pulau kecil terluar hasil identifikasi menggunakan citra IKONOS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Identifikasi pulaupulau kecil dilakukan melalui interpretasi visual pada citra IKONOS untuk membedakan obyek darat dan lautan. 2) Estimasi kedalaman laut menggunakan transformasi khusus dengan algoritma Bierwirth, 3) Memberikan koreksi pasang surut pada citra hasil identifikasi pulau-pulau kecil dan citra estimasi kedalaman hasil transformasi, 4) Penentuan batas wilayah maritim dilakukan menggunakan sistem informasi geografis. Penelitian ini menggunakan data citra IKONOS daerah penelitian, data kedalaman dan pasang surut air laut hasil pengukuran lapangan serta data sekunder dari instansi terkait. Dari hasil interpretasi citra dan diperkuat dengan hasil pengamatan lapangan, Pulau Nipa dapat diidentifikasi sebagai sebuah pulau sesuai kriteria menurut Undang-Undang no 6 tahun 1996. Hasil uji akurasi data kedalaman hasil transformasi citra menggunakan algoritma Bierwirth menunjukkan tingkat akurasi pada kedalaman 0 – 2 meter dengan RMS Difference 0,137443 meter, pada kedalaman 2 - 10 meter dengan RMS Difference 1,29761 meter dan pada kedalaman 10 – 20 meter dengan RMS Difference 10,8784 meter. Garis pangkal hasil transformasi citra IKONOS yang berada pada sisi terluar Pulau Nipa sebagai dasar penarikan batas wilayah maritim pada posisi 103° 39’ 21,136” BT - 1° 9’ 11,85” LU sampai dengan 103° 39’ 10,28” BT - 1° 9’ 13,192” LU. Penarikan garis batas wilayah maritim ditentukan dari garis kontur kedalaman 0 meter pada sisi terluar Pulau Nipa. Garis batas wilayah maritim antara Indonesia dengan Singapura merupakan garis median line kedua negara, karena jarak kedua negara hanya berjarak + 5,97 mil laut. Hasil pengukuran penarikan median line batas wilayah maritim Indonesia dengan Singapura terdiri dari garis lurus diantara titik-titik pada posisi A. 103° 39’ 6,66” T - 1° 11’ 47,08” U dan B. 103° 46’ 29,06” T - 1° 11’ 54,12” U.

This research aims to 1) Assess and analyze remote sensing data to find land cover for identification extern small islands, 2) Assess and analyze remote sensing data to get depth of the sea data by use of Bierwirth transformation for determine base point as base of base line in determine maritime boundary area, 3) Assess technology of geographical information system for determine maritime boundary area that measured from base line of extern small islands result by identification with image IKONOS. Methods that used in this research are ware: 1) Small islands identification are done visual interpretation in image IKONOS to differentiate land object and ocean, 2) Depth of the sea estimation uses special transformation with algorithm Bierwirth, 3) Give tidal correction to small islands identification result image and depth of the sea estimation result transformation image, 4) Maritime boundary area determination is done to use geographical information system. This research uses image IKONOS research region, depth data and field measurement result tidal and secondary data from related resort. Result of image interpretation and therewith field observation result, Nipa island can be identified as a island appropriate criteria follow law number 6 year 1996. Accuracy test result depth data from image transformation result uses algorithm Bierwirth indicated accuracy level in depth 0 - 2 meters by RMS difference 0.137443 meter, in depth 2 - 10 meters by RMS difference 1.29761 meter and in depth 10 - 20 meters by RMS difference 10.8784 meter. Base line of transformation result image IKONOS in outside Nipa island as base of measurement maritime boundary area in position 103° 39’ 21,136” E - 1° 9’ 11,85” N to 103° 39’ 10,28” E - 1° 9’ 13,192” N. Measurement of maritime boundary area line is determined from depth contour 0 meters in outside Nipa island. Line of maritime boundary area between Indonesia and Singapore is median line, because only distance + 5,97 nautical miles. Measurement result line of maritime boundary area Indonesia and Singapore consists of straight line between points on A. 103 39 6,66" E - 1 11 47,08" N and B. 103 46 29,06"E - 1 11 54,12" N.

Kata Kunci : Citra IKONOS,Algoritma Bierwirth,Sistem informasi geografi,Batas wilayah maritim, Image IKONOS, Algorithm Bierwirth, Geographical Information System, Maritime Boundary Area


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.