Pemanfaatan pasir dan kerikil Sungai Merangin sebagai bahan pembuatan beton normal
APRIZON, Andi, Dr. Ir. Imam Satyarno, ME
2008 | Tesis | S2 Teknik SipilDengan adanya otonomi daerah, maka telah mendorong Kabupaten Merangin Provinsi Jambi segera melakukan perubahan kebijakan terkait pembangunan infrastruktur fisik. Penggunaan beton dibidang konstruksi telah banyak digunakan. Sebagai daerah yang dilalui oleh beberapa sungai besar seperti sungai Merangin yang memiliki potensi bahan galian pasir dan kerikil cukup melimpah, namun pemanfaatannya masih kurang optimal. Untuk mendapatkan beton yang berkualitas maka bahan-bahan penyusun beton perlu dilakukan pengujian dan penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sifat fisik dan sifat beton normal yang dihasilkan dengan menggunakan pasir dan kerikil yang berasal sungai Merangin yang meliputi kuat tekan, kuat lentur, modulus elastisitas, laju kenaikan kuat tekan beton dan serapan air. Dalam penelitian ini bahan yang digunakan adalah pasir dan kerikil yang berasal dari sungai Merangin, semen Portland Type I merk Semen Padang dan air dari Laboratorium Bahan Bangunan Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Rancangan adukan ditetapkan dengan nilai fas 0,4 ; 0,5 ; 0,6 dengan variabel nilai slump 6±2 cm dan 10±2 cm. Total variasi ada 6 buah, setiap variasi ada 9 buah benda uji silinder ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mmm dan 3 buah kubus ukuran 150 x 150 x 150 mm3 untuk pengujian daya serap air dalam beton pada umur 28 hari serta 3 buah benda uji balok ukuran 600 x 150 x 150 mm3 pada nilai fas 0,4 untuk pengujian kuat lentur pada umur 28 hari. Dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pasir sungai Merangin mempunyai nilai berat jenis 2,55 gr/cm3, berat jenis SSD 2,67 gr/cm3, daya serap air kondisi SSD 4,58 %, kandungan lumpur 1,099 % dan modulus halus butir 2,17. Kerikil sungai Merangin mempunyai nilai berat jenis 2,42 gr/cm3, berat jenis SSD 2,48 gr/cm3, daya serap air kondisi SSD 2,52 %, modulus halus butir 7,35, kekerasan 11,31% dan ketahanan aus 24,9%. Beton dengan fas 0,4 dengan kandungan semen berturut-turut 440 kg/m3 dan 485 kg/m3 diperoleh kuat tekan beton 36,17 MPa dan 36,54 MPa, untuk fas 0,5 dengan kandungan semen berturut-turut 350 kg/m3 dan 390 kg/m3 diperoleh kuat tekan beton 30,95 MPa dan 28,73 MPa untuk fas 0,6 dengan kandungan semen berturut-turut 305 kg/m3 dan 324 kg/m3 diperoleh kuat tekan beton 24,94 MPa dan 23,49 MPa. Kuat lentur beton dengan fas 0,4 berkisar antara 2,47 MPa - 4,25 MPa. Dari hasil penelitian diperoleh modulus elastisitas beton berkisar antara 18467 – 35925 MPa. Laju kenaikan kuat tekan beton pada umur 3, 7 dan 28 hari adalah 65%, 83% dan 100%. Serapan air pada beton antara 1,37% - 2,01% pada pengujian 10 menit dan 3,09% - 6,11% pada pengujian 24 jam.
With existence of district autonomy, hence has pushed Kabupaten Merangin for soon makes a change related policy of development of district that is development of physical infrastructure. Usage of concrete is by construction of building has many applied. As district passed by by some great rivers like regulus Merangin, hence Kabupaten Merangin has sand pit material potency and gravel that is abundance enough, but its the exploiting still less optimal. To get concrete that is with quality hence concrete compiler material need to be done assaying and research to know physical properties and knows normal concrete propertys yielded by using sand and regulus gravel Merangin sub-province Merangin covering compressive strength, strong flexed, modulus of elasticity, speed increase of concrete compressive strength and water absorption. This research material applied is sand, regulus gravel Merangin and Portland cement Type I merk Semen Padang. Mix design was fixed with value water cemen ratio (w/c) 0,4 ; 0,5 ; 0,6 with slump variable value 6±2 cm and 10±2 cm. Total various there are 6 pieces, each various 9 pieces of cylindrical specimen and 3 pieces of cube and 3 pieces of beam specimen to assess water cement ratio 0,4. From result of inspection of sand propertys Merangin river, it was found that the specific gravity 2,55 gr/cm3, SSD density 2,67 gr/cm3, water absorption capacity 4,58 %, Sludge content 1,099 %, smooth modulus of grain 2,17, based on SNI 03-2834-1993 the sand was categorized in the area III ( rather smooth gradation) and could be used as compile concrete materials. From result of inspection of gravel propertys Merangin rivers it was found that the specific gravity 2,42 gr/cm3, SSD density 2,48 gr/cm3, water absorption capacity 2,52 %, smooth modulus of grain 7,35, hardness 11,31%, endurance of abrasion 24,9% so based on SNI 03-2834-1993 the can be applied material to compile class concrete III that is concrete compressive strength to 20 MPa. Concrete with water cement ratio (w/c) 0,4 with cements content successively 440 kg/m3 and 485 kg/m3 have compressive strength 36,17 MPa and 36,54 MPa, for water cement ratio (w/c) 0,5 with cements content successively 350 kg/m3 and 390 kg/m3 have compressive strength 30,95 MPa and 28,73 MPa, and water cement ratio (w/c) 0,6 with cements content successively 305 kg/m3 and 324 kg/m3 have compressive strength 24,94 MPa and 23,49 MPa. The results ot this research the flexed strength ranges from 2,47 MPa up to 4,25 MPa to water cement ratio 0,4. while concrete modulus of elasticity ranges from 21029 to 40120 MPa. Speed increase of concrete compressive strength at the age of 3, 7 and 28 days is 65,4%, 82% and 100%. Water absorption at concrete between 1,37% - 2,01% at assaying of 10 minutes and 3,09% - 6,11% at assaying of 24 hours. MPa.
Kata Kunci : Beton normal, pasir, kerikil dan kuat tekan, normal concrete, sands, gravels and compressive strength