Laporkan Masalah

Analisis pengembangan Bandar Udara Haji Hasan Aroeboesman Kabupaten Ende

DUA, Ireneus Kota, Ir. H. Wardhani Sartono, M.Sc

2008 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Bandar Udara Haji Hasan Aroeboesman Kabupaten Ende – Propinsi Nusa Tenggara Timur dewasa ini dituntut untuk lebih mampu memberikan pelayanan yang optimal baik pada saat sekarang maupun pada masa yang akan datang terutama dengan melihat perkembangan pertumbuhan penumpang dan lalu lintas penerbangan yang semakin meningkat setiap tahun. Melalui Analisis pengembangan Bandar udara dengan penggunaan pesawat B 737-400 sebagai pesawat rencana diharapkan memberikan tingkat kinerja secara operasional bandara serta dalam upaya untuk mengantisipasi perkembangan di masa yang akan datang. Analisis pengembangan dilakukan untuk mengetahui panjang landas pacu dan kapasitas apron yang sesuai dengan kebutuhan berdasarkan pesawat rencana yang digunakan yaitu B 737-400. Dalam pembahasan ini menggunakan metode ICAO (International Coorperation Aviation Organization) dan FAA (Federal Aviation Administration). Dari hasil analisis diperoleh panjang landas pacu yang dibutuhkan untuk pesawat tipe B 737-400 sebesar 2.200 m sedangkan kondisi eksisting panjang landas pacu 1.650 m. Lebar landas pacu sesuai peraturan ICAO dan FAA sebesar 30 m sama dengan lebar landas pacu eksisting sedangkan lebar taxiway berdasarkan standar ICAO dan FAA dengan menggunakan pesawat rencana B 737-400 adalah sebesar 15 m sama dengan kondisi eksisting sebesar 15 m. Dimensi apron eksisting sebelum adanya pesawat B 737-400 panjang 175 m dan lebar 40 m, dengan menggunakan pesawat rencana tersebut untuk 20 tahun yang akan datang diperoleh dimensi apron panjang 253 m dan lebar 123 m.

Haji Hasan Aroeboesman Airport, Ende sub Provincy,Provincy of Nusa Tenggara Timur. is demanded to give a more optimum service. Using geometric assessment on runway and apron airplane type B 737-400, as the planning type, it is expected to give the airport operational performance as an effort to anticipate the development in the future. Analysis of assessment on runway and apron is conducted to measure the length of the runway and apron capacity that matches the needs based on the planning airplane, which is B 737-400. This paper uses ICAO (International Cooperation Aviation Organization) and FAA (Federal Aviation Administration) methods. From the analysis result shows that the length of runway that is needed for airplane type B 737-400 is 2.200 m, while the existing length of runway is 1.650 m. The width of runway according to ICAO and FAA standard is 30 m, same with the existed landing field (runway). While the width of the taxiway according to ICAO and FAA standard by using planned airplane type B 737-400 is 15 m, the same as taxiway that is 15 m. The existed apron dimension before B 737-400 airplane is 175 m in length and 40 m in width. Using the planning airplane for the next 20 years, the apron dimension is 253 m in length and 123 m in width.

Kata Kunci : Bandar Udara,Pesawat terbang jenis B 737,400,Landas pacu,Apron,Airport,airplane type B 737-400, runway


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.