Kajian genangan banjir sungai Muke di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan upaya pengendaliannya
NAHAK, Priska Gardeni, Dr Ir. Istiarto, M.Eng
2008 | Tesis | S2 Teknik SipilSungai Muke yang terletak di Kabupaten Timor Tengah Selatan merupakan sungai ephemeral (musiman) yang selalu mengalami banjir sehingga menggenangi daerah permukiman dan pertanian. Kajian penaggulangan banjir yang telah dilakukan oleh Petrus G. Bay (2007) diperoleh hasil bahwa setelah dilakukan penanganan banjir dengan tangguJ dan normalisasi, temyata masih juga terjadi genangan banjir pada bantaran sungai di sekitar Desa Oebelo dan Desa Toineke. Kajian ini bertujuan untuk mempelajari genangan banjir yang berasal dari Sungai Muke dan upaya pengendalian bajir yang perlu diterapkan dalam mernitigasi genangan banjir tersebut. Kajian ini dilakukan dengan menganalisis kapasitas tampang hidraulik sungai dalam mengalirkan debit banjir untuk dapat ditentukan alternatif pengendalian yang terbaik. Analisa ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu software HEC-RAS versi 4.0 Beta. Hasil simulasi dalam kondisi sungai asli dengan debit Q10=575 m3/s, menunjukkan terjadinya limpasan hingga 83.4% pada hampir seluruh ruas sungai. Berdasarkan hasil simulasi dan pengamatan di lapangan diketahui bahwa penyebab utama genangan banjir di sungai Muke adalah bankfull capacity yang kecil. Altematif pengendalian yang direkomendasikan adalah dengan membuat 3 buah storage area dengan luas tiap storage area ±50 ha. Hasil simuJasi dengan storage area ini menunjukkan bahwa storage area mampu menurunkan debit puncak banjir hingga 73% dan limpasan banjir sebesar 69%. Kata kunci: Genangan banjir, Pengendalian Genangan, Storage area.
Muke River is an ephemeral river located in District ofTimor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur Province. Flood occurs during rainy season inundating farm land and residensial area. Previous work has been done by Petrus G Bay (2007) indicated that flood levee and river normalization, could not purent flood from flowing into river bank around Oebelo and Toineke villages. Present work deals with flood prevention by the use of retention area to reduce peak discharge and/or flood water level. Flood simulation was performed by the aid of HEC-RAS mathematical model. The result of simulation show that the main cause of flood retention is the limited flow capacity of the river. Under existing condition and QJo=575 m3/s, river bank overflows occurs in 83.4% of entire river reach. Three retention areas of 3 x 50 ha are proposed along Muke River. These can reduce the peak flow by 73% and river bank overflow by 69%. Key word: Flood Retention, Flood Prevention, Retention Area
Kata Kunci : Genangan banjir,Pengendalian genangan,Storage area