Laporkan Masalah

Kajian tingkat erosi lahan pada sub DAS Lengkukam sub DAS Lematang Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan

NOFERIANDANI, Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto

2008 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Pengembangan kawasan pertanian lahan kering yang didominasi oleh perkebunan kelapa sawit (82 %) merupakan gambaran dari tingginya tekanan dan perubahan pemanfaatan lahan secara signifikan pada wilayah Sub – sub DAS Lengkukam Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan, sehingga laju erosi lahan di wilayah tersebut cenderung semakin meningkat setiap tahunnya (BPDAS Musi Palembang). Dampak lebih lanjut yaitu tergenangnya lahan perkebunan karena luapan Sungai Lengkukam karena peningkatan muatan sedimen, merupakan indikasi bahwa laju erosi lahan pada Sub – sub DAS Lengkukam telah mempengaruhi keseimbangan daur hidrologi dan morfologi sungai secara keseluruhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode the Universal Soil Loss Equation (USLE), suatu metode perhitungan untuk memprediksi laju rata – rata tanah yang tererosi dengan pengelompokan berbagai parameter fisik yang mempengaruhinya yaitu R (erosivitas hujan), K (erodibilitas tanah), L (panjang lereng), S (kecuraman lereng), C (faktor vegetasi penutup lahan dan pengelolaan tanaman) dan P (faktor tindakan – tindakan khusus konservasi tanah). Hasil perhitungan laju erosi aktual pada Sub – sub DAS Lengkukam mencapai 1.585.045 m3(simbol)/th atau 6,98 mm/th dan telah melampaui nilai batas toleransi erosi (T) yaitu 2,0 mm/tahun (asumsi berat jenis sedimen 1,8 ton/m3(simbol)). Tingkat bahaya erosi (TBE) unit lahan 16,33 % berklasifikasi berat, 73,33 % berklasifikasi sedang dan 10,35 % sangat ringan. Hasil perhitungan pengendalian erosi melalui tindakan konservasi dapat menekan laju erosi menjadi 240.283,26 m3(simbol)/tahun atau 1,06 mm/tahun serta TBE dari kondisi aktual 16,33 % berklasifikasi berat , 73,60 % berklasifikasi sedang dapat ditekan menjadi ringan (89,65 %) dan 10,35% sangat ringan.

The development of dry land agricultural regions that are dominantly (82%) oil palm plantation in Lengkukam river sub – sub basins in Muara Enim Regency in South Sumatera Province is a proof of high pressure and significant shift of land usage, causing the sheet erosion rate in the region to increase with years (BPDAS Musi Palembang). Further impacts of plantation inundation by Lengkukam River overflow indicates that land erosion in Lengkukam river sub sub basins disturbed the balance of the river’s overall hydrological and morphological cycle. The method used in this study is the Universal Soil Loss Equation (USLE), a method of measurement to predict the rate of eroded land with the classification of several affecting physical parameters, that are R (rain erosivity), K (land erodibility), L (slope lenght), S (slope stepness), C (land-covering vegetation factor and vegetation management) and P (special measures for land conservation factor). Measurement result shows the actual erosion rates in Lengkukam river sub sub basin reached 1,585,045 m3(symbol)/year or 6.98 mm/year and exceeded the erosion tolerance limit (T) of 2.0 mm/year (sediment specific gravity assumption of 1.8 ton/ m3(symbol)). Erosion hazard level of land unit are 16.33 %, classified heavy, 73.33 % classified medium, and 10.35% classified very light. Measurement result of erosion control shows that it was able to slow down erosion rate to 240,283.06 m3(symbol)/year or 1.06 mm/year and erosion hazard level from actual condition of 16.33 % classified as heavy, 73.33 % classified medium can be reduced to be light (89,65%) and 10.35% very light.

Kata Kunci : Erosi lahan,Tingkat erosi,Pengendalian, Sheet Erosion, Erosion Level, Erosion Control


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.