Unjuk kerja alat ukur debit pintu Romijn pada aliran bebas dan aliran tenggelam
ASTA, Prof. Dr. Ir. Budi Wignyosukarto, Dip.HE, DEA
2008 | Tesis | S2 Teknik SipilAlat ukur debit yang digunakan di saluran irigasi salah satunya adalah alat ukur pintu Romijn yang merupakan alat ukur ambang lebar. Salah satu unjuk kerja yang sangat berpengaruh dalam perencanaan struktur Pintu Romijn adalah koefisien debit (Cd) . Jika Pintu Romijn dibangun dan dipasang dengan penuh perhitungan dan teliti, koefisien debit diharapkan mempunyai kesalahan yang sangat kecil. Penelitian ini menggunakan dua ambang Romijn yaitu ambang Romijn dengan ambang horisontal dan lingkaran tunggal dengan lebar 50 cm, untuk Romijn pertama dengan panjang 33 cm dan jari-jari hidraulis 6.6 cm pada hulu ambang, Romijn kedua dengan panjang 50 cm dan jari-jari hidraulis 6.6 cm. Masing-masing Romijn diuji dengan enam besaran debit yang berkisar antara 3.8 l/s sampai 11 l/s. Kedalaman air di hulu, diatas ambang dan di hilir model dicatat secara menerus dengan alat wave height meter dari kondisi aliran bebas sampai menjadi aliran tenggelam. Perubahan kedalaman air diperoleh dengan pemutaran pintu belakang (tailgate) secara menerus dan perlahan-lahan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa persamaan nilai Koefisien Debit berbeda-beda sesuai dengan dimensi masing-masing Romijn yaitu fungsi tinggi muka air diatas ambang terhadap panjang ambang (H1/L). Unjuk kerja Romijn pada saat aliran tenggelam menunjukkan bahwa tinggi muka air diatas ambang semakin meningkat dengan semakin besarnya tinggi muka air hilir setelah melewati batas modular (Δh) tetapi debit (Q) dan Koefisien Debit (Cd) semakin kecil sehingga kesalahan debit semakin besar,hal ini disebabkan karena pengaruh perubahan tinggi muka air hilir, berdasarkan nilai Δh dapat dibuat grafik untuk mengetahui besar debit dengan melihat tinggi muka air diatas ambang berdasarkan nilai Δh
The Romijn Gate is a type of broad invert discharge measurement instrument which is commonly used in irrigation scheme. The most influencing performance in designing the structure of Romijn Gate is the discharge coefficient Cd. A small value of error is expected to occur by accurately constructing the gate. This research aims to identify the performance of Romijn gate measurement instrument in free and submerged flow. Two type of Romijn Gate inverts were applied in this research. The first was 50-cm-width, 33-cm-length and 6.6-cm-radius of gyration, and the second is 50 -cm-width, 50-cm-length and 6.6-cm-radius of gyration Romijn Gate invert. Six values of discharge were applied to each of the model, ranged from 3.8 l/s to 11 l/s. The water depths at upstream section, over the invert and downstream section of the gate were continuously and simultaneously recorded by means of wave height meter, from free flow to submerged flow condition. The change of water depth was managed by continuous and at slow rate tailgate operation. Different equations of discharge coefficient were generated according to the dimension of the gates, i.e. the function of upstream water depth over the crest towards its invert length (H1/L). The performance of Romijn Gates in submerged flow condition showed that the value of water depth over the crest were increasing in accordance to the increasing value of Δh, but the value of discharge Q and discharge coefficient (Cd) were decreasing. These conditions were caused by the downstream water level change. Graphs were created based on the value of Δh and can be applied to identify value of discharge by analyzing water depth over the invert.
Kata Kunci : Romijn,Koefisien debit,Aliran bebas dan tenggelam, Romijn Gate, free flow , submerged flow, discharge coefficient