Pengaruh kemajemukan masyarakat terhadap ketahanan wilayah di Halim Perdana Kusuma
HARDJANTO, T.E, Prof. dr. Makmuri Muchlas, Ph.D.,Sp,Kj
2008 | Tesis | S2 Ketahanan NasionalTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kemajemukan masyarakat terhadap ketahanan wilayah. Di masyarakat ada individu, kelompok, organisasi, dan ide-ide yang dalam perkembangannya dapat memunculkan perbedaan pendapat. Untuk memperoleh data-data ini penulis menggunakan studi penelitian lapangan, penelusuran literatur dan studi kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan di Kelurahan Halim Perdana Kusuma dengan menekankan pada pengumpulan data dan analisis terhadap kemajemukan masyarakat dengan metode studi kasus instrumental disertai penelusuran literature dan studi perpustakaan. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan multidisiplin, dengan sebuah pendekatan menggunakan teori-teori yang ada untuk menganalisis setiap variable yang terjadi dimasyarakat. Dengan studi ini mendapatkan hasil tentang pengaruh kemajemukan, fenomena dan dampak yang ditimbulkan terhadap ketahanan wilayah, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Masyarakat wilayah Halim Perdana Kusama adalah masyarakat yang majemuk, memiliki komposisi penduduk bermacam-macam etnis, budaya, pendidikan, pekerjaan dan agama. Dari komposisi penduduk yang terdiri dari bermacam-macam etnis, budaya, pendidikan, pekerjaan dan agama, tentu ada perbedaan pendapat dan ide-ide dalam upaya mencapai tujuan. Perbedaan tanpa ada kompromi akan membawa pengaruh negatif terhadap sendisendi kehidupan masyarakat. Kemajemukan masyarakat sebenarnya realistis dan alami, untuk itu pemahaman terhadap kemajemukan menjadi sangat penting, dimaksudkan untuk memperkecil dan menghindari perbedaan yang dapat menyebabkan terjadinya konflik komunal. Dengan pemahaman masyarakat yang realistis diharapkan tumbuh solideritas sehingga perbedaan bukan lagi menimbukan koflik, tetapi sebaliknya menjadi kekuatan yang strategis, yang dapat membangun kebersamaan atas dasar kemasyarakatan yang melahirkan kebersamaan secara utuh. Pengaruh negatif yang merugikan dapat dicegah, dan pengaruh positif dapat bersinergi dan dikembangkan menjadi kekuatan sehingga dapat meningkatkan ketahanan masyarakat dan bila diperluas lagi menjadi meningkatnya ketahanan nasional. Komposisi masyarakat yang majemuk berarti ada perbedaan, berupa keyakinan, ide-ide, dan pendapat. Dalam perbedaan cepat atau lambat akan menimbulkan konflik di lingkungan masyarakat. Mengingat perbedaan dan konflik tidak dapat dihindari, perlu segera ditangani untuk komproni dicari solosinya, sehingga perbedaan tersebut menghsilkan suatu kesepakatan yang adil, tidak ada yang dirugikan antara fihak yang satu dengan yang lainnya. Kemajemukan masyarakat membawa dampak positif maupun negatif, akan mempengaruhi terhadap aspek kehidupan masyarakat dan berpengaruh terhadap ketahanan wilayah, dan dapat berdampak yang lebih luas yaitu berpengaruh terhadap Ketahanan Nasional.
Aim of this research was to study the effect of pluralism in a community toward the local resilience. A community comprised of individuals, groups organizations having their own ideas in due course of time might develop in to disagreements. To learn the relationships of pluralism and resilience, the author conducted field research to collect data by direct survey and literature survey to acquire secondary data. Field research was conducted in Kelurahan Halim Perdana Kusuma, the acquired data about pluralism were analyzed using multidisciplinary instrumental case study method in a way that all variables of the community were scrutinized with several theories. The study revealed the influence of pluralism to local resilience explaining the phenomenon appeared in a heterogeneous community. Community in the vicinity of Halim Perdana Kusuma comprised of people from different backgrounds of ethnicity, culture, education, profession and religion. People of different backgrounds possessed different ideas in achieving their goals. When these differences were not compromised would bring negative influence to the livelihood in the community. Understanding about the reality and the nature of pluralism in the community aimed to minimizing or avoiding differences that lead to communal conflict. With this understanding people could learn how to nurture solidarity and using the differences to build strategical strength of the community with the sense of strong togetherness in the community. By avoiding negative impact of pluralism people could harness its positive influence and combine it with cultural diversity into power to strengthen community resilience, the local resilience and national resilience. Community of pluralism which naturally having differences in beliefs and ideas potentially igniting conflicts should be handled with care. Any sign of conflicts being unavoidable should be resolved as early as possible by finding fair solution and compromise to achieve agreement of win-win situation satisfying the conflicting parties. Pluralism in the community possessed positive and negative aspects influencing the livelihood of the society bringing impact to local resilience that contribute to the national resilience.
Kata Kunci : Kemajemukan Masyarakat, Ketahanan Wilayah, society pluralism, local resilience