Laporkan Masalah

Kerukunan hidup antar umat beragama dalam rangka ketahanan nasional

SUKARJIMAN, Drs. Armaidy Armawi, M.Si

2008 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama Dalam Rangka Ketahanan Nasional, yang pengaruhnya terhadap peran masyarakat pada umunnya, serta implikasinya terhadap ketahanan nasional. Selain itu penelitian ini juga dilakukan melalui studi pustaka yang bersifat deskriptif. Selanjutnya data diolah dan dianalisis secara kuantitatif dan dikombinasikan dengan kualitatif. Penerapan adat, tradisi dan nilai-nilai agama-agama merupakan salah satu obyektifitas budaya- agama di tengah masyarakat multikultural. Budaya yang didukung oleh pemerintah, melalui bentuk kegiatan upacara keagamaan yang diwujudkan kedalam bentuk kegiatan bersama berupa adat dan berbagai aktivitas seni. Seluruh rangkaian pelaksanaan tersurat dalam ajaran suci. Dampak positif dan penerapan adat dan niali agama, sangat dibutuhkan dalam kerukunan hidup antar umat beragama di Indonesia, kerena pemeluk agama yang ada terdiri dan berbagai etnis, akan tetapi kendala psikologis dalam mengepresikan adat tradisi bagi etnik lain dialami dalam kegiatan keagamaan di Indonesia. Kerukunan hidup atar umat beragama adalah sebagai salah satu wujud nyata dengan mengunakan pendekatan langsung kepada masyarakat, dengan mengupayakan penyatuan persepsi dengan perpaduan dimensi vertikal dan horizontal yang seimbang melalui bentuk adat istiadat, media serta simbul agama, sebagai dasar kesusilaan yang disosialisasikan oleh para tokoh agama kedalam bentuk adat dan tradisi yang dijiwai oleh ajaran agama yang telah membudaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kondisi ini mengalami perubahan dalam sikap hidup dengan cara terstruktur akibat dan etologi Indonesia, dimana telah terjadi reorientasi simbul-simbul terhadap peran adat tradisional dan agama yang bersumber pada ajaran agama masing-masing sehingga penerapannya tidak menyimpang, dengan harapan menjadi satu dalam bingkai NKRI. Penerapan nilai-nilai agama sebagai ekspresi penghayatan dan pengalan bagi individu dan komunitas di tengah lingkungan masyarakat masing-masing agama, akan menjadi media untuk membangun kerukunan hidup antar umat beragama yang diharapkan dan sekaligus dapat dijadikan intrumen pengukuran dalam rangka ketahanan nasional. Pelaksanaan adat, budaya dan nilai agama masing-masing penganut di Indonesia, selain sebagai salah satu rutinitas rohani, aspek-aspek ritual keagamaan juga mengandung aspek seni budaya tersendiri yang dapat di nikmati oleh masyarakat. Bentuk upacara dengan sarana adat masing-masing agama pada upacara keagamaan, memiliki fungsi sosial yang mampu memberi pesan khusus terhadap ketulusan masyarakat terhadap din dan aklaqnya. Pengamalan ajaran agama melalui pendekatan din secara vertikal dan horizontal mampu merubah faktor-faktor pemisah menjadi pemersatu dalam masyarakat Indonesia yang rukun dan damai. Selain itu rasa saling curiga dan cemburu bila dilihat dari sudut pandang ketahanan nasional, merupakan suatu kondisi yang tidak kondusif, sebab akan mengakibatkan perpecahan dan pertentangan bagi masyarakat. Untuk itu sangat diperlukan adanya upaya berupa solusi kreatif dan inovatif yang arif dan bijaksana sehingga masalah-masalah yang dihadapi dapat diatasi tanpa menimbulkan masalah-masalah yang barn.

The study is conducted in order to know the mutual relationship among religions in harmony dealing with national resilience which generally affects the society, as well as the implication to the national resilience. Beside that, the form of this study is through a library research with descriptive characteristic. The data is processed and analyzed quantitatively combined with qualitatively process and analyze. The implementation of custom and religion is one of cultural religion objectives among multicultural society. The culture is supported by government, through religious ceremonial activity is implemented into the custom and art. The whole activities are implicitly implied in holy area. The positive impacts of implementation of the religion custom and the mutual relationship among religion in harmony particularly in Indonesia, because the follower of each religion may come from different ethnics, as a result, there are some psychology problems encountered to express other ethnic traditional customs which are found dealing with religious activity in Indonesia. The mutual relationship among religion in harmony is one of the examples of using community approach, seeking the unity of reality by integrating vertically and horizontally religion acquisition of custom, media, and symbol of religion, morality that socialized by religion leaders into traditional custom which has already been inspired by religious doctrine that become entrenched in the Indonesian society. This condition is changing in the life behavior structurally due to Indonesian etiology; there is a reorientation of the symbols toward the role of religious traditional custom which based on religion doctrine, so that the implementation does not deviate in accordance with the hope to become as one frame in the Unitary State of Republic of Indonesia. The implementation of each religion as a part of the full and total comprehension and sincerity for community among each religion community and hope as a media to maintain the mutual relationship among religious follower in harmony and as a measurement instrument of National Resilience. The implementation of custom of each religion in Indonesia beside as one of the activities of religious ritual aspects also containing the art aspect that can be enjoyed by the people. The ceremonial activities of each religion have a social function and enable them to conclude a special message addressed to society oneself dealing with the moral. The life of religious doctrine through individual approach vertically and horizontally has changed the gap factors into the unity on Indonesia people in peace and harmony. Besides the suspicious and jealous feeling if it is seen from the national resilience point of view, is a less conducive condition will caused the disintegration and conflict to the society. It is needed wise, clever, creative, and innovative solution effort so that the problems will be overcome without rising the new problems.

Kata Kunci : Kerukunan hidup, antar umat beragama, Ketahanan Nasional, Mutual relationships, among religious follower, National Resilience


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.