Analisis prioritas sektoral penyerapan tenaga kerja dan kebutuhan investasi di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali
DWIKARINI, Ni Made Laba, Dr. Budiono Sri Handoko, M.A
2008 | Tesis | S2 Magister Ekonomika PembangunanPermasalahan utama yang terjadi di Kabupaten Karangasem adalah pertumbuhan ekonomi tidak selalu diikuti dengan penciptaan kesempatan kerja, dapat dilihat dari menurunnya kesempatan kerja meskipun pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan. Permasalahan lain, rendahnya nilai investasi di Kabupaten Karangasem memerlukan suatu pengkajian mengenai arti penting modal dalam perencanaan pembangunan. Tesis ini menggunakan alat analisis kebijakan optimasi prioritas sektoral dan incremental capital output ratio (ICOR) untuk menentukan sektor prioritas dalam penyerapan tenaga kerja dan menghitung kebutuhan investasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang telah ditargetkan. Untuk memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karangasem tahun 2008-2010, maka dilakukan pengujian terlebih dahulu menggunakan uji akar unit (root mean test) pada data PDRB untuk melihat apakah data tersebut mengandung unsur trend atau tidak. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtut waktu periode 1987-2006. Data terdiri dari PDRB Kabupaten Karangasem ADHK 2000 tahun 1987-2006, kesempatan kerja Kabupaten Karangasem tahun 1997-2006, kesempatan kerja Provinsi Bali tahun 1997-2006 dan data pembentukan modal tetap domestik bruto (investasi fisik) ADHK 2000 Kabupaten Karangasem tahun 2000-2006. Hasil analisis menggunakan kebijakan optimasi prioritas sektoral dengan memperhitungkan kondisi internal dan eksternal meliputi pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja, produktivitas dan elastisitas kesempatan kerja, tingkat spesialisasi serta efisiensi investasi sektoral, memperlihatkan bahwa sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor prioritas dalam penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Karangasem selama tahun 1997-2006. Dari hasil peramalan menggunakan trend linier, dengan proyeksi moderat diperkirakan bahwa PDRB Kabupaten Karangasem pada tahun 2008 mencapai Rp1.553.937,00 juta, kemudian akan terus meningkat menjadi Rp1.595.809,00 juta rupiah pada tahun 2009 dan Rp1.637.681,00 juta pada tahun 2010. Dengan menghitung ratarata ukur dari nilai ICOR tahun 2000-2006, diketahui bahwa rata-rata ICOR Kabupaten Karangasem adalah 3,073. Dan dari hasil proyeksi PDRB tahun 2008- 2010, tingkat pertumbuhan ekonomi dan rata-rata ICOR, maka diperkirakan kebutuhan investasi Kabupaten Karangasem pada tahun 2008 dengan proyeksi moderat yaitu ICOR sedang mencapai Rp132.274,42 juta, Rp131.915,53 juta pada tahun 2009 dan pada tahun 2010 diperkirakan mencapai Rp131.854,03 juta
The main problem in Karangasem district is that economic growth has been inconsistent with work opportunity, observed from decreasing working opportunity, with increasing economic growth. Other problem, such as lower investment requires a study on the importance of capital in development planning. The present thesis utilizes instrument analysis of sectoral priority optimization and incremental capital output ratio (ICOR) to identify priority sector in absorbing labor and to compute investment needs in achieving targeted economic growth. To estimate the 2008-2010 economic growth of Karangasem district, first of all, root mean test is conducted on the PDRB (Regional Gross Domestic Product) data in order to observe whether the data have trend element trends or not. This research utilizes secondary data involving time series of 1987-2006 period. Data consist of the Karangasem district 1987-2006 PDRB of ADHK 2000, the 1997-2006 working opportunity of Karangasem district, the 1997-2006 working opportunity of Bali province and the 2000-2006 Karangasem district gross domestic fixed capital (physical investment) of ADHK 2000. Based on the results of analysis on the sectoral priority optimization considering internal and external conditions including economic growth and working opportunity, productivity and elasticity of labor absorbed, specialization rate and sectoral investment efficiency. It is found that trading, hotel and restaurant sectors are considered as prioritized sectors in absorbing labor in Karangasem district during 1997-2006. The linear trend-based prediction using moderate projection indicates that the 2008 PDRB of Karangasem district accounts for IDR 1.553.937,00 millions, and will continuously increase to be IDR 1.595.809,00 millions and IDR 1.637.681,00 millions in 2009 and 2010, respectively. By computing the average measure of 2000-2006 ICOR value, it is identified that the ICOR of Karangasem district averages of 3,073. In addition, based on the 2008-2010 PDRB projection, economic growth rate and ICOR average, it is estimated that in 2008 the required investment of Karangasem district with moderate projection, i.e. moderate ICOR of IDR 132.274,42 millions, will be IDR 131.915,53 millions and IDR 131.854,03 millions in 2009 and 2010, respectively.
Kata Kunci : Pertumbuhan ekonomi,Kesempatan kerja,Incremental capital output ratio dan kebutuhan investasi, economic growth, working opportunity, incremental capital output ratio and investment need