Valuasi ekonomi hutan kota tipe rekreasi dengan travel cost method di Kebon Rojo, Blitar

NUGROHO, Andi, Dr. Akhmad Makhfatih, M.A

2008 | Tesis | S2 Magister Ekonomika Pembangunan

Hutan kota sebagai representasi dari ruang terbuka hijau memainkan peranan penting dalam menghadapi degradasi lingkungan perkotaan. Pengembangan, perawatan dan perlindungan terhadap kualitas hutan kota telah menjadi isu yang dikemukakan oleh pemerintah kota dan masyarakat. Pendekatan untuk mengestimasi nilai ekonomi hutan kota adalah dengan mengidentifikasi surplus konsumen melalui Travel Cost Method. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan serta mengestimasi nilai ekonomi Kebon Rojo, Blitar. Travel Cost Method adalah metode berbasis survei yang menggunakan biaya perjalanan ke tempat wisata untuk mengestimasi fungsi permintaan terhadap tempat wisata. Dengan mengaplikasikan fungsi permintaan dalam model regresi, maka hubungan antara jumlah kunjungan individu dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat ditemukan. Model regresi juga digunakan untuk mengestimasi surplus konsumen yang digunakan sebagai representasi nilai ekonomi hutan kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa travel cost, income, kualitas tempat wisata serta ada tidaknya substitusi tempat wisata mempengaruhi jumlah kunjungan individu. Nilai ekonomi Kebon Rojo diestimasikan dalam interval Rp6.983.297.635,00- Rp9.346.906.217,00

Urban forests as representative of urban green space areas have played an excellent role against degradation of urban environment. Development, maintenance and preservation of the quality of urban forest, however are though issues faced by many city governments and communities. An approach to estimate economic value of urban forest is by identify consumer surplus through Travel Cost Method. The purpose of this research was to identify the determinant factor of individual visit number and to estimate the economic value of Kebon Rojo, Blitar. Travel Cost Method is a survey based method that uses the cost of traveling to a site to estimate the demand function for the site. By applying the demand function in a regression mode~ relationship between individual visit number and the variables that affect individual visit number could be explained. This is also made it possible to estimate consumer surplus which is the value used to represent the economic value of urban forest. The result of this research was that travel cost, income, site quality and site substitution affect individual visit number. Economic value for Kebon Rojo, Blitar was estimate in interval Rp6,983,297,635.00 - Rp9,346,906,217.00.

Kata Kunci : Hutan kota,Travel Cost Method,Surplus konsumen,Nilai ekonomi